Liputan6.com, Jakarta - Secara umum, kita telah mengetahui peran vitamin D dalam membangun tulang dan gigi agar tetap sehat dan kuat. Namun, manfaat vitamin D ternyata tidak terbatas hanya itu saja.
Mulai dari melindungi tubuh dari penyakit serius hingga mendukung kekebalan tubuh termasuk sebagai peran yang dilakukan vitamin D. Berhubungan dengan hal ini, benarkah vitamin D bisa memberi kita energi?
Advertisement
Mengutip dari Live Science, Rabu (28/12/2022), vitamin D atau yang sering disebut sebagai kalsiferol merupakan vitamin yang kita peroleh melalui sinar matahari, makanan, dan suplemen tertentu. Vitamin D memungkinkan tubuh menyerap kalsium dan fosfor dari makanan yang melewati usus, yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi yang kuat juga sehat.
Oleh karena itu, seseorang yang kekurangan vitamin D berpotensi mengalami kerapuhan dan kelemahan pada tulang.
Sampai batas tertentu, vitamin D memang mampu berperan dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan energi. Hal ini disebabkan oleh vitamin D yang membantu fungsi mitokondria di dalam sel-sel tubuh, sebagai bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan energi.
Di sisi lain, terdapat beberapa manfaat kesehatan dari vitamin D, di antaranya mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat dan sehat dengan melawan bakteri serta virus, mengatur fungsi jantung dan mengurangi tekanan darah, serta dapat mengurangi risiko penyakit tertentu, seperti kanker, diabetes tipe 2, dan multiple sclerosis.
Berdasarkan ulasan dari jurnal Depression and Anxiety, terdapat juga bukti yang menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat memengaruhi suasana hati menjadi rendah. Akan tetapi, hubungan di antara keduanya masih perlu diselidiki kembali.
Vitamin D Memengaruhi Tingkat Energi
Menurut Klinik Cleveland, terdapat beberapa gejala utama ketika orang dewasa kekurangan vitamin D, di antaranya adalah kelelahan, kelemahan otot, dan suasana hati yang rendah, menyebabkan mereka merasa sedih dan lelah.
Pernyataan ini pun telah dibuktikan melalui uji coba double-blind dalam jurnal Medicine, yang membandingkan hasil dari dua kelompok yang mengalami kelelahan dan kekurangan vitamin D.
Satu kelompok diberikan suplemen vitamin D, sedangkan yang lain diberikan plasebo. Peneliti menemukan kelompok yang diberi vitamin D mengalami peningkatan tingkat energi yang signifikan hanya dalam waktu empat minggu.
Melansir dari Live Science, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Rahaf Al Bochi juga mengatakan bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan tingkat energi yang rendah. Vitamin D telah ditunjukkan dalam penelitian untuk membantu fungsi mitokondria di dalam sel-sel tubuh, yang bertanggung jawab untuk menciptakan energi.
Sementara itu, suplementasi vitamin D yang dikonsumsi orang dewasa yang kekurangan vitamin D juga mampu meningkatkan fungsi otot dengan mengisi turbo-charging mitokondria, sumber makanan dari setiap sel tubuh kita.
Advertisement
Tubuh Menciptakan Vitamin D Saat Terkena Cahaya Matahari
Rahaf Al Bochi mengungkapkan, tubuh manusia akan membuat vitamin D ketika terkena sinar matahari. Menurut National Institutes of Health (NIH), nyatanya kebanyakan orang mendapatkan vitamin D dengan cara mengekspos diri di bawah sinar matahari saat musim panas. Bahkan, paparan sinar matahari yang dibutuhkan pun tidak harus banyak untuk memproduksi vitamin ini.
Kita juga tidak disarankan untuk menerima terlalu banyak paparan sinar matahari. Sebab, Skin Foundation memperingatkan, bahkan paparan singkat dan terbatas mampu menyebabkan kerusakan DNA yang memicu mutasi genetik, kemudian meningkatkan risiko kanker kulit.
Orang yang berusia lanjut dan orang dengan kulit cokelat atau gelap cenderung tidak mendapatkan manfaat dari paparan sinar matahari, sebab kulit mereka kurang mampu membuat vitamin D dari sinar matahari.
Vitamin D Bisa Diperoleh Melalui Makanan dan Suplemen
Bagi orang yang kesulitan memperoleh vitamin D dari sinar matahari, mereka tetap bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D. Beberapa makanan tersebut di antaranya susu atau sereal, ikan berminyak seperti salmon, makarel, sarden, tuna, dan minyak hati ikan, kuning telur, keju, dan beberapa jenis jamur.
Selain makanan, suplemen vitamin D juga diperlukan ketika kita sulit mendapatkan paparan sinar matahari dan makanan yang mengandung vitamin D. Namun, jika tidak yakin dengan jumlah vitamin D yang dibutuhkan, kita bisa mencoba berbicara dengan ahli atau dokter untuk mendapatkan saran.
Terlalu banyak vitamin D bisa menyebabkan kalsium menumpuk di dalam darah. Penumpukan ini akan mengakibatkan mual, muntah, dan lemas. Bahkan dapat menyebabkan kondisi gangguna yang serius, seperti hipervitaminosis D.
Advertisement