Liputan6.com, Mataram - Pulau Satonda menjadi salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menampilkan keindahan alam. Destinasi wisata ini terletak di lepas pantai utara Pulau Sumbawa.
Pulau Satonda masuk ke dalam wilayah Kabupaten Dompu. Letak pantai ini hanya sejauh 3 km dari Selat Sanggar di Laut Flores.
Destinasi wisata NTB ini merupakan salah satu surga tersembunyi dengan danau purba yang terbentuk di tengah-tengah pulau. Mengutip dari beberapa sumber, Pulau Satonda terbentuk dari letusan Gunung Satonda ribuan tahun silam.
Gunung Satonda merupakan gunung api purba yang usianya jauh lebih tua dibandingkan Gunung Tambora yang berjarak sekitar 30 km dari pulau ini. Pulau yang juga terdiri dari perairan di sekitarnya ini memiliki luas 2.600 hektare, yang terdiri dari daratan (453,70 hektare) dan perairan (2.146,30 hektare).
Baca Juga
Advertisement
Pulau Satonda berdiri kokoh dan indah di tengah-tengah lautan dengan hijaunya vegetasi yang tumbuh menutupi ganasnya gunung aktif Satonda. Selain itu, Pulau Satonda juga memiliki terumbu karang alami luas di perairan sekitarnya dan ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) sejak 1999.
Uniknya lagi, pulau ini memiliki sebuah danau di tengah lautan dengan kadar asin yang lebih tinggi dari air laut. Danau yang dikelilingi Gunung Satonda ini memiliki luas 2,5 km² persegi dengan kedalaman 86 m.
Belum diketahui penyebab sesungguhnya yang membuat air di danau ini asin. Namun, banyak anggapan yang menyatakan air asin tersebut dikarenakan bercampurnya air danau dengan air laut yang terperangkap di danau saat Gunung Tambora meletus.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelitian
Dua orang ilmuwan Eropa, Stephan Kempe dan Josef Kazmierczak, pernah melakukan penelitian pada 1984, 1989, dan 1996. Mereka menemukan air Danau Satonda asin dengan tingkat basa yang lebih tinggi daripada air laut biasa.
Keduanya menyimpulkan, cekungan yang membentuk danau ini terbentuk dari kawah yang berusia lebih dari 10.000 tahun. Sementara itu, masyarakat setempat memiliki cerita tersendiri dari terbentuknya danau air asin Satonda ini.
Mereka percaya, danau tersebut berasal dari air mata penyesalan Raja Tambora karena pinangannya ditolak mentah-mentah. Raja Tambora tidak mengetahui wanita pinangannya adalah ibu kandungnya sendiri.
Pasalnya, Raja telah terpisah dengan sang ibu sejak kecil. Karena lamarannya ditolak, Raja pun murka hingga membuat Gunung Tambora meletus. Meletusnya gunung tersebut juga menimbulkan tsunami raksasa hingga memisahkan daratan menjadi pulau-pulau kecil, salah satunya Satonda.
Selain itu, di pulau ini juga tumbuh suatu tanaman berupa pohon bernama Kalibuda. Masyarakat setempat percaya pohon ini bisa memberikan harapan dan terkabulnya permintaan bagi siapapun yang menggantungkan batu. Hingga saat ini, hal tersebut masih dilakukan oleh masyarakat setempat maupun wisatawan.
Selain menikmati keindahan alam dan pantainya yang berwarna biru pekat, pengunjung juga akan menyaksikan keindahan air yang sebagian berwarna hijau toska pada permukaan yang dangkal. Pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas di Pulau Satonda, seperti berenang, snorkling, hingga olahraga air, seperti kayak atau kayaking.
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement