LRT Jabodebek Beroperasi 2023, Hunian TOD Bakal Diburu

Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek tahap 1 direncanakan beroperasi secara komersial di tahun 2023 mendatang.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Des 2022, 16:15 WIB
Foto udara kereta Light Rail Transit (LRT) saat melintas di kawasan Rawamangun, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pada tahun 2023 tidak akan ada pembangunan lanjutan dari LRT Jakarta fase 2 rute Jakarta Internasional Stadium (JIS). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP), memantapkan langkah dalam percepatan pengembangan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Jabodebek.

Hal ini sejalan dengan perkembangan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek tahap 1 yang akan direncanakan beroperasi secara komersial di tahun 2023 mendatang.

Kemarin (26/12) Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memastikan kesiapan operasional LRT Jabodebek fase I dengan melakukan uji coba dari LRT Harjamukti menuju ke Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Menurut Presiden, saat ini progress LRT Jabodebek fase I telah mencapai 87 persen. Namun ada beberapa hal yang harus dirampungkan agar beroperasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan, mulai dari depo hingga sinkronisasi sistem.

“Kita harapkan nanti bulan Juni, Juli 2023 sudah bisa beroperasi berbarengan dengan kereta cepat”, ungkap Jokowi.

Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman optimistis kunjungan tersebut memberikan harapan positif atas penyelesaian proyek LRT sehingga dapat dipastikan LRT Jabodebek tahap I segera beroperasi.

“Ini menjadi katalis positif bagi perseroan, mengingat hunian berkonsep TOD yang dikembangkan ADCP terintegrasi dengan Stasiun LRT. Kami semakin mantap lakukan percepatan pengembangan hunian berkonsep TOD, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat bertempat tinggal di hunian dengan kemudahan mobilisasi” ungkapnya.

Hingga kini penyelesaian ke 12 proyek ADCP terus diakselarasi sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Dalam menyambut beroperasionalnya LRT secara komersial, animo masyarakat akan hunian berkonsep TOD juga terlihat dari sold out nya beberapa proyek diantaranya tower Accordion LRT CITY Jatibening, tower Sapphire Cisauk Point – Member of LRT CITY, tipe ARUNA cluster Bhumi Anvaya, tipe ASOKA dan VASANTA pada cluster Bhumi Svarga dari ADHI CITY Sentul.

“Sold out nya beberapa hunian kami menjadi bukti bahwa masyarakat antusias tinggal di hunian dengan konsep TOD dan siap menyambut operasional LRT” ungkap Rizkan.

Kedepan ADCP tidak hanya berfokus pada hunian yang terkoneksi dengan Stasiun LRT, namun lebih dari itu ADCP juga tengah mempersiapkan wadah integrasi aktivitas yang mendukung mobilitas dan aksesibilitas masyarakat modern seperti kantor, hotel, commersial area, restoran, pusat perbelanjaan, pusat entertainment yang dapat diakses oleh semua orang yang beraktivitas di kawasan TOD.


LRT Jabodetabek Beroperasi 2023, Sanggup Angkut 700 Penumpang per Hari

Presiden Jokowi meninjau LRT di Taman Mini Indonesia Indah dan Stasiun Harjamukti Cibubur (dok: Tira)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kembali LRT Jabodebek akan beroperasi pada pertengahan 2023. Nantinya LRT Jabodebek mampu mengangkut 700 penumpang per hari.

Menhub mengatakan, saat ini LRT Jabodebek sudah dalam tahap pengujian sistem driverless (tanpa masinis).

“Karena ini menggunakan teknologi yang tinggi, saya minta uji coba dilakukan dengan baik, untuk memastikan aspek keselamatannya sudah terpenuhi, sebelum nanti dioperasikan Insha Allah pada pertengahan 2023,” ujar Menhub Budi dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

LRT Jabodebek dapat menampung hingga 700 penumpang dan rata-rata frekuensi kereta per hari sebanyak 400 perjalanan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yakni, Trans Jakarta dan Jaklingko, Trans Patriot, KRL Komuter, Kereta Bandara Soekarno Hatta, dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.

“Angkutan massal perkotaan sangat penting untuk terus dikembangkan, ditata, dan dioptimalkan pemanfaatannya untuk masyarakat. DKI Jakarta menjadi salah satu kota percontohan dalam pembangunan angkutan massal yang lengkap. Ada MRT, LRT, BRT, KRL commuter, Angkot, dan lain-lain,” kata dia.

Proyek LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional pengembangan angkutan massal perkotaan. Infrastruktur ini dibangun untuk mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan jalur penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.

Dengan kehadiran LRT Jabodebek, Menhub Budi angkutan massal perkotaan semakin terintegrasi, mudah diakses, nyaman, dan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.

Hadir dalam peninjauan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.


Jokowi Coba LRT Jabodebek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Jokowi meninjau LRT Jabodebek. (Dok. Kemenhub)

Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan uji coba LRT Jabodebek dari Stasiun LRT Harjamukti, Depok sampai ke Stasiun TMII, Jakarta Timur sepanjang 9 km yang ditempuh dalam waktu sekitar 12 menit dengan kecepatan 80 km/jam.

“Kereta ini nyaman, cepat, tidak berisik, dan tanpa masinis. Yang membanggakan adalah ini buatan INKA (dalam negeri), termasuk sistem tanpa masinisnya,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden berharap, pada Juli 2023 LRT Jabodebek sudah bisa beroperasi berbarengan dengan kereta cepat Jakarta – Bandung. “Ini baru selesai 87 persen. Deponya masih dalam penyelesaian, dan hal-hal kecil berkaitan dengan sinkronisasi sistem,” tuturnya.

Infografis LRT Jabodebek (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya