Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta semua pihak bersabar soal nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pengganti Laksamana Yudo Margono. Menurut dia, jabatan tersebut akan terisi sebentar lagi.
"Nanti tunggu saja (nama KSAL), sebentar lagi," kata Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Advertisement
Dia enggan membocorkan nama KSAL yang sudah diputuskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Moeldoko meminta masyarakat untuk menunggu.
"Sudah lah tunggu saja, itu hal yang biasa," ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah mengantongi nama-nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pengganti Laksamana Yudo Margono yang dilantik menjadi Panglima TNI. Dia mengatakan calon KSAL nantinya akan berasal dari bintang tiga.
"Secepatnya, sudah-sudah calonnya yang jelas bukan dari bingang satu, bukan dari bintang dua, tetapi dari bintang tiga," jelas Jokowi kepada wartawan usai pelantikan Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Desember 2022.
Dia tak mengungkapkan siapa saja nama-nama calon KSAL pengganti Yudo Margono. Jokowi memastikan akan segera melantik apabila sudah diputuskan sosok yang mengisi posisi KSAL.
"Nanti kalau sudah nanti akan akan segera dilantik," ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menuturkan bahwa calon KSAL merupakan hak prerogatif presiden. Sehingga, Jokowi yang akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan tersebut.
"Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, beliau yang memiliki hak prerogatif, sudah dijelaskan yang jelas bukan bintang 1, bukan bintang 2, yang jelas dari Angkatan Laut," kata Yudo.
Yudo Margono Dilantik Menjadi Panglima TNI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Desember 2022.
Adapun, Yudo menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022 ini.
Pelantikan Yudo berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 91/TNI tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Jokowi lalu membimbing Yudo membacakan sumpah dan jabatan sebagai Panglima TNI.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Yudo membaca sumpah jabatan.
Dia berjanji akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, Yudo juga berjanji akan menunjung tinggi sumpah prajurit.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," kata Yudo.
Dalam pelantikan ini, hadir Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.
Advertisement
Masa Jabatan Panglima TNI Tak Lebih dari Setahun, Yudo Margono: Yang Penting Kerja Maksimal
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono buka bicara terkait dengan jabatannya yang berlangsung kurang dari satu tahun, sebelum dirinya pensiun pada 1 Desember 2023 nanti. Yudo menegaskan akan memaksimalkan masa baktinya tersebut selama mengembang tugas sebagai Panglima TNI.
"Saya dari dulu tidak pernah berpikir itu yang penting tugas berikutnya saya kerjakan dengan maksimal, dengan optimal. Tidak berpikir nanti hanya setahun mau berapa bulan dan sebagainya, tidak perlu dipikir," kata Yudo kepada wartawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022).
Sebab yang ada dibenak sosok Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu hanya menjalankan tugas dengan baik dan tidak ingin memikirkan perihal jabatan yang hanya dijabatnya sekitar satu tahun sejak dilantik 19 Desember 2022, kemarin.
"Karena kalau itu selalu dibenak kita itu terus kita melaksanakan tugas 'alah cuma setahun' nggak selesai-selesai, jadi mohon ini, polemik ini tolong jangan dianu lah. Ini akan menjadi apa ya, pembatas saya gitu. Jadi nggak usah di blow up seperti itu, jadi cukup," ucapnya.
Yudo menilai, kalau masa baktinya yang hanya tinggal kurang lebih satu tahun pastinya telah menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo memilihnya sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
"Semua sudah tahu bahwa apa namanya saya pensiun 1 Desember, semua sudah tahu. Saya kira Presiden pun sudah tahu kalau itu 1 Desember jadi nggak perlu 'gimana pak nanti cuma setahun?. Ya artinya ayo kita bersama-sama," ucapnya.
"Jika sepakat mari kita kerja sama untuk membesarkan TNI untuk menjaga kedaulatan menjaga persatuan dan kesatuan. Nah ini menjadi komitmen kita bersama lho, bukan TNI saja. Dengan komponen masyarakat harus bersama-sama menjaga itu ya," tambah dia.