BNN Turunkan Jumlah Kawasan Rawan Narkotika Sebesar 689 Daerah pada 2022

Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis hasil kinerja selama periode 2022.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Des 2022, 19:47 WIB
Barang bukti diperlihatkan saat rilis pengungkapan kasus tindak pidana narkotika di Gedung BNN, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Dari 22 tersangka terdapat empat orang yang merupakan aparat penegak hukum dengan status aktif. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis hasil kinerja selama periode 2022. Salah satunya keberhasilan menurunkan jumlah kawasan rawan narkotika sebanyak 689 daerah sepanjang tahun tersebut.

"Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, BNN berhasil menurunkan kawasan rawan narkotika sebanyak 689 daerah, dari 8.691 pada tahun 2021 menjadi 8.002 di tahun 2022," tutur Kepala BNN Petrus Reinhard Golose di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Menurut Petrus, pihaknya berupaya menangani melalui program pemberdayaan alternatif dan sinergi antar kedeputian yakni cegah, rehab, dan berantas. Tercatat, lembaga tersebut telah memberikan kemampuan bertahan hidup atau life skill pada 1.089 orang yang tinggal di daerah rawan narkotika.

"Tidak kalah penting, BNN terus menggarap program grand design alternative development (GDAD) di Aceh Besar, Bireuen, dan Gayo Lues melalui penanaman, hingga panen jagung dan kopi," jelasnya.

 


Hasil Konkret

Salah satu hasil konkretnya, lanjut Petrus, masyarakat di Bireuen berhasil memanen jagung hibrida di atas lahan seluas 5 hektare dan masyarakat di Gayo Lues menambah luasan areal penanaman kopi 500 hektare, hasil sinergi dengan pemerintah kabupaten.

"Serta di tahun 2022 ini berhasil panen kopi sebanyak 30,5 ton. Sedangkan program GDAD di daerah Kapuas Hulu dan Kutai Kartanagara dilakukan melalui bimbingan teknis life skill," Petrus menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya