6 Jenis Emosi Dasar yang Dimiliki Individu dan Pengaruhnya

Manusia memiliki beragam jenis emosi, berikut ini enam emosi dasar menurut psikolog Paul Eckman.

oleh Elly Purnama diperbarui 28 Des 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Emosi Negatif Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Emosi bisa memengaruhi cara kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Emosi juga memiliki beragam jenis.

Melansir dari VeryWellMind, Senin (26/12/2022), para psikolog telah mencoba mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami individu. Beberapa teori yang berbeda telah muncul untuk mengkategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan orang.

Selama tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurutnya dialami secara universal di semua budaya manusia. Emosi yang diidentifikasikannya adalah kebahagiaan, kesedihan, jijik, takut, terkejut, dan marah.

Dia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya untuk memasukkan hal-hal seperti kebanggaan, rasa malu, memalukan, dan semangat.

Berikut ini enam jenis emosi dasar dan mengeksplorasi dampak yang mereka miliki pada perilaku individu.

1. Kebahagiaan

Dari semua jenis emosi yang berbeda, kebahagiaan cenderung menjadi salah satu yang paling diperjuangkan individu. Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan, ditandai dengan perasaan tercukupi, sukacita, syukur, kepuasan, dan kesejahteraan.

Jenis emosi ini terkadang diekspresikan melalui:

- Ekspresi wajah: seperti tersenyum

- Bahasa tubuh: seperti sikap santai

- Nada suara: cara berbicara yang optimis dan menyenangkan

Kenyataan tentang apa yang sebenarnya berkontribusi terhadap kebahagiaan seringkali jauh lebih kompleks dan lebih individual. Orang-orang telah lama percaya bahwa kebahagiaan dan kesehatan saling berhubungan, dan penelitian telah mendukung gagasan bahwa kebahagiaan dapat berperan dalam kesehatan fisik dan mental.

Stres, kecemasan, depresi, dan kesepian, misalnya, telah dikaitkan dengan hal-hal seperti penurunan kekebalan tubuh, peningkatan peradangan, dan penurunan harapan hidup.


2. Kesedihan

Ilustrasi sedih, menangis, patah hati. (Foto: Freepik/wayhomestudio)

Kesedihan adalah jenis emosi lain yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosi sementara yang ditandai dengan perasaan kecewa, duka cita, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang meredup.

Seperti emosi lainnya, kesedihan adalah sesuatu yang dialami semua orang dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, individu dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang dapat berubah menjadi depresi.

Kesedihan bisa diekspresikan dalam sejumlah cara termasuk menangis, suasana hati yang memburuk, kelesuan, diam, menarik diri dari orang lain.

Jenis dan tingkat keparahan kesedihan bisa bervariasi, tergantung pada akar penyebabnya, dan bagaimana orang mengatasi perasaan tersebut juga bisa berbeda.

3. Ketakutan

Rasa takut adalah emosi yang kuat yang juga dapat memainkan peran penting dalam bertahan hidup. Ketika kamu menghadapi semacam bahaya dan mengalami rasa takut, kamu akan melalui apa yang dikenal sebagai respons melawan atau lari.

Otot-otot kamu menjadi tegang, detak jantung dan pernapasanmu meningkat, dan pikiran kamu menjadi lebih waspada, membuat tubuh kamu siap untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan.

Respons ini membantu memastikan bahwa kamu siap untuk menghadapi ancaman di lingkungan kamu secara efektif. 


4. Jijik

Ilustrasi mabuk. Sumber: freepik

Rasa jijik adalah salah satu dari enam emosi dasar asli yang dijelaskan oleh Eckman. Rasa jijik ini bisa berasal dari sejumlah hal, termasuk rasa, penglihatan, atau bau yang tidak menyenangkan.

Para peneliti percaya bahwa emosi ini berevolusi sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya atau fatal. Ketika orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, misalnya, rasa jijik adalah reaksi yang khas.

Kebersihan yang buruk, infeksi, darah, pembusukan, dan kematian juga dapat memicu respons jijik. Ini mungkin cara tubuh menghindari hal-hal yang mungkin membawa penyakit yang dapat menular.

5. Amarah

Amarah bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain. Seperti halnya rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons melawan atau lari.

Ketika ancaman menimbulkan perasaan marah, kamu mungkin cenderung untuk menangkis bahaya dan melindungi diri kamu sendiri.

Meskipun kemarahan sering dianggap sebagai emosi negatif, namun kadang-kadang bisa menjadi hal yang baik. Kemarahan bisa bersifat konstruktif dalam membantu memperjelas kebutuhanmu dalam suatu hubungan, dan juga bisa memotivasimu untuk mengambil tindakan dan menemukan solusi untuk hal-hal yang mengganggu.

Akan tetapi, kemarahan bisa menjadi masalah, apabila kemarahan itu berlebihan atau diekspresikan dengan cara-cara yang tidak sehat, berbahaya, atau merugikan orang lain. Kemarahan yang tidak terkendali dapat dengan cepat berubah menjadi agresi, pelecehan, atau kekerasan.


6. Terkejut

Ilustrasi perempuan takut, ketakutan, fobia, khawatir. (Foto oleh Freepik)

Terkejut adalah salah satu dari enam tipe dasar emosi manusia yang awalnya dijelaskan oleh Eckman. Terkejut biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons mengejutkan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga.

Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan adalah jenis emosi lain yang dapat memicu respons melawan atau lari (fight or flight).

Ketika terkejut, orang mungkin mengalami ledakan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri.

Inilah sebabnya mengapa peristiwa yang mengejutkan dan tidak biasa dalam berita cenderung lebih menonjol dalam ingatan daripada yang lain. Penelitian juga menemukan bahwa orang cenderung lebih terpengaruh oleh argumen yang mengejutkan dan belajar lebih banyak dari informasi yang mengejutkan.

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya