Liputan6.com, Jakarta Berbagai permasalahan seperti keterbatasan pasokan energi hingga pemanasan global menjadi salah satu topik pembahasan yang saat ini ramai diperbincangkan sebagai tantangan dunia industri untuk tahun-tahun ke depan.
Advertisement
Sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi dan infrastruktur energi serta ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman, manajemen PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) mengaku siap menghadapi berbagai tantangan tersebut.
“Melalui beberapa segmen usaha seperti mulai dari kebutuhan jasa sewa kapal, jasa shipping management hingga ketersediaan awak kapal termasuk pengembangan awak melalui Pusat Pelatihan Awak Kapal, kami yakin mampu menjawab tantangan industri yang semakin ketat kedepannya,” kata Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Permasalahan energi pun kini menjadi topik yang sering didiskusikan dalam taraf internasional setelah adanya keputusan Rusia melakukan serangan militer ke Ukraina yang berdampak pada melonjaknya harga komoditas energi berbasis fosil seperti minyak mentah dunia.
Permintaan energi bersih di tingkat global, termasuk Indonesia, cenderung meningkat. "LNG menjadi pilihan tepat dalam transisi energi Indonesia menuju energi bersih mendukung ekonomi Indonesia yang tangguh dan tumbuh," ungkap dia.
Sebagai perusahaan yang juga memiliki andil dalam perkembangan infrastruktur energi di Tanah Air, HUMI turut menunjukan perannya dalam mengatasi permasalah energi itu dengan berpartisipasi dalam sejumlah proyek besar untuk menunjang industri hulu energi Tanah Air.
FSRU
Melalui PT GTS Internasional Tbk (GTSI), HUMI sebelumnya telah berpartisipasi dalam pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair bernama FSRU Jawa Satu yang terletak di perairan Cilamaya, Jawa Barat.
Infrastruktur pendukung LNG itu pun memiliki peran yang strategis untuk menyuplai bahan baku bagi pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa Satu yang memiliki kapasitas produksi listrik mencapai 1.760 mega watt (MW) untuk wilayah Jawa dan Bali.
Keterlibatan GTSI dalam FSRU Jawa Satu pun juga berdampak secara positif bagi aspek lingkungan. Pengoperasian PLTGU terbukti memiliki dampak yang minim bagi lingkungan jika dibandingkan dengan pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang merupakan salah satu kontributor besar penghasil gas rumah kaca (GRK).
Rekam jejak GTSI selama lebih dari 30 tahun di industri logistik dan transportasi LNG telah dikenal bukan hanya di kancah domestik, tetapi juga di pasar internasional, khususnya jasa manajemen kapal untuk LNG Carrier (LNGC).
Pada sisi operasional lainnya, lanjutnya, HUMI memiliki SDM awak kapal yang berpengalaman, kompeten dan tersertifikasi. HUMI juga melakukan pemeliharaan kapal secara reguler sebagai salah satu kunci efektivitas dan menjamin ketepatan waktu dalam pengiriman muatan.
Advertisement
Lini Bisnis
Tirta memaparkan bahwa lini bisnis jasa manajemen kapal (ship management) menjadi salah satu keunggulan HUMI. Operasional kapal untuk kepentingan aktivitas minyak dan gas ini membutuhkan tingkat kompleksitas operasional dan teknikal yang sangat tinggi serta aspek quality, security, safety, health & environmental (QS-SHE) yang tidak dapat dikompromi.
Untuk itu, HUMI memberikan perhatian lebih kepada awak kapal yang disediakan dan ditempatkan untuk para prinsipal atau pelanggan. Seluruh awak kapal wajib bersertifikasi sesuai dengan standar yang diminta oleh prinsipal.
“Karena tanpa awak kapal yang mempunya skill dan tersertifikasi, maka operasional kapal tidak dapat berjalan dengan baik. Itulah yang membuat pelayanan HUMI berbeda dengan perusahaan sejenis lainnya,” jelasnya.