Pelarangan Natal di Bogor, Moeldoko: Sebuah Kemunduran

Moeldoko menekankan pentingnya komunikasi yang intens dengan kepala daerah setempat terkait ibadah Natal. Hal ini agar kejadian pelarangan ibadah Natal tak kembali terjadi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Des 2022, 13:58 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat bertemu Masyarakat dan Forkopimda kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (18/10/2022). (Foto:Liputan6/Lizsa Egaham)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyayangkan dugaan pelarangan ibadah Natal oleh sejumlah warga di Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Dia menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah kemunduran bangsa Indonesia.

"Saya pribadi dan selaku Kepala Staf sangat menyayangkan kondisi seperti itu terjadi. Kita bukan semakin maju sebagai bangsa yang memiliki kebangsaan tinggi, tapi menurut saya ini sebuah kemunduran yang harus kita sikapi bersama," jelas Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Moeldoko menekankan pentingnya komunikasi yang intens dengan kepala daerah setempat terkait ibadah Natal. Hal ini agar kejadian pelarangan ibadah Natal tak kembali terjadi.

"Perlunya kita komunikasi lebih intens seperti persoalan GKI Yasmin, pada akhirnya kita bisa selesaikan dengan pimpinan daerah," ucap dia.

Sebelumnya, beredar video viral di media sosial terkait dugaan pelarangan ibadah Natal oleh sejumlah warga di wilayah Sukaraja, Kabupaten Bogor. Permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan mediasi.


Ibadah Natal saat di Rumah

Umat Katolik saat mengikuti Misa Malam Natal 2022 di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu (24/12/2022). Gereja Katedral Jakarta mengusung tema "Nusantara dan Kebhinekaan" pada perayaan Natal 2022. Misa Malam Natal di Gereja Katedral Jakarta berlangsung khidmat diselenggarakan secara tatap muka. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 25 Desember 2022. Awalnya, terdapat pemilik rumah yang akan menyelenggarakan ibadah Natal di rumahnya.

Namun, warga bereaksi karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa mempersilakan untuk beribadah Natal hanya untuk keluarga.

Adapun yang menjadi poin keberatan warga karena adanya jemaat dari berbagai daerah ikut datang untuk beribadah.

Mendapat laporan tersebut, polisi beserta TNI mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan mediasi dan pengamanan. 

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya