Simak Apa Saja Kelebihan Memiliki Mata Cokelat, Kondisi yang Acap Dipandang Remeh

Warna mata cokelat menyimpan banyak makna dan keuntungan bagi si pemiliknya

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 27 Des 2022, 10:30 WIB
Mata cokelat (Freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mata cokelat acap kali menjadi warna mata yang kurang dihargai, diremehkan, dan kurang dibanggakan. Namun, di samping kelazimannya, ada berbagai keuntungan yang hanya bisa didapat orang-orang bermata cokelat.

Warna mata gelap termasuk yang paling umum dimiliki manusia. Sekitar 79 persen dari populasi manusia di dunia memiliki mata berwarna cokelat, menurut World Atlas dikutip pada Senin, 26 Desember 2022.

Jadi, apa yang membuat mata berwarna cokelat? Penyebabnya disebut sebagai melanin, yang merupakan pigmen yang ada di tubuh semua orang.

Pigmen ini termasuk sebagai pigmen serupa yang memberikan warna pada kulit manusia, dengan tingkat melanin yang lebih tinggi ataupun rendah. Tingkat melanin yang tinggi ini yang membuat warna mata menjadi lebih gelap dan kulit lebih cokelat.

Menurut American Academy of Ophthamology, hal ini pun diperkuat ketika kita tidak menemukan yang namanya pigmen biru atau hijau pada iris mata seseorang.

Sebaliknya, warna dan pola mata tersebut merupakan hasil dari kombinasi melanin dan bagaimana cahaya menyebar di iris mata.

Jadi, mata yang berwarna biru disebabkan oleh rendahnya tingkat melanin yang dimiliki mata tersebut, membuatnya terlihat biru seperti lautan dan langit.

Sementara untuk warna mata hijau, mereka memiliki tingkat melanin yang sedikit lebih tinggi dibandingkan biru.

Namun, meskipun hampir semua orang memiliki mata coklat, tidak berarti semua warna cokelat tersebut sama.

Berdasarkan situs All About Vision, ada banyak variasi pada iris mata orang bermata cokelat dan ini terbukti hanya dengan melihat mata mereka dan membandingkannya.

 


Rendah Risiko Mengalami Kanker

Mata cokelat (Freepik.com)

Terlepas bahwa mayoritas orang bermata cokelat berisiko lebih tinggi mengalami katarak, tidak semua berita buruk diterima oleh orang bermata gelap.

Misalnya, orang dengan mata cokelat memiliki risiko lebih rendah mengalami kanker, yang khususnya sering menyerang orang dengan warna mata terang.

Secara khusus, orang bermata cokelat lebih berisiko terkena melanoma uvea, kanker langka yang menyerang enam dari setiap juta orang di Amerika setiap tahunnya.

Di samping itu, ras juga menjadi faktor yang berkaitan dengan penyakit ini. Sebab, orang kulit putih di Amerika memiliki kemungkinan sebesar delapan kali terdiagnosis terkena kanker.

Mayoritas orang yang memiliki warna mata terang dan kulit yang cerah pun berisiko terkena kanker kulit.

 


Rendah Risiko Terkena Diabetes Tipe 1

Mata cokelat (Freepik.com)

Selanjutnya keuntungan orang bermata cokelat adalah mereka juga memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 1, menurut studi di Diabetes/Metabolism Research and Reviews.

Secara khusus, penelitian ini meneliti warna iris dari 281 subjek dan 298 kontrol di dua wilayah berbed di Italia, yaitu Lazio dan Sardinia.

Melalui penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa memiliki kulit putih dan mata biru termasuk sebagai salah satu faktor risiko dari diabetes tipe 1.

 


Hubungan Mata Cokelat dan Kadar Toleransi Alkohol

Mata cokelat (Freepik.com)

Melansir sebuah artikel dalam jurnal Personality and Individual Differences, para peneliti melihat data arsip untuk melihat apakah ada korelasi antara warna mata dan toleransi alkohol.

Satu sampel terdiri dari 1862 wanita kulit putih yang menanggapi survei nasional, sedangkan sampel kedua terdiri dari 10.860 narapidana penjara pria kulit putih.

Melalui studi ini dibuktikan, masing-masing dari kelompok sampel, seorang individu dengan mata cerah minum lebih banyak alkohol dibandingkan rekan mereka yang bermata gelap.

Hal ini kemungkinan mengartikan bahwa orang bermata cokelat lebih sensitif terhadap alkohol dan cenderung tidak menelan alkohol sampai pada titik ketergantungan fisik, yang merupakan hal yang baik.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya