Foto Terakhir Keluarga Kerajaan Denmark Sebelum Gelar Kerajaan 4 Cucu Dicopot Permanen

Ratu Margrethe II dari Kerajaan Denmark mencopot gelar bangsawan empat cucunya yang akan berlaku resmi pada 1 Januari 2023.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Des 2022, 17:02 WIB
Foto resmi keluarga Kerajaan Denmark untuk merayakan 50 tahun Ratu Margrethe II berkuasa. (dok. Per Morten Abrahamsen/Danish Royal House/ https://www.instagram.com/p/CmtYsQ8Arzw/?hl=en/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Ratu Margrethe II dari Kerajaan Denmark merayakan ulang tahun ke-50 ia berkuasa pada September 2022. Sesuai tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun, ia dan keluarga kerajaan mengabadikannya dalam foto bersama.

Pihak kerajaan kemudian mempublikasikannya secara resmi di media sosial mereka. Terdapat dua foto yang diunggah yang dijepret fotografer Per Morten Abrahamsen di Knight Hall di Istana Christian IX di Amalienborg, Denmark, demikian penjelasan keterangan yang diunggah pada Rabu, 28 Desember 2022.

Foto itu diambil di sela acara gala yang digelar untuk menghormati sang ratu pada September 2022. Ratu dan dua anak lelakinya, Pangeran Frederick dan Pangeran Joachim, serta istri mereka, Putri Mary dan Putri Marie, tampak berdandan dalam busana resmi kerajaan.

Pada foto pertama, Ratu Margrethe duduk di samping putra tertua sekaligus penerus utama takhtanya, Putra Mahkota Frederick sementara istrinya Putri Mahkota Mary bersandar di lengan kursi suaminya. Sementara, putra bungsu Margrethe, Pangeran Joachim dan Putri Marie, berdiri di belakang ratu.

Dalam foto kedua, Ratu Margrethe hanya berpose bersama putra pertama dan istrinya yang menandakan sebagai suksesi Denmark di masa depan. Dikutip dari People, Kamis (29/12/2022), foto itu dirilis empat hari sebelum keputusan Ratu Margrethe II untuk mencopot gelar kerajaan empat cucunya berlaku secara permanen.

Pada 1 Januari 2023, keempat anak Pangeran Joachim, yakni Pangeran Nikolai (23), Pangeran Felix (20), Pangeran Henrik (13), dan Putri Athena (10), akan kehilangan gelar putri/pangeran serta sebutan 'yang mulia'. Alih-alih, mereka akan dikenal sebagai His Excellent Count of Monpezat atau Her Excellency Counters of Monpezat.

 


Ketegangan Internal

Ratu Margrethe II berfoto bersama putra mahkota Denmark, Pangeran Frederick dan Putri Mary. (dok. Per Morten Abrahamsen/Danish Royal House/ https://www.instagram.com/p/CmtYsQ8Arzw/?hl=en/Dinny Mutiah)

Keempat bersaudara itu juga akan tetap dipertahankan dalam urutan suksesi yang saat ini secara berturut-turut menduduki urutan ke-7 hingga ke-10 di garis takhta Kerajaan Denmark. Keputusan ratu yang dianggap tiba-tiba itu diumumkan oleh Rumah Tangga Kerajaan Denmark pada 28 September 2022 lewat keterangan pers. Hal itu mengundang spekulasi bahwa langkah tersebut diambil untuk merampingkan masa depan monarki.

Pengumuman mendadak itu menimbulkan ketegangan di dalam keluarga kerajaan. Pangeran Joachim (53) mengatakan kepada pers bahwa dia merasa dibutakan oleh berita mengejutkan itu. Dia mengklaim bahwa baru diberitahu lima hari sebelum pengumuman itu.

Namun, Ratu Margrethe tetap bersikeras bahwa keputusan itu akan tetap berjalan dan dibuat demi kepentingan terbaik cucunya. Dia juga meminta maaf dengan mengatakan dia "meremehkan" seberapa besar kejutan berita itu akan mempengaruhi dinamika keluarga.

"Dalam beberapa hari terakhir, ada reaksi keras terhadap keputusan saya tentang penggunaan gelar di masa depan untuk empat anak Pangeran Joachim. Tentu saja itu memengaruhi saya," katanya dalam sebuah pernyataan pada 3 Oktober 2022.

 


Keputusan Sulit

Pangeran Felix, Putri Marie, Pangeran Joachim, Putri Athena, Pangeran Henrik dan Pangeran Nikolai tiba untuk makan siang di Dannebrog Royal Yacht, di Kopenhagen, pada 11 September 2022, selama peringatan 50 tahun naiknya Ratu Margrethe II dari Denmark ke takhta. (MADS CLAUS RASMUSSEN / RITZAU SCANPIX / AFP)

"Keputusan saya sudah lama dipikirkan. Dengan 50 tahun saya bertakhta, wajar untuk melihat ke belakang dan melihat ke depan. Adalah tugas saya dan keinginan saya sebagai ratu untuk memastikan bahwa monarki selalu membentuk dirinya sendiri sesuai dengan perkembangan zaman. Terkadang, ini berarti keputusan sulit harus diambil dan selalu sulit menemukan waktu yang tepat," sambung Margrethe.

"Memegang gelar kerajaan itu melibatkan sejumlah komitmen dan tugas yang, di masa depan, akan terletak pada lebih sedikit anggota keluarga kerajaan. Penyesuaian ini, yang saya pandang sebagai bentuk monarki yang diperlukan di masa depan. Saya ingin memiliki waktu sendiri," imbuh Margrethe.

Ia juga menekankan meski mencopot gelar bangsawan para cucunya, tidak berarti kasih sayang dan kebanggaan terhadap mereka hilang. Ia berharap keluarganya akan segera kembali damai menghadapi situasi yang penuh dinamika itu.

Di sisi lain, keputusan Margrethe II tidak memengaruhi empat anak dari Pangeran Fredercik dan Putri Mary. Tidak seperti sepupu-sepupunya, Pangeran Christian (17), Putri Isabella (15), dan si kembar Pangerang Vincent dan Putri Josephine (11) tetap menggunakan gelar kerajaan sebagai anak-anak putra mahkota.

 


Pemimpin Terlama Gantikan Elizabeth II

Ratu Denmark Margrethe II memberi penghormatan kepada peti mati Ratu Elizabeth II dalam upacara pemakaman di Westminster Hall, London, Minggu (18/9/2022). Ratu Denmark tersebut dinyatakan positif usai menghadiri upacara pemakaman Sang Ratu Inggris. (John Sibley/Pool via AP)

Margrethe menjadi Ratu Denmark pada 1972 di usia 31 tahun setelah kematian mendadak ayahnya, Raja Frederick IX. Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, dia tidak selalu siap untuk menggantikan ayahnya.

Raja Frederick IX, bagaimanapun, mengizinkan perempuan untuk mewarisi takhta melalui amandemen konstitusi 1953. Ia berkuasa sejak itu dan kini memegang posisi raja terlama yang berkuasa di dunia sepeninggal Ratu Elizabeth II yang mangkat pada 8 September 2022.

Ratu Denmark itu adalah sepupu ketiga dari Ratu Elizabeth II. Ia juga menghadiri upacara pemakaman Ratu Inggris itu di London. Margrethe pernah mengungkapkan kepada ITV bagaimana mereka mengenal satu sama lain dengan nama panggilan mereka, "Daisy" dan "Lilibet".

Ratu Margrethe awalnya memiliki rencana besar untuk merayakan 50 tahun pemerintahannya pada bulan September, tetapi dia mengurangi sebagian besar acara setelah kematian Ratu Elizabeth, menurut People.

Menurut Euronews, dia bahkan mengirim surat khusus kepada Raja Charles III yang berbunyi, "Ibumu sangat penting bagi saya dan keluarga saya. Dia adalah sosok yang menjulang di antara raja-raja Eropa dan inspirasi besar bagi kita semua. Kami akan sangat merindukannya."

 

Infografis Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya