Liputan6.com, Denpasar - Akhirnya Rizki Hartono, seorang driver taksi online (ojol) mobil bisa bernapas lega dan bisa membuktikan bahwa dirinya bukan penculik anak bule asal Inggris yang menjadi penumpang mobilnya.
Sebelumnya, Polda Bali menerima laporan penculikan dari seorang perempuan WNA Inggris bernama Shannahan Dervla Sarah. Sambil menangis, Sarah mengaku anaknya yang bernama Khan Shannahan Shams Joseph Raheel diduga diculik dan dibawa kabur oleh sopir taksi online.
Advertisement
Terkait dengan kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu di depan awak media menjelaskan bahwa hal tersebut murni kesalahan komunikasi atau miskomunikasi dan bukan merupakan tindakan pidana. Sehingga kejadian yang melibatkan warga negara asing tersebut dapat ditangani secara kekeluargaan.
"Jadi kejadian ini murni merupakan miskomunikasi, sehingga kita dari Polda Bali mengedepankan restorative justice, sehingga dengan mediasi dari kitai (Polri) masalah ini dapat terselesaikan," ucap Satake, Senin, 26 Desember 2022.
Dia menjelaskan, miskomunikasi antara penumpang dan driver ini berawal saat setengah perjalanan menuju lokasi, driver berhenti untuk membersihkan kaca mobil yang berembun yang berlokasi di Tukad Belayu, Selemadeg Barat, Tabanan.
Saat itu, kondisi gelap, tanpa diketahui oleh si driver, sang penumpang (Shannahan Dervla Sarah ) ikut turun untuk merenggangkan badan di belakang mobil.
Sehingga, saat kembali melanjutkan perjalanan, driver tidak menyadari bahwa Sarah tertinggal dan tidak ikut bersama dengan anaknya yang masih dalam keadaan tertidur di dalam mobil.
Dan hal tersebut baru diketahui oleh sang driver sesaat setelah 1 jam perjalanan, tepatnya Kota Negara.
Mengetahui satu penumpangnya tertinggal, Rizki bergegas kembali ke tempat berhenti pertama, tetapi tidak menemukan yang bersangkutan.
Setelahnya, Rizky berinisiatif kembali menuju tujuan awal yaitu Menjangan dengan anggapan bahwa yang bersangkutan telah menggunakan kendaraan lainnya. Ia menunggu dan memberikan nomor teleponnya kepada petugas Hotel Menjangan dengan harapan sang ibu (penumpang WNA) akan menghubungi pihak hotel karena telah reservasi.
Panik
Tapi di lain pihak, dalam kondisi panik karena anaknya masih di dalam mobil, Shannahan Dervla Sarah memohon bantuan warga sekitar diantarkan ke Pos Polisi terdekat.
Karena terkendala masalah bahasa, yang bersangkutan meminta diantar ke Pejeng, Tampaksiring Gianyar bertemu temannya (WNI) yang bernama Gusti Ayu Dewi (Debora) yang fasih berbahasa Inggris.
Setelah berjumpa temannya, selanjutnya, yang bersangkutan diantar ke SPKT Polda Bali untuk melaporkan kejadian dan diarahkan ke Ruang Pelayanan Khusus (RKT) Polda Bali.
Kemudian dari data yang diterima, Tim Reskrim Polda Bali melalukan Cek Post posisi sopir, karena sopir tidak merasa berniat melakukan tindak pidana sehingga koperatif dengan kepolisian. Sehingga pada Senin, 26 Desember 2022 pukul 12.35 Wita, anak korban dipertemukan dengan ibunya dalam keadaan selamat di RKT Polda Bali dengan pengawalan Tim Reskrim Polda Bali.
Pada kesempatan itu juga, Kabid Humas berharap agar hal tersebut tidak terulang kembali dan juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa maupun pengemudi transportasi online memperhatikan penumpang maupun dengan pengemudi agar berkomunikasi yang baik.
"Kita berharap agar hal ini tidak terulang lagi, jadi kepada pengemudi online untuk lebih mewaspadai keberadaan penumpangnya, dan mencatat nomor drivernya untuk dapat dihubungi penumpangnya pada saat terjadi sesuatu," imbuhnya.
Advertisement