5 Peran Emosi, Salah Satunya Bantu Menghindari Bahaya

Setiap orang merasakan emosi. Emosi memiliki beberapa manfaat, salah satunya untuk menghindari bahaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2022, 13:02 WIB
Ilustrasi Bebas dari Emosi Negatif Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jaka rta - Setiap orang merasakan emosi. Emosi dipengaruhi oleh jaringan struktur yang saling berhubungan di otak. Jaringan in membentuk apa yang dikenal sebagai sistem limbik. Struktur penting termasuk hipotalamus, hippocampus, amigdala, serta korteks limbik memainkan peran penting dalam emosi dan respons perilaku.

Emosi memainkan peran penting dalam cara seseorang berpikir dan berperilaku. Emosi yang dirasakan setiap hari dapat memaksa Anda mengambil tindakan serta memengaruhi keputusan yang dibuat, baik besar maupun kecil.

Emosi yang dirasakan juga dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama maupun hanya sebentar.

Menurut situs Verywell Mind, terdapat beberapa peran emosi, antara lain:

1. Membantu Membuat Keputusan

Emosi memiliki pengaruh besar pada keputusan yang dibuat, mulai dari apa yang dimakan untuk sarapan hingga kelas apa yang harus diambil.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang dengan jenis kerusakan otak tertentu yang memengaruhi kemampuannya untuk merasakan emosi juga memiliki penurunan kemampuan untuk membuat keputusan yang baik.

Bahkan dalam situasi di mana Anda percaya keputusan dibuat murni oleh logika dan rasionalitas, emosi memainkan peran kunci.

Kecerdasan emosional atau kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan.

Penelitian menemukan bahwa rasa takut meningkatkan persepsi risiko, rasa jijik membuat orang lebih mungkin untuk membuang barang-barangnya, sementara rasa marah menyebabkan orang bertindak sembrono.


2. Menghindari Bahaya

Persis kayak pemain sandiwara, lima zodiak ini pintar banget sembunyikan emosi. (Sumber foto: unsplash.com)

Naturalis Charles Darwin adalah salah satu peneliti yang mempelajari emosi secara ilmiah. Dia percaya bahwa emosi adalah cara adaptasi yang memungkinkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup dan bereproduksi.

Menurutnya, emosi juga dapat memainkan peran penting dalam keselamatan dan kelangsungan hidup. Misalnya, jika Anda bertemu dengan hewan yang mendesis atau meludah, itu jelas menunjukkan bahwa makhluk itu marah dan waspada, yang mengharuskan Anda mundur untuk menghindari kemungkinan bahaya.

Emosi juga dapat mempersiapkan tubuh untuk bertindak. Amigdala, khususnya, bertanggung jawab untuk memicu respons emosional yang mempersiapkan tubuh untuk mengatasi hal-hal seperti ketakutan dan kemarahan.

Terkadang rasa takut ini juga dapat memicu respons fight-or-flight—mekanisme respons tubuh ketika menghadapi ancaman dan bahaya, yaitu fight (melawan) atau flight (kabur)—yang mengarah pada sejumlah respons fisiologis yang mempersiapkan tubuh untuk tetap tinggal dan menghadapi bahaya atau melarikan diri ke tempat yang aman.


3. Membantu Orang Lain Memahami Anda

Ilustrasi Mengobrol Credit: pexels.com/Priscilla

Ketika berinteraksi dengan orang lain, penting untuk memberikan petunjuk untuk membantunya memahami perasaan Anda.

Isyarat ini mungkin melibatkan ekspresi emosional melalui bahasa tubuh, seperti menunjukkan ekspresi wajah yang berhubungan dengan emosi tertentu yang dirasakan.

Dalam kasus lain, Anda mungkin perlu menyatakan perasaan Anda secara langsung. Dengan memberi tahu teman atau anggota keluarga bahwa Anda merasa bahagia, sedih, bersemangat, atau takut, Anda memberi mereka informasi penting yang kemudian dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

4. Memahami Orang Lain

Sama seperti emosi yang Anda tunjukkan dapat memberikan informasi berharga bagi orang lain, ekspresi yang ditunjukkan orang-orang di sekitar Anda juga memberikan banyak informasi.

Komunikasi sosial menjadi bagian penting dari kehidupan dan hubungan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk dapat menafsirkan dan bereaksi terhadap emosi orang lain.

Ini memungkinkan Anda untuk merespons dengan tepat serta membangun hubungan yang lebih dalam dan lebih bermakna dengan teman, keluarga, dan orang yang dicintai.

Ini juga memungkinkan Anda untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi sosial, mulai dari berurusan dengan pelanggan yang marah hingga mengatasi karyawan yang keras kepala.


5. Memotivasi untuk Bertindak

Ilustrasi belajar, mengerjakan soal. (Photo created by yanalya on www.freepik.com)

Emosi meningkatkan kemungkinan Anda mengambil tindakan. Misalnya, ketika menghadapi ujian yang menegangkan, Anda mungkin merasa sangat cemas tentang apakah akan mendapat nilai yang baik atau tidak. Oleh karena respons emosional ini, Anda mungkin menjadi lebih giat belajar.

Karena merasakan emosi tertentu, Anda termotivasi untuk bertindak dan melakukan sesuatu yang positif demi meningkatkan peluang mendapatkan nilai bagus.

Selain itu, seseorang juga cenderung mengambil tindakan tertentu untuk merasakan lebih banyak emosi positif dan meminimalkan emosi negatif.

Ia dapat melakukan kegiatan sosial atau hobi yang memberi kebahagiaan, kepuasan, dan kegembiraan. Sementara itu, orang tersebut akan menghindari situasi yang berpotensi menyebabkan rasa sedih, bosan, atau cemas.

Contoh emosi lain yang dirasakan yaitu:

-Ketika marah, seseorang cenderung menghadapi sumber kejengkelannya.

-Ketika takut, seseorang akan memilih untuk melarikan diri dari ancaman.

-Ketika merasakan cinta, seseorang mencari pasangan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya