Sejarah Jalur Kereta Kematian di Kanchanaburi Thailand yang Dibangun dengan Darah Para Tawanan Perang

Seorang turis Selandia Baru berpaspor Irlandia dilaporkan tewas setelah terjatuh saat kereta yang ditumpanginya melewati jalur kereta kematian di Kanchanaburi Thailand.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Des 2022, 08:02 WIB
Jalur kereta kematian di Provinsi Kanchanaburi, Thailand. (dok. Instagram @nycocsy/https://www.instagram.com/p/ClNiB85PCb-/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - The Death Railway, yang berarti jalur kereta kematian, adalah julukan yang diberikan untuk jalur kereta Thailand - Myanmar. Dinamai dengan karena pembangunannya mengorbankan lebih dari seratus ribu tenaga kerja yang mayoritas adalah tawanan perang dan para budak warga Asia.

Dikutip dari tielandtothailand.com, Kamis (29/12/2022), proses konstruksinya memakan waktu 16 bulan, dari 1942--1943. Jalur kereta yang dibangun dari Thailand dan menyeberang ke garis depan perang Burma itu untuk membantu invasi Jepang ke India. Panjang jalur kereta itu mencapai 250 mil yang menghubungkan Ban Pong, Thailand, ke Thanbuyuzayat, Myanmar. 

Para tawanan dan budak yang dipekerjakan dalam pembangunan rel kereta itu banyak yang kehilangan nyawa. Cuaca panas dan musim hujan yang bergantian menurunkan stamina mereka. Kondisi kerja diperburuk dengan kurangnya kebersihan, persediaan medis yang tidak memadai, dan pemukulan rutin oleh penjaga dari Jepang dan Korea. 

Sebagian besar meninggal karena kelelahan, disentri, infeksi, dan malnutrisi. Sekitar 80 persen adalah para budak Asia yang berasal dari Myanmar, Melayu, dan Tamil. Sekitar 20 persen sisanya terbagi antara orang Amerika, Australia, Inggris, Belanda dan India.

Para tawanan perang akhirnya bisa diselamatkan setelah pasukan sekutu menguasai kamp pekerja. Padahal, Jepang sebelumnya memerintahkan agar semua tawanan perang dibunuh jika Sekutu menyerbu kamp itu.

Di balik cerita pedih itu, jalur kereta tersebut disebut sebagai yang berpemandangan terindah di Thailand. Tak heran bila banyak orang yang ingin mengabadikannya, termasuk seorang turis bernama Patrick Ward yang berasal dari Selandia Baru tetapi berpaspor Irlandia.

 


Jatuh dari Kereta

Ilustrasi jalur kereta. (dok. Johannes Plenio/Unsplash)

Ward dikabarkan sedang traveling sendirian melintasi jalur kereta yang dibangun di masa Perang Dunia II setelah tiba di Thailand pada Selasa, 20 Desember 2022, menggunakan visa turis. Ia dikabarkan sedang menggunakan toilet di kereta penumpang, lalu membuka pintu untuk mengambil gambar indahnya jalur yang melewati tebing di atas Gua Krasae, Provinsi Kanchanaburi, 145 km dari Bangkok.

Dikutip dari laman news.com.au, ia dilaporkan tergelincir dari kereta berusia 75 tahun itu. Seorang saksi mata yang juga sedang mengambil gambar pemandangan tak sengaja merekam tubuh Ward yang terjatuh ke tebing sedalam sekitar 10 meter.

Kondektur yang mengetahui kejadian itu langsung menghentikan keretanya dan tim penyelamat langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Mereka menuruni tebing dan mendapati tubuh pria berusia 45 tahun itu tergeletak.

Petugas memberikan CPR sekitar 30 menit sebelum ia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 27 Desember 2022. Letnan Kolonel Kiattisak Kerdchoke, inspektur penyelidik dari kantor polisi distrik Sai Yok, mengaku mendapat informasi jatuhnya turis pada pukul 11.54 pagi, waktu Thailand. 

"Petugas harus menggunakan metode untuk menuruni tebing secara perlahan untuk membantu pria yang terluka itu. Ketika mereka mencapai tubuh orang yang terluka itu, mereka menemukan luka sobek yang besar di lengan kanan, leher yang patah. Dia tidak responsif dan tidak bernapas," ia menuturkan.

 

 


Penjelasan Pemandu Tur

Jembatan di atas Sungai Kwai, bagian paling terkenal dari "Death Railway" di Kanchanaburi, Thailand pada 19 Agustus 2020. Saat Perang Dunia II, Jepang memaksa lebih dari 60.000 tahanan perang sekutu dan hampir 300.000 pekerja Asia Tenggara membangun jalur kereta tersebut. (Xinhua/Thana)

Sementara, pemandu wisata yang membawa Ward dalam perjalanan itu mengatakan dia telah memperingatkan para wisatawan untuk tidak keluar dari gerbong, yang memiliki bordes dengan ruang terbuka di antara gerbong. Pintu juga bisa dibuka untuk penumpang duduk di tangga dan mereka juga bisa bersandar dari jendela.

Pemilik perusahaan tur Prairat Butdawong (70) mengatakan bahwa Ward berpindah gerbong setelah menggunakan toilet dan mengambil gambar saat kereta "berputar di tikungan".

"Saya memberi tahu semua turis dengan tegas bahwa mereka tidak bisa keluar dari gerbong, mereka tidak boleh membuka pintu," katanya.

"Saya bilang kalau mau foto, ambil dari jendela kereta. Tapi saat turis ini berjalan ke pintu gerbong kedua, dia membukanya untuk berfoto."

"Saya pikir saat kereta berputar, dia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Ini tidak pernah terjadi selama bertahun-tahun saya menjalankan tur."

Proses autopsi dilaksanakan pada Rabu, 28 Desember 2022, di Bangkok. Anggota rombongan tur itu juga akan ditanyai polisi. Sementara, pejabat polisi mengatakan akan mengontak Kedutaan Besar Selandia Baru di Thailand untuk menyerahkan jenazah korban untuk dimakamkan.


Blambangan Express

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani secara simbolis berangkatkan Kereta Api Blambangan Ekspres dari Stasiun Ketapang menuju Stasiun Semarang Tawang (Istimewa)

Dari dalam negeri, PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) baru saja meluncurkan KA Blambangan Ekspres yang melayani rute Semarang - Banyuwangi pp (pulang pergi). Untuk memperkenalkan hadirnya kereta baru ini, KAI memberikan tarif promo mulai dari Rp150 ribu untuk perjalanan KA Blambangan Ekspres yang tiketnya sudah dapat dipesan sejak 22 November 2022 di seluruh kanal penjualan resmi tiket KAI.

Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus, tujuah KAI menghadirkan rute tersebut adalah untuk mempermudah masyarakat dari arah Semarang menuju Jember sampai Ketapang yang sebelumnya belum tersedia.

"KA Blambangan Ekspres merupakan KA pertama yang kita operasikan dari wilayah Semarang, Cepu menuju ke wilayah Jember, Banyuwangi, hingga Ketapang ataupun sebaliknya," terang Joni, dilansir dari laman resmi PT KAI, Senin, 26 Desember 2022.

KA Blambangan Ekspres terdiri dari empat Kereta Eksekutif dan tiga Kereta Ekonomi, dengan total 440 tempat duduk dalam sekali perjalanan. Pada tahap awal, KA Blambangan Ekspres akan beroperasi pada tanggal 2, 3, 4, 9, 10, 11, 16, 17, 18, dan 22 sampai 31 Desember 2022.

Tiket KA Blambangan Ekspres kelas Eksekutif hanya Rp250 ribu dan kelas Ekonomi hanya Rp150 ribu selama masa promosi. Anda bisa mendapatkan tiket promo tersebut melalui KAI Access, web kai.id, dan seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya.


Kereta Panoramic

KAI akan melakukan soft launching Kereta Panoramic pada 24 Desember 2022. Kereta Panoramic ini akan dirangkaikan pada perjalanan KA Taksaka Tambahan (Gambir - Yogyakarta pp). (Dok PT KAI)

Selain Blambangan Express, KAI juga meluncurkan kereta panoramic pertama di Indonesia pada Sabtu, 24 Desember 2022. Kereta tersebut dirangkai pada perjalanan KA Taksaka tambahan untuk rute Gambir-Yogyakarta (pp).

Peluncurkan itu dilatarbelakangi tingginya minat masyarakat untuk bepergian pada masa libur Nataru, khusu​s​nya pada rute favorit seperti Jakarta-Yogyakarta pp. "Xperience Baru Naik Kereta Panoramics. Siapa yang dari kemarin penasaran sama kereta Panoramics?" mengutip dari akun resmi layanan pelanggan KAI, 24 Desember 2022. 

Kereta mulai beroperasi pada 24 Desember 2022--8 Januari 2023. Harga tiketnya saat promo Rp750 ribu, sedangkan harga normal adalah Rp1 juta. Penumpang juga bisa mendapatkan layanan premium.  "Layanan full service, seperti free snack, free flow air minum, dan satu kali makan berat," bunyi keterangan di akun resmi pelanggan KAI.

Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Joni Martinus dalam keterangannya mengungkap, jadwal KA Taksaka Tambahan dengan kereta panoramic secara detail adalah sebagai berikut:

1. KA 7011C keberangkatan Yogyakarta pukul 21.40 dan tiba di Gambir pukul 05.33.

2. KA 7012C keberangkatan Gambir pukul 10.40 dan tiba di Yogyakarta pukul 18.39.

3. KA 7025B keberangkatan Yogyakarta pukul 12.00 dan tiba di Gambir pukul 19.30.

4. KA 7026B keberangkatan Gambir pukul 23.45 dan tiba di Yogyakarta pukul 07.50.

(Liputan6.com/Yoshiro)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya