Properti Diproyeksi Cerah, Pengembang Pede Kinerja Bisnis Mengkilap di 2023

Pengembang properti percaya diri untuk memasang target bisnis yang lebih tinggi di 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2022, 17:40 WIB
Ilustrasi properti rumah

Liputan6.com, Jakarta Salah satu pengembang properti terkemuka Citraswarna optimistis menyongsong pergantian tahun 2022 ke 2023. Property developer yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat ini memproyeksikan kinerja bisnis tahun depan bakal meningkat hingga 60 persen.

Hal ini mengacu pada pencapaian sebelumnya, dimana sepanjang 2022 perseroan mampu membukukan peningkatan bisnis di atas 50 persen.

President Director Citra Swarna Group Ir. Victor mengungkapkan, ditengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui dunia usaha, pihaknya mampu memacu kinerja perseroan hingga mencapai performa bisnis cukup ciamik.

"Meski dalam kondisi penuh tantangan, kami tak sekedar bertahan tapi juga mampu melampaui target kinerja bisnis. Bagi kami, hal ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan," ungkapnya, dikutip, Senin (26/12/2022).

Pencapaian tersebut, lanjut Victor, menambah kepercayaan diri untuk memasang target bisnis yang lebih tinggi di tahun depan. Apalagi, saat ini perseroaan tengah mempersiapkan pengembangan dua proyek properti baru skala besar di luar wilayah Karawang, Jawa Barat.

"Hingga sekarang kami punya empat proyek kawasan perumahan yang masih berjalan. Jadi, peningkatan bisnis dari sekitar 52 persen ke 60 persen, bukan sesuatu yang mustahil untuk kami capai di 2023," cetusnya. 

Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar menjelaskan, sepanjang 2022 perseroran mampu membukukan penjualan sebanyak 1.500 unit rumah dari empat proyek yang dikembangkan perseroan di Bekasi, Karawang, dan Tangerang, Banten.

"Kami meyakini, kehadiran dua proyek baru di tahun depan tentu akan memperbesar peluang untuk mencapai peningakatan bisnis perseroan," kata Yanti, sapaan akrabnya. 


Kondisi Ekonomi Indonesia

Ilustrasi properti rumah.

Optimisme bisnis Citra Swarna Group pada tahun depan memang cukup beralasan. Selain kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,4 persen, kebutuhan masyarakat akan properti terutama hunian juga terbilang masih tinggi. Ini seiring dengan backlog - kesenjangan antara supply dan kebutuhan hunian - yang masing menganga di angka 12,7 juta per tahun 2022.

Menurut Yanti, hingga saat ini segmentasi pasar properti terutama residensial terbesar di tanah air masih berasal dari golongan masyarakat menengah. Buktinya, dari total rumah yang terjual itu mayirotas menyasar segmen pasar menengah khususnya keluarga muda dan generasi milenial dengan kisaran harga Rp 500 jutaan per unit. 

"Daya beli masyarakat di segmen ini memang masih cukup kuat. Karena itu, sebagai langkah strategis ke depan Citra Swarna Group masih akan fokus mengembangkan proyek-proyek hunian dengan segmentasi pasar menengah. Selain itu, kami juga akan memperkiat digital marketing guna mempermudah generasi milenial dalam memenuhi kebutuhan huniannya," tuturnya. 

Victor menambahkan, dari sisi peseroan pihaknya bakal terus memperkuat soliditas tim melalui penempatan sumber daya profesional baik pada top manajemen maupun level pelaksana di seluruh proyek yang dikembangkan.

"Terus terang, pencapaian prestasi tahun ini, tidak lepas dari sejumlah profesional yang bergabung untuk memperkuat manajemen perusahaan. Kami yakin, dengan kemampuan mereka mengelola bisnis property development, tahun 2023 yang penuh tantangan akan dapat kami lampaui secara mudah," katanya. 

 


Ciptakan Recurring Income

Ilustrasi properti apartemen

Pada kesempatan yang sama, Finance Director Citra Swarna Group Darwin Manurung mengatakan pencapain bisnis sepanjang 2022 juga ditopang oleh kondisi keuangan perseroan yang sangat sehat. Ini dibuktikan dengan rasio utang terhadap kecukupan modal yang masih relatif kecil.

Tidak heran, bila pemanfaatan Kredit Yasa Griya (KYG) dari perbankan untuk kebutuhan modal kerja pembangunan proyek hingga kini masih tergolong minim. 

Darwin menyebut, hal itu menjadi modal yang kuat bagi perseroan untuk melakukan akselerasi bisnis. "Selain menambah jumlah proyek hunian yang dikembangkan, kami juga akan membangun properti komersial seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan perkantoran yang dikelola sendiri.

Nantinya, dari hasil penyewaan space pada properti-properti tersebut akan tercipta sumber pendapatan rutin peseroan (recurring income) di luar penjualan rumah dan ruko," cetusnya. 

Terkait konsep pembangunan properti sebagai sumber recurring income, saat ini Citra Swarna Group tengah menggodoknya sesuai dengan tren pasar yang berkembang. Mengingat, perkembangan teknologi digital yang cukup pesat seperti sekarang ini mendoromg masyarakat lebih cenderung berbelanja secara online.

"Kami akan rancang sedemikian rupa, sehingga properti komersial yang kami akan kembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tuturnya. 

 

 


Rencana IPO

Ilustrasi IPO

Adapun terkait rencana IPO, Victor mengatakan hingga kini masih on the track. Demi hasil yang memuaskan, pihaknya tak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan aksi korporasinya.

Sejalan dengan hal itu, perseroan terus melakukan pembenahan internal serta menambah aset land banking untuk pengembangan bisnis. Sepert diketahui, lahan-lahan pengembangan proyek yang kami kuasai Citra Swarna Group umumnya cukup luas. 

"Sementara ini, selain penguatan internal dan penguasaan land banking, kami juga fokus pada sistem delivery hunian yang berkualitas dan tepat waktu. Hal ini penting kami lakukan, mengingat kepuasan konsumen adalah hal utama bagi kemajuan Citra Swarna Group," pungkas Victor. 

Citra Swarna Group merupakan perusahaan pengembang property yang berkembang pesat menjalankan bisnis properti di wilayah Jadebotabek dan Karawang, dengan mengakuisisi 18 (delapan belas) proyek perumahan di beberapa wilayah, diantaranya Kartika Residence (Karawang), Citra Swarna Grande (Karawang), Citra Swarna Riverside (Cileungsi) dan Citra Swarna Tembong City (Serang). 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya