Update COVID-19 Hari Ini 27 Desember 2022, Kasus Positif Bertambah 803, Sembuh 1.692, Meninggal 9

Data harian sebaran COVID-19 hari ini, Selasa 27 Desember 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 803.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Des 2022, 18:47 WIB
Warga menjalani pemeriksaan kesehatan saat melakukan vaksinasi booster COVID-19 di Balai RW 04, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022). Pemerintah mulai memberlakukan kebijakan wajib vaksinasi ketiga atau booster COVID-19 sebagai syarat perjalanan dan masuk ke ruang publik mulai 17 Juli 2022. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Data harian sebaran COVID-19 hari ini, Selasa 27 Desember 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 803.

Angka ini menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.717.395.

Ada tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Ketiga provinsi itu adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

Jawa Barat menggeser posisi DKI Jakarta yang biasanya di peringkat pertama dengan penambahan 229 kasus baru dan 636 orang sembuh. DKI Jakarta sendiri berada di peringkat kedua dengan 185 kasus baru dan 310 pasien telah sembuh.

Di peringkat ketiga ada Jawa Timur dengan 105 kasus konfirmasi baru dan 132 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Meski demikian, penambahan kasus positif selalu diiringi dengan penambahan pasien sembuh. Hari ini ada 1.692 pasien COVID yang dinyatakan sembuh. Sehingga, akumulasinya menjadi 6.540.260.

Sayangnya, kasus meninggal masih menunjukkan penambahan. Meski tak setinggi hari-hari sebelumnya, kasus kematian akibat COVID-19 tetap menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Hari ini, penambahan kasus meninggal ada 9 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 160.560.

Data turut menunjukkan jumlah suspek yang diperiksa sebanyak 2.968, spesimen 42.215, dan kasus aktif sebanyak 16.575.

Capaian Vaksinasi Hari Ini

Laporan Satgas COVID-19 turut menunjukkan penambahan capaian vaksinasi. Penambahannya terjadi pada keempat suntikan baik vaksinasi primer pertama dan kedua maupun booster pertama dan kedua.

Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:

- Vaksinasi pertama bertambah 12.239 sehingga akumulasinya menjadi 203.994.207.

- Vaksinasi primer kedua bertambah 17.677 sehingga akumulasinya menjadi 174.725.242.

- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 60.240 sehingga akumulasinya menjadi 68.393.816.

- Vaksinasi booster kedua atau suntikan keempat bertambah 6.896 sehingga akumulasinya menjadi 1.153.590. Vaksinasi ini selain bisa disuntikkan pada tenaga kesehatan (nakes), kini sudah diberikan pula kepada kelompok lanjut usia (lansia).

 


Laporan Sebelumnya

Sejumlah penumpang menunggu kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Penambahan kapasitas penumpang KRL menjadi 80 persen dibuat menyesuaikan aturan terbaru Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 57 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di hari sebelumnya, yakni pada Senin 26 Desember 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru tercatat sebanyak 468. Artinya, penambahan hari ini lebih banyak dari kemarin.

Meski tak setinggi penambahan kasus beberapa pekan sebelumnya, angka ini tetap menambah akumulasi kasus konfirmasi menjadi 6.716.592.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.212 sehingga akumulasi kasus sembuh menjadi 6.538.568.

Sayangnya, kasus meninggal masih ada. Penambahan kasus meninggal sebanyak 14 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 160.551.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga menunjukkan data terkait suspek yang diperiksa, spesimen, dan kasus aktif per 26 Desember.

Suspek yang diperiksa mencapai 1.614, sedangkan jumlah spesimen sebanyak 32.083 dan kasus aktif sebanyak 17.473.

Data terkait Corona ini terhitung sejak Minggu 25 Desember 2022 pukul 12.00 WIB hingga Senin 26 Desember 2022 pada jam yang sama.


Rencana Penutupan RSDC Wisma Atlet

Dua ekor kucing berada di atas kursi di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (25/12/2022). Pemerintah menghentikan operasional Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 mulai akhir tahun ini seiring dengan semakin rendahnya kasus COVID-19 secara nasional dalam beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengingat kasus COVID-19 semakin landai, pemerintah memutuskan untuk menutup Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta secara bertahap.

Keputusan penghentian operasional RSDC Wisma Atlet disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Suharyanto melalui surat resmi bernomor B-404.N/KA BNPB/PD.01.02/11/2022.

Surat itu menyatakan bahwa RSDC Wisma Atlet akan ditutup secara bertahap pada 31 Desember 2022.

Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberi tanggapan.

Menurutnya, ini adalah rumah sakit darurat, perannya hampir sama dengan tenda-tenda darurat yang didirikan saat kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya.

“Dulu pada waktu pasien banyak sekali kita lihat banyak tenda-tenda darurat yang kita siapkan. Banyak juga isoter-isoter yang digunakan untuk melakukan isolasi secara terpusat,” kata Nadia dalam live Instagram bersama Kementerian Kesehatan, Senin 26 Desember 2022.

“Nah tentunya kalau kita lihat sekarang, isoter-isoter yang dulunya banyak menggunakan berbagai fasilitas yang ada termasuk balai diklat, asrama haji, hotel ini kemudian sudah tidak lagi kita gunakan. Kenapa? Karena memang kasusnya sudah sangat turun dan banyak yang sudah tak bergejala,” tambahnya.


Jumlah Pasien Sedikit

Pemandangan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (25/12/2022). Pemerintah menghentikan operasional Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 mulai akhir tahun ini seiring dengan semakin rendahnya kasus COVID-19 secara nasional dalam beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut informasi yang didapat Nadia, jumlah pasien yang saat ini dirawat di RSDC Wisma Atlet kurang lebih hanya sekitar 30 sampai 50 orang.

“Nah artinya kalau kita lihat dengan biaya operasional dan dari sisi kedaruratannya, ini bisa ditangani oleh fasilitas kesehatan yang ada. Artinya bisa di rumah sakit ataupun di berbagai fasilitas yang ada.”

Dengan kata lain, penanganan kasus yang terjadi dalam kondisi saat ini tidak lagi harus di rumah sakit darurat.

“Fasilitas seperti RSDC ini untuk efisien, efektivitas, dan penanganan yang tentunya lebih komprehensif sudah bisa kita geser kepada kondisi-kondisi yang normal, tidak dalam kondisi darurat.”

Nadia belum bisa memastikan bahwa penghentian tersebut benar-benar akan dilakukan pada 31 Desember.

“Mengenai pasti, apakah betul tanggal 31, kita masih sedang memastikan sambil melihat kondisi. Tapi yang pasti RSDC akan selalu siap kalau memang terjadi lonjakan kasus yang tentunya tidak kita harapkan,” ujarnya.

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya