Brisbane - Zaman sekarang, hewan-hewan marsupial terkenal lucu, seperti koala, wombat, hingga wallaby. Namun, dulu ada hewan marsupial yang sebesar sapi.
Hewan tersebut adalah wombat jenis Ramsayia. Dulunya, mereka hidup di Australia.
Baca Juga
Advertisement
Dilaporkan ABC Indonesia, Kamis (29/12/2022), tim peneliti dari Griffith University di Brisbane melakukan penelitian mengenai spesies wombat raksasa seukuran sapi yang besar, setelah penemuan sebuah tengkorak di gua Johannsen’s Cave, sebelah utara kota Rockhampton di awal tahun 2000-an.
Penelitian itu sudah dilakukan tujuh tahun terhadap wombat raksasa seberat 130 kilogram yang hidup di Queensland Tengah sekitar 80 ribu tahun yang lalu.
Kepala tim penelitian Julien Louys mengatakan spesies Ramsayia magna merupakan salah satu dari tiga wombat raksasa yang sudah diketahui oleh para ilmuwan sebelumnya.
"Mereka sangat erat berkaitan dengan wombat yang ada sekarang namun jauh lebih besar dari spesies yang ada saat ini," kata Dr Louys."Hanya ada sekitar puluhan spesimen yang ada di seluruh benua Australia, jadi sebenarnya sangat langka."
Penelitian tim tersebut dimuat hari Selasa (13/12) dalam jurnal sains Papers in Palaeontology.
Lebih lanjut, Dr Louys mengatakan banyak megafauna yang sudah punah di Australia tidak diketahui usianya dengan pasti.
Namun kombinasi teknik yang digunakan membuat mereka bisa mengetahui usia dari fosil wombat tersebut.
"Kami bisa memastikan bahwa usia fosil ini sekitar 80 ribu tahun," katanya.
Raksasa
Palaentolog tersebut mengatakan dengan penemuan gigi dan rahang binatang, para peneliti tidak banyak mengetahui mengenai "binatang raksasa tersebut" dan bagaimana proses evolusi yang terjadi di Australia.
"Dengan fosil yang khusus ini, kami berhasil menyelamatkan hampir semua tengkoraknya," katanya.
"Kami bisa memastikan bagaimana bentuknya, apa yang menjadi makanannya, dan juga bisa memperkirakan bagaimana perilaku binatang tersebut."
Para peneliti juga bisa menerka bentuk kepala wombat, tengkoraknya yang bulat dan hidungnya yang rata.
"Ini sangat berbeda dengan wombat modern, yang memiliki tengkoraknya yang lebih rata," kata Dr Louys.
"Kami menduga wombat raksasa dengan tengkorak yang lebih bulat tidaklah tinggal di dalam lobang tanah seperti wombat modern."
Saat menemukan fosil tidak sengaja, seorang Noel Sands, warga asal Rockhampton Noel Sands sedang bersama seorang peneliti.
"Kami menemukan potongan kecil wombat, yang tidak kami ketahui saat itu," kata Noel.
Noel saat ini menjadi salah seorang relawan yang terlibat dalam penelitian dan bekerja mengumpulkan fosil untuk Museum Queensland sejak tahun 1998.
"Saya hanya warga biasa yang tidak memiliki kemampuan teknis, namun saya merasa bangga bisa menemukan fosil tersebut," katanya.
Advertisement
Museum Queensland
Fosil tersebut sekarang menjadi koleksi Museum Queensland Museum, tapi Dr Louys mengatakan di satu hari nanti fosil tersebut bisa dipamerkan untuk umum.
"Sekarang ini kami akan terus melakukan penelitian mengenai berbagai fosil binatang yang berbeda termasuk wombat," katanya.
Dia mengatakan penting sekali untuk terus melakukan eksplorasi di gua-gua di bagian utara Australia yang beriklim tropis karena banyak banyak yang belum diketahui.
"Kebanyakan fosil yang kami miliki berasal dari bagian selatan dan tenggara Queensland," katanya.
"Siapa tahu nanti kami menemukan hal lainnya, ada begitu banyak tempat yang masih bisa diteliti."
"Kami baru melakukan penelitian di bagian permukaan saja."