Jokowi Harap Huntap Pascabencana Seroja di NTB Jadi Kompleks Asri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan langsung hunian tetap (huntap) pascabencana badai siklon tropis seroja di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Des 2022, 13:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Beringin Sila di Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan langsung hunian tetap (huntap) pascabencana badai siklon tropis seroja di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia berharap, huntap ini dapat menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman dan lebih baik bagi masyarakat.

"Kita harapkan nanti menjadi sebuah kompleks perumahan yang asri yang saya melihat pasti jauh lebih baik dari yang lama," ujar Jokowi, seperti dikutip dari siaran pers Kantor Sekretariat Presiden, Kamis (29/12/2022).

Jokowi menjelaskan, hunian tersebut dibangun pemerintah dalam rangka relokasi pascabadai siklon tropis seroja yang menyebabkan banyak rumah warga rusak. Selain itu, hunian tersebut juga dibangun di lokasi baru yang jauh dari bantaran sungai.

"Di Kabupaten Bima sebanyak 185 rumah dan di Kabupaten Dompu sebanyak 107 rumah, semuanya sudah selesai," ungkap Jokowi.

Selain meresmikan huntap, Jokowi juga menyerahkan sertifikat hak atas tanah kepada para penerima huntap. Kepala negara menyebut, huntap telah dilengkapi berbagai fasilitas umum (fasum) yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat.

"Dengan fasilitas umum yang bapak ibu juga lihat, ada Masjidnya Alhamdulillah dan ada fasum-fasum yang lainnya," Presiden menutup.


Pembangunan Rumah Menggunakan Teknologi RISHA

Kementerian PUPR terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di NTT dan NTB. (Dok PUPR)

Dijelaskan secara terpisah, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan pembangunan rumah tersebut menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) dengan tipe 36 dan dibangun di atas lahan seluas 108 meter persegi. Masa pelaksanaan pembangunan dimulai pada Mei 2021 dan selesai pada Maret 2022 dengan total biaya pembangunan Rp57,3 miliar.

"Masyarakat telah menghuni di sini sejak awal tahun 2022 dan kami berharap upaya ini dapat memulihkan kembali yang terdampak untuk bisa tinggal di tempat yang lebih aman dan lebih layak," Iwan menutup.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian, Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya