5 Jenis Kepiting Terbesar di Dunia, Ada yang Mencapai 39 Kg

Nah, penasaran jenis kepiting terbesar apa saja yang ada di dunia? Cek di sini.

oleh Azizah Savira diperbarui 27 Des 2022, 06:31 WIB
Kepiting Laba-Laba Raksasa | via: buzzfeed.com

Liputan6.com, Jakarta - Kepiting termasuk ke dalam kelompok crustacea ordo decapoda, yang termasuk juga lobster dan udang. Mereka memiliki lima pasang kaki, dua capit serta cangkang yang keras untuk melindungi diri.

Selain itu, kepiting juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki hewan lain, yaitu cara jalannya yang ke samping. 

Dilansir dari a-z-animals, Senin (26/12/2022), terdapat 6.000 spesies kepiting yang menghuni bumi. Kepiting menyebar di seluruh dunia dan banyak ditemukan di lautan, air tawar, dan di darat.

Kepiting adalah salah satu makanan laut yang digemari banyak orang. Meski sulit untuk memakannya, tapi kepiting memiliki rasa yang lezat. Berbagai jenis kepiting dapat ditemukan di pasaran dari yang berukuran kecil hingga yang besar.

Oleh karena itu, ketahui beberapa jenis kepiting terbesar di dunia berikut ini. 

1. Kepiting laba-laba Jepang

Kepiting laba-laba Jepang (Macrocheira kaempferi) merupakan kepiting terbesar di dunia. Mereka memiliki kaki terpanjang dari semua antropoda sekitar 3,6 meter. Kepiting ini memiliki karapas dengan lebar 40 cm dengan berat mencapai 19 kilogram.

Spesies ini bisa ditemukan di dekat Jepang, di sekitar pulau Hanshu hingga teluk Tokyo pada kedalaman 48 hingga 600 meter. Kepiting laba-laba Jepang memiliki ciri khas warna jingga dengan ditutupi bintik-bintik gelap.

Mereka berkamuflase dengan cara menempatkan ganggang dan spons di cangkang mereka untuk menghindari predator.

Predator dari kepiting ini adalah ikan besar, gurita, dan manusia. Kepiting ini bertahan hidup sampai 100 tahun dengan memakan materi yang telah membusuk di dasar laut.


2. Kepiting Raja Merah Alaska

sumber: alaskankingcrab.com

Kepiting raja Alaska juga disebut sebagai kepiting batu yang umumnya ditemukan di lautan yang dingin. Keunikan dari kepiting raja Alaska adalah ukurannya yang besar serta rasa dagingnya yang khas.

Karena itulah kepiting ini menjadi terkenal dan ditangkap dalam jumlah yang besar untuk dikonsumsi. Jenis kepiting raja Alaska paling banyak dikonsumsi adalah kepiting raja merah.

Ukuran panjang karapas atau cangkang punggung kepiting raja merah dapat mencapai 30cm. rentang kakinya bisa mencapai 13cm. Perut kepiting raja merah umumnya memiliki bentuk yang khas menyerupai kipas yang terletak di bawah cangkang.

Kepiting jenis ini memiliki lima pasang kaki, sepasang kaki pertama yang memiliki cakar atau pencapit. Ukuran capit dewasa sebelah kanan umumnya lebih besar. Tiga pasang kaki lainnya berfungsi sebagai kaki untuk berjalan. Kaki yang kelima berukuran lebih kecil dan biasanya tersembunyi di bawah bagian belakang karapas.


3. Kepiting Kelapa (Ketam Kenari/Kelapa)

sumber: sciencenews.org

Kepiting kelapa atau dikenal dengan nama ketam kelapa atau ketam kenari merupakan hewan yang dilindungi sesuai dengan PP Nomor 7 tahun 1999 mengenai Pengawetan Satwa Liar.

Populasi kepiting ini di Indonesia semakin berkurang sebagai efek dari eksploitasi yang terus menerus untuk dikonsumsi sebagai protein hewani. Kepiting kelapa terkenal akan kelezatannya.

Yang unik dari kepiting ini adalah kemampuannya memanjat pohon kelapa untuk memakannya. Mereka dikenal sebagai pemulung yang memakan buah-buahan yang jatuh, bangkai dan juga cangkang kepiting lain yang fungsinya untuk menelan kalsium.

Kehebatan kepiting kelapa adalah capitnya yang bisa memecahkan kelapa. Capit kepiting kelapa terbesar dapat mengerahkan tenaga sekitar 742 lbf (pound-force).

Selain dapat memanjat pohon kelapa, mereka juga terkenal bisa membuka kelapa dengan cara menjatuhkan kelapa dari pohonnya lalu memukulnya berulang ulang menggunakan capitnya. Bisa juga dengan cara menusuk kulit kelapa lalu membelahnya.


4. Kepiting raksasa tasmania

sumber: dailymail.co.uk

Kepiting raksasa Tasmania (Genus pseudocarcinus) merupakan salah satu kepiting terbesar di dunia dengan lebar karapas yang mencapai 46 cm dan berat mencapai 39 kilogram.

Spesies ini hidup di dasar laut berlumpur di Samudra Australia Selatan di tepi landas kontinen. Umumnya mereka berada di kedalaman 170 sampai 180 meter saat musim panas dan akan berada di kedalaman 188 sampai 399 meter saat musim dingin.

Makanan dari kepiting raksasa Tamania berupa spesies kecil yang bergerak lambat seperti gastropoda, krustasea, bintang laut,dan juga bangkai. Kepiting Tasmania jantan memiliki berat dua kali lebih besar dari kepiting Tasmania betina.

Rata-rata untuk jantan memiliki berat lebih dari 13 kilogram dan untuk betina lebih dari 6 kilogram. Kepiting Tasmania jantan bisa mencapai 18 kilogram dan memiliki satu capit besar. Kepiting ini juga memiliki ciri khas pada bagian atas karapas berwarna merah dan pada bagian perut berwarna kuning atau terang. 


5. Kepiting lumpur raksasa

sumber: bbc.com

Kepiting lumpur raksasa (Scylla serrata) juga dikenal sebagai kepiting bakau, kepiting hitam, dan kepiting bakau Indo-Pasifik. Karapas yang menutupi tubuh spesies ini rata-rata adalah 22 sampai 28 cm dengan berat mencapai 5 kilogram.

Kepiting ini dapat ditemukan di muara dan hutan bakau di seluruh Indo-Pasifik. Kepiting lumpur raksasa biasanya berwarna hijau hingga hitam dengan ciri khas duri tajam  pada bagian tepi karapasnya.

Moluska dan krustasea merupakan sumber makanan utama mereka tetapi mereka juga memakan tumbuhan dan ikan. Kepiting lumpur betina akan mengubur diri mereka di dalam lumpur, sedangakan untuk yang jantan mereka mencari perlindungan di dalam lubang. Mereka juga tidak aktif saat suhu dingin.

Infografis 6 Cara Jaga Anak Aman Berinternet Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya