Sebelum Pele, "10" Hanyalah Sebuah Angka

Pele adalah legenda, yang tak hanya menjadi pujaan rakyat Brasil tapi juga melintas negara dan profesi.

oleh Yo Kavya diperbarui 30 Des 2022, 07:06 WIB
Pendukung Brasil membentangkan spanyol yang menunjukkan legenda sepak bola Brasil Pele dengan pesan 'Cepat sembuh' selama pertandingan babak 16 besar Piala Dunia melawan Korea Selatan di Stadion 974, Doha, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022. Pele saat ini dirawat di sebuah rumah sakit di San Paulo. (AP Photo/Jin-Man Lee)

Liputan6.com, Jakarta Hanya Pele yang bisa menghentikan perang saudara, meski Cuma 24 jam. Hal itu terjadi pada 1967 di Nigeria. Gencatan senjata agar Pele dalam bermain bersama Brasil dalam pertandingan eksibisi melawan Nigeria di ibu kota Lagos.

Situs web Santos, seperti diberitakan Time pada 1999, menjelaskan bahwa gubernur militer wilayah itu, Samuel Ogbemudia mengumumkan hari libur dan membuka jembatan sehingga kedua pihak yang berseteru bisa menyaksikan pertandingan itu. Brasil yang diperkuat oleh Pele meraih kemenangan 2-1 atas Nigeria.

“Kami diminta untuk memainkan pertandingan persahabatan di Benin City, di tengah Perang Saudara, tetapi Santos sangat dicintai sehingga mereka menyetujui gencatan senjata pada hari pertandingan. Hari itu dikenal sebagai hari 'Santos menghentikan perang,'” tweet Pelé pada tahun 2020.

Pele tak hanya legenda bagi Brasil, sebagai satu-satunya sosok yang memenangi Piala Dunia sebanyak tiga kali, yakni pada 1958, 1962 dan 1970. Dia masih berusia 17 tahun ketika Brasil pertama kali menangkat trofi ini pada 1958.

Prestasi yang membuat FIFA memberikan penghargaan sebagai “Pemain Abad Ini” pada tahun 2000 lalu.

Dia tercatat sebagai pemain yang mencetak rekor dunia dengan menjaringkan 1.281 gol dalam 1.363 pertandingan selama 21 tahun kariernya. Jumlah itu mencakup 77 gol dalam 92 pertandingan untuk tim nasional Brasil.

 


Seorang Penyair

Legenda sepak bola dunia asal Brasil, Pele serius menyimak hasil undian Piala Dunia 2018 di State Kremlin Palace, Moscow, (1/12/2017). Piala Dunia 2018 berlangsung sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2018 di Rusia. (AFP/Alexander Nemenov)

Kelegendaan Pele menembus batas negara dan profesi. Tak hanya para pemain yang mengidolakannya, menyebut Namanya dengan penuh hormat. Juga memasang fotonya di kamar mereka saat masih belia, dengan mimpi menjadi pemain ternama seperti Pele.

Artis legendaris Amerika Serikat, Andy Warhol sangat terkesan dengan Pele.  Andy Warhol sampai mengubah kutipannya yang terkenal mengenai sifat ketenaran yang fana.

"Pele adalah salah satu dari sedikit yang bertentangan dengan teori saya: alih-alih ketenaran itu hanya bertahan 15 menit, Pele akan memilikinya selama 15 abad," prediksi Warhol.

Pele juga menjadi sumber kutipan untuk media nasional dan internasional - dia tak pernah benar-benar menyaring kata-katanya, bahkan jika itu berarti harus mengecewakan rekan-rekannya yang terkenal.

Pemain Brasil yang pernah memenangkan Piala Dunia, Romario pernah berkata "Pele itu adalah seorang penyair, dengan mulut tertutup."

Wartawan BBC, Fernando Duarte berbagi kenangannya bersama Pele. Saat bertemu untuk kesekian kalinya, Maret 2015 Pele sedang mengikuti syuting iklan.


Tiga Jantung

Pele Pemain Timnas Brasil Piala Dunia 1958 (Sumber: SBS)

"Anda membuat semua orang khawatir dengan urusan rumah sakit itu, Raja," kata Duarte kepadanya.

"Apa Anda lupa, saya lahir di kota Tres Coracoes (Tiga Jantung dalam bahasa Portugis)? Sulit untuk menempatkan seseorang yang memiliki 'tiga jantung' di kuburan," jawab Pele yang pernah menjabat sebagai menteri olahraga Brasil pada 1995-98.

 Pada masa tuanya, Pele mengidap masalah ginjal dan prostat. Dia sempat menjalani operasi pengangkatan tumor dari usus besarnya pada 2021 di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, setelah tumor tersebut terdeteksi pada tes rutin. Dia kembali menjalani perawatan di rumah sakit pada akhir November 2022.

Putrinya, Kely Nascimento, secara reguler memberikan kabar mengenai kondisi ayahnya melalui media sosial.

Pada Kamis (29/12/2022), dia mengunggah foto tangan keluarga Pele pada tubuh sang legenda di rumah sakit. Foto itu disertai tulisan: "Segala yang ada pada kami berkat dirimu. Kami mencintaimu tak terhingga. Tenanglah dalam damai."

 

 

 


Cinta Selamanya

Para pemain Brasil membentangkan spanduk dukungan untuk Pele yang sedang sakit pada akhir pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil dan Korea Selatan di Stadium 974, Doha, Qatar, 5 Desember 2022. (AP Photo/Andre Penner)

Adapun akun Twitter Pele mengunggah tulisan: "Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pele yang meninggal dunia dengan tenang hari ini. Cinta, cinta, dan cinta selamanya."

Pele meninggal dunia di usia 82 tahun di Sao Paulo pada Kamis (29/12/2022) waktu setempat atau Jumat (30/12) dini hari WIB.

Pesan menyentuh disampaikan lewat akun Instagram Pele kepada seluruh fans yang merasa kehilangan saat diumumkan Pele meninggal.

"Inspirasi dan cinta menandai perjalanan 'Raja' Pele, yang meninggal dengan damai hari ini. Dalam perjalanannya, Edson mempesona dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan kerja sosial di seluruh dunia dan menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita yaitu cinta," tulis Instagram Pele.

"Pesannya hari ini menjadi warisan bagi generasi mendatang. Cinta, cinta dan cinta, selamanya," tambah akun Pele tersebut.

Perasaan kehilangan atas perginya Edson Arantes do Nascimento atau Pele diungkapkan dengan puitis oleh Neymar.

"Sebelum Pelé, "10" hanyalah sebuah angka. Saya membaca ungkapan itu di suatu tempat, di beberapa momen dalam hidup saya. Tapi kalimat itu, indah, meski tidak lengkap," tulis Neymar di akun Instagram miliknya pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB.

"Saya akan mengatakan bahwa sebelum Pele, sepakbola hanyalah olahraga. Tapi Pele mengubah segalanya. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan," tulis Neymar menambahkan.

Neymar juga mengatakan kesuksesan yang diraih oleh Pele di sepakbola memberikan harapan, dan pesan mendalam bagi orang-orang yang kurang mampu dan kulit hitam untuk maju.

"Itu memberi pesan kepada orang miskin, orang kulit hitam dan segalanya. Ini memberi visibilitas ke Brasil. Sepakbola dan Brasil telah menaikkan status mereka berkat Sang Raja! Dia pergi, tapi sihirnya akan tetap ada. Pele itu abadi!" kata Neymar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya