Pemerintah Sudah Salurkan KUR Klaster hingga Rp 4,8 Triliun

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster per 26 Desember 2022 telah mencapai Rp 4,8 triliun dari target penyaluran Rp 4,9 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2022, 13:50 WIB
Pekerja saat menyusun kursi dan meja di Jakarta, Jumat (20/11). Penyaluran kredit tersebut Melalui tiga Bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster per 26 Desember 2022 telah mencapai Rp 4,8 triliun dari target penyaluran Rp 4,9 triliun. Dana tersebut telah disalurkan kepada 1,39 juta debitur.

"Target kita baru 4,9 triliun dan sudah realisasi sekitar Rp 4,8 triliun atau 96,7 persen penyerapannya," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Sebagai program baru, Teten menilai capaian penyerapan anggaran tersebut sudah cukup baik. Penyaluran KUR Klaster ini memungkinkan setiap pelaku usaha mendapatkan pembiayaan hingga Rp 500 juta per orang.

"Sehingga ini jadi punya potensi untuk mendorong UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya," kata Teten.

Untuk diketahui pemerintah tahun ini mengalokasikan anggaran untuk KUR sebesar Rp 373 triliun. Sementara untuk tahun 2023 pemerintah telah menyalurkan anggaran Rp 460 triliun.

Terkait penyaluran tahun depan, pihaknya saat ini tengah menghitung besaran anggaran yang disalurkan melalui KUR Klaster. Namun dia memastikan anggarannya tahun 2023 akan lebih besar karena sudah diamanatkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

"Saya sudah dapat arahan dari Presiden dan Menko Ekonomi dan kemarin kita exercise ini dan Presiden minta semakin diperbesar," kata dia.

 

 

 


Peran Perbankan

BNI Salurkan KUR di 2020

Teten mengatakan pihak perbankan lebih mudah menyalurkan pembiayaan dalam program KUR Klaster karena telah terhubung dengan ekosistem. "Pihak bank sendiri merespon dengan baik karena ini relatif aman dari potensi kredit macet," sambungnya.

Alasannya penerima KUR Klaster telah masuk dalam ekosistem dan terhubung dengan perusahaan besar dalam menjual produknya. Termasuk juga memiliki kepastian pasar dan harga barang.

"KUR klaster ini bisa dengan kemitraan UMKM dengan pengusaha besar dan itu sangat baik," kata dia.

Apalagi produk yang dihasilkan juga telah diasuransikan. Sehingga seharusnya, banyak perbankan yang memberikan pembiayaan dalam program KUR klaster.

"Jadi seharusya KUR perbanan ini harusnya tidak lagi handicame," pungkasnya.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


99 Persen KUR BNI Sasar Sektor Pertanian

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan melibatkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) meluncurkan program KUR dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa agar pertumbuhan perekonomian Indonesia dapat tetap tumbuh, maka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) nasional harus terus didorong. Untuk itu, KUR Klaster sangatlah tepat dalam membantu UMKM untuk eksis, tumbuh dan berkembang.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menyampaikan, sebagai penyalur KUR, BNI terus berupaya melakukan peningkatan akses pembiayaan kepada UMKM salah satunya melalui Program KUR Klaster. BNI berkomitmen melakukan pembiayaan, pemberdayaan, pendampingan UMKM untuk dapat tumbuh dan berkembang menopang perekonomian nasional.

“Kami berupaya membentuk sebuah financial close system (close loop transaction), kemudahan akses pasar, pembiayaan, kemudahan penyediaan offtaker, promosi dan networking untuk dapat orientasi ekspor Go Global,” katanya, Selasa (20/12/2022).

Adapun, penyaluran KUR Klaster BNI menyumbang 23 persen dari total penyaluran KUR BNI 2022. Strategi klaster dibutuhkan untuk akuisisi terutama pada sektor produksi dengan 99 persen porsinya berada di sektor pertanian.

Penyaluran KUR Klaster BNI terfokus pada 8 (delapan) klaster unggulan pertanian sesuai arahan Kementerian BUMN yaitu klaster padi, jagung, kelapa sawit, tebu, jeruk, tanaman hias, kopi, dan porang.

Sektor pertanian memasuki periode percepatan transformasi yang semakin memperkuat produktivitas dan ketahanan pangan nasional. Penyaluran KUR Klaster BNI menjadi solusi keuangan yang tepat untuk para petani dalam melakukan budidaya pertanian.


Kopi

Gedung BNI (Foto:BNI)

Salah satu mitra KUR Klaster BNI yang dihadirkan adalah Mahkota Coffee. Selain mendukung kelestarian hutan (ekonomi hijau), Mahkota Coffee juga telah menjual produknya ke manca negara melalui program Xpora BNI.

Royke mengungkapkan, salah satu inisiasi program BNI dalam mendukung penyaluran KUR Klaster pada komoditas kopi adalah Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) BNI, yaitu sebuah program pendukung ekonomi hijau untuk menjaga kelestarian hutan dengan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat disekitarnya melalui KUR Klaster.

Program ini merupakan sinergi BNI dengan Kementerian terkait untuk menciptakan pembangunan ekosistem komoditas kopi dari hulu hingga hilir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya