Liputan6.com, Jakarta - Saat melakukan pekerjaan di rumah alias work from home (WFH), tentunya kita bisa mengenakan pakaian model apa saja. Tapi, saat sedang rapat virtual, kita tentunya tak bisa mengabaikan penampilan.
Anda biasanya harus tampil rapi, setidaknya mengenakan kemeja formal. Namun, berdasarkan laporan SoraNews24, dikutip dari Japan Today, Kamis, 29 Desember 2022, salah seorang reporter Japan Today, Yuichiro Wasai, mencoba tampil dengan cara lain yang membuatnya tak harus repot mengenakan pakaian formal.
Baca Juga
Advertisement
Ia memilih memakai kemeja yang disebutnya dengan kemeja palsu berwarna putih. Disebut demikian karena kemeja ini hanya menutupi bagian dada dan tanpa lengan.
Meski begitu, Yuichiro sangat yakin kemeja palsu yang banyak dijual online ini cukup memberi kesan bahwa ia memakai kemeja asli saat rapat. Kemeja palsu itu juga bisa dipadukan dengan jas jika harus menghadiri rapat online yang sifatnya lebih formal.
Saat memakai jas, peserta rapat lain tak akan mengira bahwa seseorang hanya memakai kemeja palsu sebagai inner. Yuichiro sudah membuktikan hal itu saat menghadiri pertemuan daring di SoraNews24 dengan memakai jas dan kemeja palsu.
Dalam pertemuan tersebut memang tidak ada aturan khusus soal pakaian, tapi kita bisa melihat para peserta mengenakan baju yang cukup formal. Alhasil, selama online meeting, penampilan Yuichiro tetap terlihat formal seperti peserta rapat lain.
Mempertahankan Angle Kamera
Namun, Yuichiro belum merasa puas. Dalam sesi selanjutnya yang tidak terlalu formal, ia memilih melepas jasnya dan hanya memakai kemeja palsu yang tadi dikenakannya sebagai inner.
Hasilnya, Yuichiro ternyata tetap terlihat memakai kemeja putih dan bagian lengannya sama sekali tidak terlihat. Yuichiro ternyata bisa mempertahankan angle kamera selama meeting. Ia tidak melakukan gerakan yang berlebihan, tidak mengangkat tangan, tapi tetap terlihat wajar dan tidak kaku.
Di Jepang, kemeja palsu ini makin banyak digemari dan bisa dipesan secara online. Namun karena peminatnya semakin banyak, kabarnya bila dipesan sekarang, barang tersebut baru akan datang tiga minggu lagi.
Harga baju ini sekitar 1.980 yen atau sekitar Rp230 ribu. Tak hanya di Jepang, kemeja palsu ini juga banyak dijual di Indonesia. Ada yang model kemeja pria maupun wanita. Di beberapa situs belanja online, harga baju yang disebut dengan fake collar ini terlihat cukup terjangkau karena rata-rata di bawah Rp50 ribu.
Advertisement
Wawancara Kerja
Selain meeting online, beberapa perusahaan juga masih melakukan proses wawancara kerja secara daring. Buat Anda yang akan menjalankan proses wawancara kerja secara daring, selain persiapan mental, ada hal lain yang mesti diperhatikan.
Brie Reynolds, Manajer Pengembangan Karir dan Pelatih di FlexJobs dan Remote.co, seperti dikutip laman Thebalancecareers menjelaskan beberapa aturannya. Pertama, Anda harus mempertimbangkan latar belakang selama wawancara video.
Pilihlah latar belakang seperti dinding dengan warna kontras yang lebih cerah atau lebih gelap. Hal ini akan membuat figur Anda terlihat lebih jelas.
Kedua, Anda harus memerhatikan warna pakaian yang digunakan. Ada baiknya Anda menggunakan warna pakaian, seperti biru tua, hita,, abu-abu, cokelat, dan ungu. Berbeda dengan online meeting yang dilakukan para karyawan kantor, bagi Anda yang menjalani wawancara, sebaiknya cara berpakaian yang diterapkan Yuichiro diabaikan dulu.
Anda juga bisa menggunakan warna lain, seperti warna-warna pastel. Jangan lupa sesuaikan warna pakaian Anda dengan latar belakang agar saat proses wawancara, Anda tetap terlihat menonjol. Ketiga, hindari pakaian dengan pola terlalu besar, seperti garis atau polkadot. Aturan praktisnya adalah memilih pola yang cukup kecil, sehingga terlihat tetap solid selama wawancara.
Gaya Rambut
Anda juga dapat memilih pakaian berwarna merah. Itu karena warna merah menggambarkan kekuatan, keberanian, tekad, dan gairah. Tunjukkan bahwa Anda adalah pilihan terbaik untuk perusahaan tempat Anda melamar.
Selain pakaian, faktor lain yang harus diperhatikan adalah gaya rambut. "Dasarnya adalah tampilan profesional, dan itu ditentukan di industri mana kita melamar pekerjaan,"kata professional image consultant, self-growth, and career coach, Lika Satvarini dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.
Secara umum, Lika menyarankan untuk terlihat polished dengan rambut jangan menutupi wajah. "Kalau perlu dijepit, supaya rambutnya tidak jatuh ke depan," tuturnya. "Dengan begitu, ini akan mengesankan pada recruiter bahwa kita siap bekerja, tidak ada yang ditutup-tutupi."
"Ada pernah contohnya sebuah wawancara kerja jadi pramugari, dan saat itu ada dua orang yang datang sudah dengan rambut french twist. Dari sekian banyak kandidat, hanya mereka yang diterima," tuturnya. "Dengan penataan itu, keduanya ingin mengatakan bahwa mereka sudah siap, dan recruiter merasa pekerjaan mereka berkurang karena orang yang melamar sudah benar-benar siap."
"Kesan sudah siap bekerja harus sudah ada sebelum secara resmi dipekerjakan, dan ini salah satunya terpancar dari gaya rambut," Lika menyambung.
Advertisement