Pesan Berantai Hoaks Sepekan: Lowongan Pekerjaan di PT Transjakarta hingga Fenomena Solstis Sebabkan Bencana Alam

Beberapa kabar hoaks melalui pesan berantai masih bermunculan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Des 2022, 21:00 WIB
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.

Satu di antaranya pesan berantai berisi lowongan pekerjaan di PT Transjakarta pada Desember 2022. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Berikut isi postingannya:

"Lowongan Kerja PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sedang menerima karyawan baru pria dan wanita

Lulusan SMP SMA/SMK

Posisi yg dibutuhkan: supir-penjaga koridor- satpam-cuci mobil/steam- ob dll

Gaji : (UMR)

Pendaftaran (GRATIS)

Dapat uang makan plus seragam"

Namun setelah ditelusuri, pesan berantai berisi lowongan pekerjaan di PT Transjakarta pada Desember 2022 adalah hoaks.

Faktanya, tidak ada lowongan pekerjaan di PT Transjakarta pada Desember 2022. Pesan berantai tersebut bukan informasi resmi dari PT Transjakarta.

Selain infor lowongan pekerjaan dari PT Transjakarta, terdapat pesan berantai hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 


Fenomena Solstis Akibatkan Berbagai Bencana Alam

Penelusuran klaim fenomena Solstis mengakibatkan berbagai bencana alam

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena Solstis mengakibatkan berbagai bencana alam, kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 18 Desember 2022. Informasi tersebut juga beredar di aplikasi pesan berantai.

Unggahan klaim fenomena Solstis mengakibatkan berbagai bencana alam tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"FENOMENA LAGIT PADA TGL 21 DESEMBER 2022 YAITU FENOMENA SOLSTIS(titik balik matahari )

Sahabat,Tgl 22 Desember, sebaiknya jgn keluar rumah. Berdoa bersama keluarga, Karena ada FENOMENA SOLSTIS.

Memang tidk membahayakan pada lagit namun kerap terjadinya, gempa,gemuruh,banjir, atau angin puting beliung krn fenomena solstis itu terjadi di lagit tp juga dapat berdampak pd bumi.

Solstis terjadi karena sumbu rotasi bumi miring 23,5 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika atau poros kutub utara dan selatan langit.

Saat bulan JUNI, solstis terjadi lantaran kutub utara dan belahan Bumi utara condong ke arah Marahari.

Saat bulan DESEMBER , belahan Bumi selatan dan kutub selatan condong ke Matahari.

Fenomena ini juga menyebabkan Matahari terbit dari arah tenggara dan terbenam di arah barat daya.

Namun demikian, terbitnya Matahari tersebut kembali disesuaikan dengan lintang geografis masing-masing wilayah.Lintang tinggi terutama di belahan Bumi selatan, Matahari cenderung terbit di arah tenggara agak selatan dan terbenam di arah barat daya agak selatan.

FENOMENA SOLSTIS, tahun ini terjadi pada 22 Desember 2022.SOLSTIS, berdampak langsung pada lamanya waktu siang dan malam.

Untuk belahan Bumi utara, menurut BRIN, panjang siang akan lebih pendek dibandingkan dengan panjang malamnya.Sebaliknya, saat solstis Desember mendatang, belahan Bumi selatan akan mengalami siang lebih panjang daripada malam.

Jadi panjang siang ini diukur dari waktu Matahari terbit hingga Matahari terbenam. Itu dihitung durasinya berapa, itulah yang menjadi panjang siang," tutur dia.Sementara itu, panjang malam diukur mulai Matahari terbenam hingga Matahari terbit.

"Untuk di Indonesia sendiri saat solstis Desember di belahan Bumi bagian utara seperti di Sabang, Miangas, dan Tarakan, itu panjang siangnya hanya 11,5 jam," papar Andi.

Sedangkan di Indonesia belahan selatan, seperti Pulau Rote dan Pulau Timor, durasi siang menjadi lebih panjang dari biasanya, yakni sekitar 12,7 jam.Adapun di bagian lintang tinggi belahan Bumi utara, Andi menjelaskan bahwa solstis menjadi pertanda awal musim dingin.

"Sebaliknya di belahan bumi selatan, solstis Desember di belahan Bumi seLatan mengalami musim panas. Dan menjadi awal dari musim panas," ungkap info BRIN Andi...Semoga kita selalu dlm lindungan allah swt...Aminnn114"

Setelah ditelusuri, informasi fenomena Solstis mengakibatkan berbagai bencana alam ternyata tidak benar. Secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.

Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya