Andrew Tate Tersandung Kasus Dugaan Pemerkosaan Setelah Adu Mulut dengan Greta Thunberg di Medsos

Andrew Tate kedapatan memberi informasi lokasinya selama pertengkaran di media sosial dengan aktivis lingkungan Greta Thunberg.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Des 2022, 09:31 WIB
Andrew Tate. (dok. Instagram @itsandrewtatee/https://www.instagram.com/p/ClyvpJzK5_4/)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwajib Rumania menahan mantan kickboxer profesional Andrew Tate atas dugaan perdagangan manusia, pemerkosaan, dan membentuk kelompok kejahatan terorganisir. Ini terjadi setelah ia dilaporkan memberi informasi lokasinya selama pertengkaran di media sosial dengan aktivis lingkungan Greta Thunberg.

Melansir SMH, Jumat (30/12/2022), Tate, yang diblok dari banyak platform media sosial karena komentar misoginis dan ujaran kebencian, dan saudara laki-lakinya Tristan ditahan selama 24 jam bersama dua tersangka Rumania, kata jaksa dari unit anti kejahatan terorganisir dalam sebuah pernyataan setelah menggerebek properti mereka di Bucharest.

Tate bersaudara telah menjalani penyelidikan kriminal sejak April 2022. Warga negara Inggris itu mengolok-olok Thunberg minggu ini, mengunggah tentang mobilnya yang boros bensin dengan mengatakan ia memiliki 33 mobil dengan "emisi yang sangat besar."

Argumen keduanya memuncak dengan Tate membagikan video dirinya dengan kotak cerutu dan pizza yang dicetak dengan detail restoran Rumania. "Keempat tersangka ... tampaknya telah membuat kelompok kejahatan terorganisir dengan tujuan merekrut, menampung, dan mengeksploitasi perempuan dengan memaksa mereka membuat konten pornografi yang dimaksudkan untuk dilihat di situs web khusus dengan biaya tertentu," kata jaksa penuntut.

"Mereka akan mendapatkan sejumlah besar uang," imbuhnya.

Jaksa mengatakan, pihaknya telah menemukan enam wanita yang diduga telah dieksploitasi secara seksual oleh para tersangka. Tate sebelumnya sempat menyebut, perempuan ikut bertanggung jawab atas kasus pemerkosaan dan bahwa mereka adalah milik laki-laki.


Pemandangan Langka

Aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg berpidato dalam pembukaan acara Youth4Climate pada 28 September 2021 di Milan, Italia. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Adu argumen dengan Tate, dilaporkan news.com.au, sebenarnya merupakan pemandangan langka di sisi reaktif Thunberg. Ia acap kali menghadapi banyak kritik, tapi respons media sosialnya jarang menyimpang dari agenda iklim dan lingkungan.

Thunberg aktif mengampanyekan soal iklim dengan cara yang spektakuler setelah meyakinkan keluarganya membuat perubahan gaya hidup yang signifikan untuk menurunkan jejak karbon mereka. Ia memulai pemogokan iklim di sekolah pada 2018, yang dengan cepat diadopsi di seluruh dunia dalam apa yang disebut sebagai "efek Greta."

Belum lama ini, Thunberg mengatakan bahwa dirinya memilih absen dari COP27 di Mesir pada bulan lalu. Perempuan asal Swedia ini mengecam KTT global tersebut sebagai forum untuk "greenwashing."

"Saya tidak akan menghadiri COP27 karena berbagai alasan, tapi ruang bagi masyarakat sipil tahun ini sangat terbatas," kata Thunberg saat tanya jawab pada peluncuran buku terbarunya di Southbank Centre London, dikutip AFP.

Aktivis berusia 19 tahun itu sebelumnya telah menyatakan solidaritas di Twitter dengan "tahanan hati nurani" menjelang COP27. Ini adalah konferensi ke-27 PBB tentang iklim, yang dibuka di kota resor Laut Merah Sharm el-Sheikh pada 6 November 2022.


Bukan Kali Pertama

Greta Thunberg Pemenang Penghargaan Majalah TIME 2019. (Liputan6/AP)

Thunberg berkata, "COPs terutama digunakan sebagai kesempatan bagi para pemimpin dan orang-orang yang berkuasa untuk mendapatkan perhatian, menggunakan berbagai jenis greenwashing."

Konferensi COP, tambahnya, tidak benar-benar dimaksudkan untuk mengubah keseluruhan sistem, tapi mendorong kemajuan bertahap. "Jadi, COP tidak benar-benar bekerja, kecuali tentu saja kita menggunakannya sebagai kesempatan untuk memobilisasi," sebutnya.

Dikutip dari Business News Dailygreenwashing adalah istilah ketika sebuah perusahaan mengaku sadar lingkungan untuk tujuan pemasaran, tapi sebenarnya tidak melakukan upaya keberlanjutan yang penting. Dapat berarti pula, sebuah organisasi menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk memasarkan dirinya sebagai ramah lingkungan daripada benar-benar meminimalkan dampak lingkungan mereka.

Sementara, aksi debat media sosial ini bukan kali pertama untuk Thunberg. Dari beberapa contoh, aksi balas-membalas kicauan dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah jadi salah satu yang paling ikonis.

Thunberg kedapatan memberi sindiran menohok pada Trump, tepat di hari terakhirnya menjabat sebagai Presiden AS, awal tahun lalu. Greta mengejek Trump sambil mengunggah foto pria itu saat akan meninggalkan Gedung Putih.


Saling Ejek dengan Trump

Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg berorasi saat berunjuk rasa di Hamburg, Jerman, Jumat (1/3). Remaja 16 tahun ini telah melakukan unjuk rasa terkait perubahan iklim sejak Agustus 2018. (Axel Heimken/AFP)

Thunberg membalikkan kata-kata yang pernah diucapkan Trump untuknya. "Ia (Trump) tampak seperti orang tua yang sangat bahagia menanti masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat!" cuit Thunberg di Twitter pada 20 Januari 2021.

Menilik ke belakang, Thunberg dan Trump sudah sering saling ejek melalui Twitter, yang mana dalam periodenya akun Twitter Trump sempat dibekukan. Mengutip Marie Claire, Trump pernah mengejek remaja asal Swedia itu karena pidatonya yang berapi-api tentang perubahan iklim di PBB.

"Ia tampak seperti gadis muda yang sangat bahagia menanti masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat!" cuit Trump.

Thunberg membalasnya dengan menampilkan kata-kata itu di bio Twitter miliknya. Trump juga pernah mengatakan Thunberg memiliki sindrom asperger dan harus mengatasi masalah manajemen kemarahannya.

"Konyol sekali. Greta harus mengatasi masalah manajemen kemarahannya, lalu pergi menonton sebuah film lama yang bagus dengan seorang teman!" cuit Trump yang kembali dijadikan keterangan di akun Twitter Thunberg. "Chill Greta, chill!" (tenang Greta, tenang) cuit Trump lagi pada Desember 2019 usai Greta terpilih jadi 'Person of the Year' versi Majalah TIME.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya