6 Tips Hentikan Kebiasaan Mengeluh, Buat Hidup Lebih Bahagia dan Tentram

Berdampak buruk bagi otak, ini 6 cara untuk mengurangi kebiasaan mengeluh.

oleh Hani Safanja diperbarui 28 Des 2022, 18:30 WIB
ilustrasi bahagia/copyright unsplash/Giorgio Encinas

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang tentunya pernah mengalami stres yang membuat tubuh merasa terkuras hampir sepanjang waktu. Seringkali, respons yang paling mudah dilakukan adalah dengan melampiaskan keluhan kepada orang-orang di sekitar.

Kebiasaan mengeluh akan menjadi perilaku yang tidak tertahankan bagi orang lain. Perilaku kecenderungan mengeluh adalah manusiawi, tetapi terlalu sering mengeluh dapat berubah menjadi tindakan yang berdampak buruk dalam pikiran.

Mengutip Health Shots, Rabu (28/12/2022), menurut ahli saraf Kanada, Donald Hebb, mengeluh membuat otak manusia menjadi negatif, terutama pada tingkat neurologis.

Hal ini sangat memengaruhi otak sehingga pemikiran dan ucapan negatif menjadi bagian integral dari dirinya, sedemikian rupa sehingga ia akan terbiasa mencari hal-hal negatif.

Selain itu, menurut penelitian Stanford University, mengeluh menyebabkan hippocampus kita menjadi lebih kecil. Kebiasaan mengeluh juga memperkuat jalur saraf negatif, dan membuat seseorang akan melihat lebih banyak masalah daripada solusi.

Akan tetapi, tidak berarti seseorang tidak dapat curhat sama sekali dan menekan emosi yang dirasakannya.

Mengeluh disebut sebagai mengekspresikan ketidakpuasan atau kebencian. Meskipun kita mungkin berpikir bahwa kita hanya "melampiaskan", pada kenyataannya, mengeluh memiliki dampak yang signifikan pada otak dan rasa bahagia

Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi kebiasaan buruk ini? Berikut Liputan6.com lansir dari berbagai sumber cara mengurangi kebiasaan mengeluh:


Mengeluh dengan Alasan dan Bikin Jurnal

ilustrasi bahagia/Photo by Freshh Connection on Unsplash

1. Mengeluh karena Suatu Alasan

Mengutip Cleveland Clinic, ketika kamu ingin mengeluh, lakukanlah karena kamu ingin memperbaiki sesuatu alih-alih melakukannya hanya untuk mencari belas kasihan.

Mengeluh juga dapat membuatmu menjadi lebih sadar diri. Tanggapi keluhan dengan serius dan bertanya “Apa masalah sebenarnya, apakah hal ini mengganggu kehidupan secara garis besar?” akan membantumu melihat masalah dengan jelas.

2. Membuat Jurnal Mengeluh

Tuangkan keluhan dengan cara yang sehat, salah satunya adalah dengan melalui tulisan. Ungkapkan segala kekesalan dan kegelisahan yang membuatmu terganggu pada hari itu. Menulis faktanya juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan melatih rasa bersyukur.

Tak hanya menuangkan keluh kesah, journaling juga dapat mengingatkanmu untuk mensyukuri nikmat sekecil apa pun di dalam hidup.


Tertawa dan Rubber Band

ilustrasi perempuan bahagia/Photo by Timur Romanov on Unsplash

3. Tertawa

Mengutip Inc, penelitan dari Loma Linda University di California mengungkapkan bahwa tindakan sederhana tertawa meningkatkan endorfin dan mengirimkan dopamin yang mengangkat suasana hati ke otak.

Hormon ini juga memiliki kekuatan untuk menurunkan tingkat stres dengan membantu kita memproses respons emosional dan mengalami kesenangan.

Bawa lebih banyak tawa ke dalam hidup kamu. Seperti yang dikatakan oleh advokat Law of Attraction, Steve Harvey, "Tertawa menarik kegembiraan dan melepaskan negativitas."

Jika kamu mengizinkan lebih banyak kegembiraan dan tawa dalam hidupmu, kamu tidak akan terlalu merasakan rasa sakit dan stres.

4. Coba Teknik Rubber Band

Teknik ini dilakukan dengan meletakkan karet gelang di pergelangan tanganmu. Ketika kamu mengeluh tentang sesuatu, pikirkan keluhan tersebut seraya menarik karet gelang ke lenganmu. Kemudian, lepaskan karet sehingga menyengat bagian dalam pergelangan tangan.

Tindakan sederhana ini berfungsi sebagai pengingat fisik dan mental bahwa dengan kamu mengeluh, terdapat dampak negative di sekitar perilaku tersebut.


Selalu Berusaha Positif

Ilustrasi Bahagia | unsplash.com/@priscilladupreez

5. Menjaga Positive Mindset

Mengutip Drropleen, akan selalu ada sesuatu di sekitar kamu yang tidak kamu sukai dan ingin kamu keluhkan. Tetapi, kita cenderung merasa jengkel dan lebih banyak mengeluh ketika suasana hati kita sedang buruk.

Sering-seringlah mengingatkan diri sendiri bahwa terdapat sisi positif dari segala sesuatu dan kamu perlu melatih diri untuk mengenalinya.

Memiliki sikap positif bukan berarti  kamu menyangkal hal-hal negatif atau hal negatif itu tidak ada. Ini hanya berarti bahwa kamu memilih untuk melihat sisi yang lebih cerah dari segala sesuatu dan menghargai hal positif.

6. Kelilingi Diri dengan Kelompok Positif

Kita selalu punya pilihan dalam hal memilih teman. Orang-orang yang kamu izinkan dekat denganmu memiliki dampak yang besar dalam hidup.

Jika kamu ingin menghentikan kebiasaan mengeluh, kelilingi dirimu dengan orang-orang yang memiliki pola pikir positif dan pemecahan masalah.

Orang-orang seperti itu tidak percaya membuang-buang energi untuk mengeluh dan mengekspresikan ketidaksenangan mereka. Sebaliknya, mereka mencoba mencari solusi dan menemukan jalan ke depan.

Siapa paling berbahagia di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya