Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memperingatkan akan adanya potensi banjir di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang. Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang mengambil langkah antisipatif sebagai tindak lanjut dari perkiraan BRIN dan juga laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah langsung mengingatkan seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk waspada dan mengantisipasi cuaca ekstrem yang akan terjadi esok hari. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang juga telah melakukan sejumlah upaya untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem yang akan terjadi.
Advertisement
"Masyarakat diharap untuk tetap tenang, namun waspada terhadap kemungkinan yang bisa terjadi," ujar Arief, Selasa (27/12/2022).
Arief mengungkapkan, Dinas PUPR juga telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Kota Tangerang. Seperti pembersihan saluran atau drainase, pengecekan secara berkala kondisi pompa dan juga pintu air, pengaturan tinggi muka air di embung dan situ hingga monitoring prediksi perubahan cuaca.
"Serta antisipasi tanggul jebol dengan pembuatan kisdam di titik-titik rawan," kata Arief.
Tak hanya itu, pihaknya juga menginstruksikan kepada jajaran Dinas PUPR untuk memastikan pintu air Sarakan dibuka, agar Sungai Cirarab dapat menampung air lebih besar. Sehingga mengurangi ketinggian muka air di Pintu Air 10 dan bisa menampung hujab lokal.
Selain itu, Arief juga mengintruksikan untuk membuka pintu air yang ada di sejumlah situ dan danau seperti situ Gede dan Cipondoh.
"Pintu air Situ Cipondoh buka semua, flushing habis airnya sehingga bisa menampung air jika hujan lebat," kata dia.
BRIN: Jabodetabek Bersiap, Ada Hujan Ekstrem dan Badai Dahsyat di 28 Desember 2022
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang, Banten, lantaran ada hujan ekstrem dan badai dahsyat. Banjir besar tersebut diprakirakan terjadi pada Rabu, 28 Desember 2022.
"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam unggahannya di Twitter, Selasa (27/12/2022).
Menurut dia, prakiraan BRIN tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).
Dia menjelaskan, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.
"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," ujar Erma.
Selain itu, kovergensi di darat akan masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2020 akan meluas. "Menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat," lanjut dia.
Advertisement
Waspada Tol Hujan
Dia pun menjelaskan soal waspada 'Tol Hujan' laut dan darat pemicu banjir. Tol hujan itu merupakan badai yang sudah terbentuk pada pukul 03.00 WIB, Selasa (27/12/2022) pagi.
"Tol hujan ini bernama badai Squall Line di laut (Samudera Hindia), yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten, dan sekitarnya," ujar Erma.
Jalan tol hujan ini menjadi penghubung bagi suplai kelembapan dari laut ke darat. Sekaligus menjadi jalan bagi badai untuk mengumpulkan energinya di Jabodetabek.
"Jalan tol hujan ini tak hanya menjadi penghubung bagi suplai kelembapan kontinu dari laut ke darat, tapi sekaligus menjadi jalan bagai badai untuk mengakumulasikan dan mentransfer energinya sehingga badai yang terbentuk bisa bersifat long-lasting atau bertahan lama (lebih dari enam jam)," jelas Erma.
"Bahkan juga bisa mengalami multiplikasi energi ketika berada di Selat Sunda. Mekanisme inilah yang dapat menimbulkan banjir besar di Jabodetabek sehingga harus kita waspadai," sambung dia.
Pj Gubernur DKI: WFH saat Cuaca Ekstrem Tak Berlaku bagi ASN Pelayanan Masyarakat
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara mengenai kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebagai antisipasi potensi banjir besar yang diprakirakan terjadi pada 28 Desember 2022.
Sebelumnya, Heru menyarankan agar kebijakan WFH diterapkan lingkungan perkantoran di DKI Jakarta. Namun, kata Heru kebijakan WFH tersebut harap dibedakan penerapannya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Heru mengatakan bagi ASN yang bertugas pada bagian pelayanan langsung, tidak dapat melakukan WFH. Namun, ASN yang melakukan pelayanan tidak langsung kemungkinan bisa diterapkan WFH.
Kendati demikian, Heru menyerahkan kebijakan WFH bagi ASN yang melakukan pelayanan tidak langsung kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"ASN yang untuk pelayanan langsung nggak bisa, tapi yang tidak langsung mungkin masing masing (OPD) nanti memikirkan itu, tapi sejauh itu masih landai silahkan masuk," kata Heru di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).
Sebelumnya, usai bertemu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas antisipasi bencana di DKI Jakarta akibat potensi cuaca ekstrem, Heru mengimbau perkantoran di DKI Jakarta menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Hal ini menyusul temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal adanya potensi banjir besar di Jabodetabek, khususnya Tangerang, Banten akibat hujan ekstrem dan badai dahsyat yang diprakirakan terjadi pada Rabu, 28 Desember 2022.
"Itu parsial kita imbau, kalau tadi ada bencana puting beliung bisa melalui PPID menjelaskan, mengkondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa WFH," kata Heru di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).
Advertisement