Berkonsep Library Tourism, Gedung Perpustakaan Pariaman Bakal Jadi Destinasi Wisata

Gedung perpustakaan di Kota Pariaman yang baru dibangun, akan menjadi salah satu destinasi wisata.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2022, 18:35 WIB
Wali Kota Pariaman Genius Umar meletakan batu pertama pembangunan Perpustakaan Pariaman, Sumbar, pada Rabu (28/12/2022). (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Pariaman - Gedung perpustakaan di Kota Pariaman yang baru dibangun, akan menjadi salah satu destinasi wisata. Wali Kota Pariaman Genius Umar, menyampaikan Kota Pariaman saat ini telah tumbuh menjadi kota tujuan wisata. Melalui konsep Library Tourism, diharapkan perpustakaan mampu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan masyarakat Kota Pariaman.

"Pengelolaan perpustakaan ini sangat penting untuk mencerdaskan serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Pariaman," ungkap Genius, usai meletakkan batu pertama Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada Rabu (28/12/2022).

Secara resmi, peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando didampingi Wali Kota Genius sebagai awal dimulainya pembangunan gedung layanan perpustakaan daerah.

Gedung perpustakaan yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Tahun 2023 dengan nilai Rp10 miliar ini, ditargetkan selesai pembangunannya pada Agustus 2023.

Wali Kota Genius mengajak seluruh pelajar, mahasiswa, serta OPD di Kota Pariaman untuk menjadi anggota perpustakaan. "Semua harus ikut menjadi anggota perpustakaan dan memanfaatkan bacaan yang ada di sana. Karena ketika membaca, maka akan membuka jendela dunia," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Perpusnas Syarif Bando mengatakan, perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mengakses ilmu pengetahuan. Untuk itu, perpustakaan harus menjadi ruang belajar terbuka untuk seluruh masyarakat, khususnya di Kota Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari IFLA atau Federasi Internasional Asosiasi dan Lembaga Perpustakaan. IFLA adalah lembaga internasional terkemuka yang mewakili kepentingan layanan perpustakaan dan informasi.

"Karena sesuai manifesto IFLA, perpustakaan hadir bagi siapa saja yang tidak mungkin lagi terdaftar di sekolah dasar," kata Syarif.

Syarif Bando juga meminta Pemerintah Kota Pariaman dan masyarakat untuk menulis buku yang menjelaskan tentang asal-usul, budaya dan potensi Kota Pariaman yang nantinya dapat menjadi koleksi di perpustakaan.

"Dengan dibuatnya buku tentang Pariaman, akan menambah pengetahuan masyarakat tentang potensi sumber daya alamnya," ungkapnya.

 


Pojok Baca Digital

Pada kesempatan yang sama, Syarif Bando meluncurkan Pojok Baca Digital (POCADI) yang ditempatkan di Balai Kota Pariaman. Selain itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengukuhkan Lucyanel Genius sebagai Bunda Literasi Kota Pariaman serta bunda literasi tingkat kecamatan serta kelurahan dan desa se-Kota Pariaman.

Usai dikukuhkan, Bunda Literasi Kota Pariaman Lucyanel menyampaikan, pengukuhan Bunda Literasi di tingkat kecamatan bahkan kelurahan dan desa, diharapkan dapat menjadi semangat untuk membangkitkan kembali literasi di Kota Pariaman.

"Saya akan mengumpulkan semua bunda-bunda literasi, agar mengaktifkan kembali perpustakaan yang ada di desa masing-masing. Kami akan membuat program untuk membangkitkan gairah literasi anak muda maupun ibu rumah tangga" tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap adanya pendampingan dari Perpusnas untuk melengkapi koleksi yang ada di perpustakaan kecamatan dan desa.

Infografis Perpustakaan Kekinian di Berbagai Kota di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya