Hadapi Cuaca Ekstrem, Operator Transportasi Antisipasi Kondisi Darurat

Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pada penyedia layanan transportasi untuk tetap memperhatikan keselamatan menghadapi cuaca ekstrem dia sejumlah wilayah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Des 2022, 16:00 WIB
Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pada penyedia layanan transportasi untuk tetap memperhatikan keselamatan menghadapi cuaca ekstrem dia sejumlah wilayah.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pada penyedia layanan transportasi untuk tetap memperhatikan keselamatan menghadapi cuaca ekstrem dia sejumlah wilayah. Menyusul prediksi cuaca ekstrem yang akan terjadi hingga momen pergantian tahun.

Sektetaris Jenderal Organda Ateng Haryono menyampaikan, pihaknya sudah meneruskan informasi mengenai potensi cuaca ekstrem ke anggotanya.

"Kami begitu kemarin BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) nenyampaikan (prakiraan cuaca ekstrem) di daerah tertentu, kami langsung sampaikan ke semua pihak. Baik Organda wilayah provinsi tersampak ataupun operator anggota kami yang lain," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (29/12/2022).

Dia menyebut telah menyiapkan skema-skema operasional dalam menghadpai cuaca ekstrem. Termasuk upaya penanganan kejadian darurat saat beroperasi di cuaca ekstrem.

"Antisipasinya bagaiamana menghadapi keadaan darurat, mereka punya emergency procedure yang sudah masing-masing tetapkan. Tinggal saya pikir bagaimana untuk memberikan upaya pelayanan masyarakat agar tetap menjaga keselamatan dan kenyamanan," bebernya.

Ateng tak menampik akan adanya penurunan penggunaan angkutan umum ketika cuaca sedang buruk. Namun, angkanya diperkirakan tak akan signifikan.

Diketahui, beberapa tempat diimbau untuk melakukan kegiatan di rumah. Artinya, tidak ada aktivitas bepergian dalam beberapa waktu ini.

"Kalau masyarakat yang menyatakan tak bergerak barangkali ada, Mungkin jumlahnya tak banyak," kata dia.

 


Prediksi BMKG

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di pulau Jawa akan bakal mengalami curah hujan ekstrem terhitung mulai dari tanggal 30 sampai dengan 31 Desember 2022. Hal tersebut usai pihak BMKG telah melakukan analisis dan pemodelan cuaca dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut beberapa wilayah akan terjadi mulai dari sebagian DKI Jakarta hingga Jawa Tengah akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi atau dikategorikan sebagai hujan ekstrem.

Adapun akibat dari hujan ekstrem tersebut dapat menyebabkan hujan lebat hingga gelombang tinggi.

"Di wilayah sebagian DKI dan juga bagian utara Jawa Barat memanjang ke timur masuk sampai laut Jawa jadi laut Jawa Tengah bagian utara menunjukkan curah hujan dengan intensitas bisa melampaui 150 mm akan terjadi hujan lebat angin kencang dan gelombang tinggi," ujar Dwi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/12/2022).

 


Pertamina Siaga

Petugas SPBU melayani pengisian BBM di SPBU Jakarta, Minggu (10/2). Harga Dex diturunkan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

PT Pertamina (Persero) menyiapkan skema mengamankan pasokan BBM di tengah ancaman cuaca ekstrem di penghujung tahun 2022. Ini juga jadi bagian dalam mengamankan pasokan selama momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting menyebut Pertamina membentuk Satuan Tugas dalam mengamankan pasokan. Termasuk dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di Jabodetabek.

"Di periode Nataru, tim Satuan Tugas (Satgas) Pertamina Siaga mengupayakan pasokan dan penyaluran BBM di wilayah Jabodetabek tetap terjaga, untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di penghujung tahun ini," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (28/2/2022).

 


Penyaluran BBM dan LPG

Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke dalam kendaraan di sebuah SPBU di Jakarta, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan tarif baru BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 pada 1 April 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi hal-hal kritis. Hal ini juga berlaku untuk penyaluran BBM dan LPG ke masyarakat.

"Pertamina telah menyiagakan pola suplai Regular, Alternative & Emergency (RAE) jika terdapat kendala distribusi BBM dan lpg di seluruh terminal bahan bakar maupun depot LPG Pertamina," paparnya.

Di sisi lain, menyangkut cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi hingga pergantian tahun, Irto juga memastikan setiap kondisi di obyek vital nasional. Seperti di terminal BBM di berbagai wilayah yang terdampak cuaca ekstrem tersebut.

"Pengamanan di Obvitnas seperti Terminal BBM, terus ditingkatkan. Termasuk melakukan pengecekan rutin kondisi penangkal petir, dan sarana pompa banjir dan jalur drainase," pungkasnya.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya