Kaleidoskop 2022: Rekomendasi 6 Kendaraan yang Telah Kami Uji, Bertabur Fitur Canggih

Tahun 2022 menjadi momen kebangkitan industri otomotif di Indonesia. Berbagai mobil dan motor baru meluncur di Indonesia. Konsumen pun dimanjakan dengan hadirnya berbagai kendaraan dengan model yang menarik.

oleh Arief AszhariSeptian PamungkasAmal Abdurachman diperbarui 28 Des 2022, 14:00 WIB
Toyota Kijang Innova Zenix Q Hybrid (TAM)

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2022 menjadi momen kebangkitan industri otomotif di Indonesia. Berbagai mobil dan motor baru meluncur di Indonesia. Konsumen pun dimanjakan dengan hadirnya berbagai kendaraan dengan model yang menarik.

Pelonggaran kegiatan di luar ruangan pun dimanfaatkan oleh pabrikan otomotif untuk mengadakan beragam ajang test drive atau test ride di berbagai daerah. Liputan6.com pun berkesempatan menjajal berbagai kendaraan yang diluncurkan tahun ini.

Berikut 6 rekomendasi kendaraan dari kami yang memberikan kesan mendalam ketika diuji di berbagai medan.

1. Toyota Kijang Innova Zenix

Toyota Kijang Innova Hybrid Zenix. (Septian/Liputan6.com)

Kenyamanan Toyota Kijang Innova Zenix dibanding generasi sebelumnya harus diakui memang lebih baik. Hal ini tak terlepas dari platform yang diadopsi.

Sebelumnya, Kijang Innova selalu menggunakan sasis ladder frame. Kini beralih pakai platform monokok TNGA: GA-C. Sebuah struktur rangka yang juga dipakai MPV Voxy.

Jarak sumbu roda pun ikut meregang menjadi 2.850 mm. Formulasi itu diadopsi bersama sistem penyangga roda, agar memberikan kenyamanan penghuni kabin. Khususnya di baris pertama maupun kedua.

Suspensi baru jelas punya andil besar dalam menyuguhkan kenyamanan. McPherson Strut di depan dipasangkan dengan Torsion Beam di belakang, menggantikan tipe Multilink.

Racikan ini bikin mobil punya redaman rigid, namun rebound atau pengembalian pegas terasa lembut.

Alhasil, kala kendaraan berlari kencang di atas 100 km/jam terasa stabil. Minim body roll. Saat menginjak jalan tak rata memang sedikit terasa keras, namun masih dalam batas toleransi.

Sasis baru memang bikin Toyota Kijang Innova Zenix enak ditunggangi. Platform TNGA memberikan ruang bagi insinyur Toyota dalam meningkatkan rigiditas bodi, mengurangi bobot, serta mereduksi suara yang masuk ke dalam kabin. Semua dalam rangka meningkatkan kestabilan dan kenyamanan pemakai saat berselancar di jalan.

Alasan lain baris Innova Zenix lebih nyaman diduduki. Posisi suspensi tidak berada di atas jok kedua. Namun sedikit mundur.

Misal saat mobil melindas gundukan atau jalan tak rata. Getaran tidak langsung tersalur ke badan penumpang. Itulah yang dirasakan saat test drive dari Kulon Progo, Semarang hingga ke Jakarta.


2. Wuling Air ev

Mobil listrik Wuling Air ev menjadi Official Car Partner KTT G20 Bali. (Dok Wuling Motors)

Wuling Motors (Wuling) mengajak sejumlah jurnalis media massa termasuk Liputan6.com untuk berkeliling Jakarta menggunakan Wuling Air ev pada Rabu (21/9/2022). Dalam kegiatan media drive bertajuk 'Green Mobility Experience' ini kemampuan mobil listrik mungil tersebut diuji secara wajar.

Sedikitnya tujuh (7) unit Air ev tipe Long Range yang digunakan awak media dalam kegiatan ini. Perjalanan diawali dari Wuling Center di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, menuju sebuah restoran di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Sepanjang perjalanan, peserta menempuh rute arteri Permata Hijau, kemudian masuk tol Jakarta – Tangerang dan diteruskan ke jalan tol JORR serta masuk ke area PIK. Pada kombinasi rute tersebut, peserta bisa merasakan 3 mode berkendara dari Wuling Air ev yakni Normal, Eco dan Sport.

Saat di jalan tol, kami sempat melaju dengan kecepatan konstan 100 kilometer per jam (kpj) menggunakan mode Sport, dan mobil listrik ini terasa stabil. Untuk menyalip kendaraan lain juga terasa mudah, tenaga dari motor penggerak yang disalurkan ke roda belakang cukup responsif.

Setelah menikmati makan siang, peserta beranjak ke Taman Wisata Alam Mangrove untuk melakukan penanaman mangrove sebagai wujud ‘green’ yang merupakan salah satu unsur utama dari event ini guna keikutsertaan dalam melestarikan lingkungan di daerah pesisir Jakarta.

Selesai kegiatan itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun BNI City di kawasan Sudirman untuk mengabadikan momen Air ev bersama latar deretan gedung di Ibu Kota.

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Rumah Wijaya di bilangan Melawai, Kebayoran Baru, melalui Jalan Sudirman - Jalan Sisingamangaraja yang merupakan kawasan pembatasan mobil dengan pelat normal ganjil-genap.

Karena mobil listrik masuk ke dalam kategori kendaraan bebas ganjil-genap, rombongan pun dengan santai melintasi jalur tersebut dan tidak disetop petugas kepolisian.

Selesai melakukan aktivitas di Rumah Wijaya, perjalanan kembali dilanjutkan menuju titik akhir di Senayan Park.

Catatan Liputan6.com, sepanjang melakoni perjalanan dengan jarak 70 kilometer, sisa daya baterai yang tertera pada MID sebanyak 65 persen. Menurut kami ini tergolong irit, apalagi selama perjalanan sengaja menggunakan mode sport untuk mendapatkan tarikan yang responsif.

AC pun selalu dihidupkan agar suasana di kabin tidak panas. Tak cuma itu, kami pun sempat melakukan cas baterai ponsel selama perjalanan.

Dan yang menarik, selama menembus kemacetan Kota Jakarta kami ditemani fitur auto vehicle holding (AVH) yang berguna membantu pengemudi saat kondisi stop and go, serta menikmati alunan musik melalui head unit berdimensi 10,25 inci yang dilengkapi dengan beragam fasilitas modern.

  


3. Mitsubishi Xpander Cross

Test Drive New Mitsubishi Xpander Cross (MMKSI)

New Mitsubishi Xpander Cross resmi diluncurkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) pada ajang Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2022 lalu. Mobil keluarga andalan Mitsubishi ini mendapatkan pembaruan dari segi eksterior serta dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru.

Salah satu fitur keselamatan yang menarik untuk dilirik adalah sistem pengereman AYC (Active Yaw Control), yang meningkatkan performa menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan. Sistem ini untuk mengoptimalkan kestabilan kendaraan ketika bermanuver secara cepat atau di jalan yang licin. 

MMKSI mengundang langsung Liputan6.com untuk menjajal di Indonesia Safety Driving Centre, Pusdik Lantas Lemdiklat Polri, Serpong. Beragam rintangan yang tersedia dirancang untuk menggali potensi yang dimiliki oleh Xpander Cross. Mulai dari menguji kelincahan melakukan putar balik, respons akselerasi, slalom, tikungan kecepatan tinggi dengan genangan air, hingga area gymkhana yang dipenuhi genangan air.

Begitu masuk ke dalam ruang kabin, new Xpander Cross memiliki nuansa yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Xpander Cross terbaru mengadopi LCD Meter Cluster 8 inch, selain itu desain lingkar kemudinya terlihat lebih sporty serta nyaman digenggam.

Satu fitur yang cukup menarik ada multi around monitor yang membuat parkir lebih mudah. Layar infotainment bisa menampilkan sisi luar mobil, seakan-akan sopir bisa melihat dari luar. 

Xpander Cross masih mengadopsi mesin 1.5 L Mivec DOHC 16 Valve yang menghasilkan tenaga 105 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 141 Nm pada 4.000 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi CVT. Saat pedal di-kickdown dari posisi diam, respons akselerasi halus dan cukup memuaskan. Tak ada sentakan mengingat transmisinya berjenis transmisi.

Ketika melewati rintangan pengereman dengan menginjak pedal rem sekuat mungkin, sistem Anti-lock Braking System (ABS) + EBD + BA bekerja secara optimal. Roda sama sekali tidak menunjukkan gejala selip. 

Fitur keselamatan New Xpander Cross yang menjadi andalan adalah sistem AYC (Active Yaw Control). Saat menikung di permukaan jalan yang licin, AYC akan mengerem roda depan di bagian dalam tikungan. Meskipun pedal gas diinjak dalam, tenaga tidak akan tersalurkan ke roda jika hal tersebut berpotensi menimbulkan hilang kendali atau understeer. Tak perlu sering-sering melakukan koreksi lingkar kemudi, karena arah mobil akan mengikuti arah roda. Fitur ini benar-benar perlu diacungi jempol, terlebih lagi dipadukan dengan ABS dan Active Stability Control (ASC).

Menurut Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia, AYC adalah sistem keselamatan berjenjang. "Jadi biasanya entry level pasti rem ABS, nomor dua TC atau ASC (Active Stability & Traction Control), setelah itu mobil yang kelasnya ada di atas, ada sistem berjenjang yakni AYC ini yang kita punya di mobil Mitsubishi," ungkap Rifat.

ASC adalah tahap pertama ketika mobil kelihatan agak selip, putaran mesin dikurangi. Tapi ketika mobil sudah di jalurnya dan tetap melaju kencang, maka AYC bekerja. 

"Terdapat empat variabel yang dibaca, yaitu melalui wheel speed sensor, steering angle, putaran mesin, dan rem. Empat-empatnya bekerja bersamaan. Ini advanced sekali, setiap ASC mobil bekerja pasti mobil kecepatannya lebih pelan, setelah itu dia akan berpikir lama setelah gripnya. Begitu dengan AYC kecepatan akan disesuaikan degan putaran mesin, putaran palang kemudi. Mobil ini akan menjaga momentum, kecepatan dalam setiap kondisi," pungkas Rifat. 


4. Honda Vario 160

CVT Honda Vario 160 Sudah Tidak Gredek Lagi? (Ist)

Setelah resmi meluncurkan skuter matik (skutik) terbarunya, all new Honda Vario 160, PT Astra Honda Motor (AHM) langsung memberikan kesempatan kepada berbagai media otomotif nasional untuk mencoba produk terbarunya tersebut.

Di sebuah area yang diatur untuk mencoba motor ini, dengan berbagai kondisi, seperti jalan lurus untuk mencoba akselarasi, dan juga jalan meliuk-liuk untuk mencoba handling.

Namun, ada yang kurang dalam pengetesan tersebut, yaitu waktu yang tidak terlalu cukup panjang untuk menguji secara keseluruhan performa dari penantang Yamaha Aerox 155. Tapi, secara garis besar, kencang singkat bersama Honda Vario 160 ini, sudah bisa menggambarkan banyak kecilnya motor ini jika digunakan untuk sehari-hari. 

Ukuran bodi juga lebih besar tentunya, dan tambah terlihat gambot karena penggunaan ban tubeless yang lebih lebar, depan 100/80-14 dan belakang 120/70-14.

Saat menunggangi motor ini, jok yang diklaim lebih lebar dari Honda Vario 150 ini cukup nyaman dan empuk. Posisi berkendaranya juga cukup nyaman, dengan bagian dek atau pijakan kaki yang lebih lapang, dan dengkul bagi pengguna dengan tinggi 170cm juga tidak menyentuh penyimpanan barang depan di bawah setang.

Namun, untuk posisi setang masih cukup rendah, seperti halnya Honda Vario 150. Jadi, jika diajak untuk komuter dengan jarak yang cukup jauh, akan terasa pegal atau capek yang lebih cepat.

Dengan pengaplikasian teknologi frame (rangka) eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) membuat skutik premium sporti ini semakin lincah dan mudah dikendarai. Terbukti, saat melewati berbagai halang rintang, motor ini handlingnya tetap enak, bahkan terasa lebih ringan dibanding generasi sebelumnya.

Begitu juga dengan saat menikung untuk berbelok, dengan penggunaan ban yang lebih gambot, terasa lebih percaya diri karena ban terasa lebih lengket menyentuh jalanan.

Performanya, motor ini sudah dibekali dengan mesin kapasitas 160cc 4 katup, dan teknologi Enhanced Smart Power Plus (eSP+), berpendingin cairan. Dengan spesifikasi tersebut, skutik mampu mengembuskan tenaga maksimal hingga 11,3 kW pada 8.500 rpm dengan torsi puncak 13,8 Nm pada 7.000 rpm. 

Sebagai informasi, All New Honda Vario 160 dipasarkan dengan 2 tipe yaitu CBS dan ABS. Untuk tipe CBS terdapat warna Active Black, Grande Matte Black, dan Grande Matte Red.

Sedangkan untuk tipe ABS, terdapat warna Active Black, Grande Matte Black, dan Grande White. Tipe ABS memiliki velg dengan warna burnt titanium serta sentuhan emblem Vario yang semakin memberikan kesan lebih premium.

 

  


5. Yamaha Xmax

Yamaha XMax Connected ditawarkan dengan banderol Rp 66 juta. (Septian / Liputan6.com)

Yamaha XMax Connected telah dilengkapi berbagai teknologi canggih. Salah satunya adalah fitur navigasi GPS.

Sistem ini akan memudahkan pengguna untuk menjelajahi berbagai tempat, dengan membuka peta yang kini sudah bisa ditampilkan di TFT infotainment display.

Membuktikan kecanggihan fitur tersebut, Liputan6.com berkesempatan untuk mencoba Yamaha XMax Connected di Bali, Rabu sampai Jumat (21-23/12/2022).

Dalam pengetesan ini, kami penasaran dengan fitur canggih tersebut dan langsung mencobanya selama di perjalanan mengelilingi Pulau Dewata, atau tepatnya dari Denpasar menuju Kintamani.

Sistem navigasi GPS ini bisa digunakan dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasi Garmin Street Cross di Play Store atau Appstore.

Tidak bisa langsung digunakan, pengguna Yamaha XMax Connected juga harus mengunduh peta Asia Tenggara atau Southeast Asia.

Sebelumnya, Garmin Street Cross harus dihubungkan terlebih dahulu dengan Yamaha XMax Connected melalui bluetooth. Tentunya, dengan menyambungkan koneksi Y Connect dari Yamaha.

Setelah tersambung semua, maka pengguna tinggal memasukan lokasi tujuan dan ketika hendak menampilkan peta maka otomatis informasi navigasi juga tampil di layat TFT infotainment Yamaha XMax Connected. 

Fitur unggulan lainnya

Sebagai informasi, untuk mengunduh peta Asia Tenggara dibutuhkan memori yang cukup besar, yaitu sekitar 2 Gb. Sehingga, dalam proses pengunduhan akan memakan waktu yang cukup lama tergantung koneksi internet dari smartphone masing-masing pengguna Yamaha XMax Connected.

Untuk diketahui, berbagai ubahan Yamaha XMax Connected ini meliputi fitur konektivitas yang dapat terhubung dengan motor melalui aplikasi Y-Connect.

Informasi yang bisa diperoleh melalui fitur ini di antaranya rekomendasi perawatan motor, konsumsi BBM, lokasi parkir terakhir, notifikasi malfungsi, notifikasi pesan dan telfon masuk, ranking berkendara terkait jarak tempuh (mileage) dan konsumsi bensin (eco point), riding log atau histori perjalanan serta Revs Dashboard.

Selain fitur Y-Connect, kecanggihan pada motor juga datang melalui sistem TFT Infotainment Display yang memberikan beragam informasi dan hiburan seperti perkiraan cuaca, kondisi sepeda motor, notifikasi telepon dan pesan dengan tampilan yang lebih lengkap serta kontrol untuk memainkan musik favorit pengendara.


6. Honda CRB250RR

Test Ride Honda CBR250RR

PT Astra Honda Motor (AHM) mengajak rekan-rekan media nasional untuk menjajal Honda CBR250RR. Pengujian ini dilakukan di AHM Safety Riding & Training Center (AHSRTC) berlokasi di Deltamas Cikarang, Bekasi.

Honda CBR250RR mengadopsi desain Aggressive Shape dengan dimensi yang lebih lebar pada keseluruhan tampilan bodi. Bertema “Speedy Shape”, karakter potongan-potongan tajam pada setiap lekukan semakin menambah kesan agresif.

AHM menyediakan CBR250RR varian SP Quick Shifter untuk diuji di sirkuit tertutup. Generasi terbaru ini dilengkapi mesin baru yang memiliki kompresi lebih tinggi dengan spesifikasi 250cc 2-silinder DOHC 8-katup bertenaga maksimal 31 kW (42 PS) / 13.000 rpm dan torsi maksimum hingga 25 Nm (2,5 kgf.m)/ 11.000 rpm. Selain itu ukuran gear ratio pun berbeda dibanding generasi sebelumnya. 

Kesan pertama ketika duduk di motor ini, posisi riding cukup nyaman untuk saya yang memiliki tinggi 165 cm. Kaki tak perlu jinjit untuk menapak ke aspal, jangkauan tangan ke setang pun cukup nyaman. Begitu mesin dinyalakan, suara merdu khas motor dua silinder begitu memuaskan telinga.

Pengujian dilakukan di dua sirkuit dengan karakter berbeda, sirkuit yang pertama fokus pada kecepatan rendah dan juga kelincahan motor bermanuver ala perkotaan pada kecepatan 20 kpj serta tikungan ala perjalanan luar kota dengan kecepatan maksimal 70 kpj.

Tak sulit untuk bermanuver dengan motor berbobot 168 kg ini, belokan tajam dengan yang mewakili jalanan kecil dan padat dalam kota bisa dilakukan dengan mudah.  

Seusai bermanuver di area sempit, pengujian pun berlangsung di area winding road. Saya bisa sedikit menjajal fitur Quick Shifter. Fitur ini memungkinkan untuk menaikkan atau menurunkan gear tanpa perlu menekan tuas kopling. Perpindahan terasa mulus tanpa jeda ketika digunakan di putaran mesin 13.000, nikmat rasanya mendengarkan raungan mesin terus berputar saat menaikkan gear.

Kesenangan ini pun berlanjut dengan menaklukkan tikungan di kecepatan 70 kpj. Menikung semakin percaya diri berkat suspensi depan yang kini dilengkapi dengan SFF-Big Piston.

Test Kecepatan

Salah satu test yang dinanti-nanti adalah menguji kecepatan puncak di trek lurus sepanjang 1,2 km. Di sini para peserta memacu motor sekencang mungkin, namun tetap berada di belakang road captain serta dilarang saling menyusul.

Rider Liputan6.com dengan bobot 80 kg dapat mencapai kecepatan 160 kpj per jam dengan mudah. Namun kecepatan tak ditambah lagi demi menjaga jarak dengan peserta yang di depan. Beberapa rider lain yang memiliki bobot lebih ringan mengaku bisa mencapai angka 170 hingga 180 kpj. 

Kesimpulan

Honda CBR250RR hadir dengan penyempurnaan di berbagai sektor. Fitur-fitur menawan yang ada di modelnya tetap dipertahankan, seperti empat (4) mode Quick Shifter, Anti-lock Brake System, Assist/Slipper Clutch (pada varian New CBR250RR SP dan SP Quick Shifter), serta Throttle By Wire dan riding mode selector.

 

Infografis Lionel Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya