Harga Daging Ayam Jelang Tahun Baru 2023 Menggila, Tembus Rp 55.000

Harga daging ayam ras terpantau mengalami kenaikan menjelang pergantian tahun. Bahkan angkanya tembus hingga Rp 55.000 per kilogram untuk wilayah Papua Barat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Des 2022, 11:30 WIB
Aktivitas pedagang daging ayam di Pasar Santa, Jakarta, Kamis (8/12/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan jelang Tahun Baru 2023, secara umum harga dan stok barang kebutuhan pokok dalam kondisi aman dan stabil. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Harga daging ayam ras terpantau mengalami kenaikan menjelang pergantian tahun. Bahkan angkanya tembus hingga Rp 55.000 per kilogram untuk wilayah Papua Barat.

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata daging ayam ras per 30 Desember 2022 sebesar Rp 37.080 per kilogram. Harga paling tinggi ada di Papua Barat dengan Rp 55.000 per kilogram dan terendah di Sulawesi Selatan dengan Rp 25.890 per kilogram.

Harga tinggi juga terjadi di Bali dengan Rp 40.510 per kg, Nusa Tenggara Barat Rp 42.390 per kg, Nusa Tenggara Timur Rp 47.000 per kg, Kalimantan Barat Rp 46.450 per kg, Kalimantan Tengah Rp 43.340 per kg, Kalimantan Timur Rp 43.240, Kalimantan Utara Rp 48.660. Kemudian, Maluku-Maluku Utara berkisar Rp 40.000-43.090 per kg.

Di Pulau Jawa, harga cenderung stabil dengan kisaran harga Rp 33.000-36.000 per kg. Harga terendah ada di Jawa Tengah dengan Rp 33.960 per kg, diikuti Jawa Timur Rp 34.260 per kg, Jawa Barat Rp 34.580 per kg, DI Yogyakarta Rp 34.660 per kg, DKI Jakarta Rp 35.000 per kg, dan Banten Rp 36.880 per kg.

Wilayah Pulau Sumatera juga cenderung stabil dengan rata-rata Rp 29.000-41.000. Rinciannya, di Sumatera Barat Rp 29.620 per kg, Lampung Rp 33.150 per kg, Sumatera Selatan Rp 34.420 per kg, Aceh Rp 35.000 per kg.

Kemudian, Sumatera Utara Rp 35.930, Riau Rp 36.110 per kg, Jambi Rp 38.920 per kg, dan Bengkulu Rp 41.610 per kg.

Harga rata-rata daging ayam di Desember sendiri diketahui mengalami kenaikan menjadi Rp 35.290 per kilogram. Sebelumnya, di November 2022 harga rata-rata daging ayam berada di angka Rp 33.940 per kilogram.

 


Harga di Awal Pekan

Peternak memanen telur di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/11/2021). Kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, hingga daging ayam ras memacu inflasi November 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) pastikan stok dan harga pangan jelang tahun baru stabil. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Rabu, (28/12/2022), di Jakarta, mengatakan, berdasarkan pengamatan langsung di lapangan maupun melalui sistem aplikasi Panel Harga Pangan, kondisi ketersediaan dan harga pangan 4 hari jelang Tahun Baru relatif stabil.

"Berdasarkan pengamatan NFA bersama Wali Kota Jakarta Barat, Kepolisian, dan unsur TNI di pasar tradisional Jembatan Besi, Tambora, seluruh kebutuhan pangan pokok masyarakat tersedia dengan stok yang cukup dan harga yang relatif stabil," tuturnya.

Hasil Pemantauan harga antara lain beras berada di harga sekitar Rp 11.000 per kg, telur ayam ras Rp 30.000 per kg, cabai rawit merah Rp 60.00 per kg, cabai merah keriting Rp 40.000 per kg, cabai besar Rp 40.000 per kg, bawang putih di kisaran Rp 25.000-Rp 30.000 per kg, bawang merah Rp 30.000 per kg, dan daging ayam ras Rp 40.000 per kg.

"Secara umum, ketersediaan dan harga pangan pokok stabil. Ada komoditas yang harganya turun, seperti telur ayam ras yang terpantau turun Rp 2.000/kg dari minggu sebelumnya," jelasnya.

Arief mengatakan, memang masih ada beberapa komoditas yg mengalami fluktuasi atau kenaikan harga, seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya pasokan dari wilayah sentra akibat musim hujan.

"Kami sudah terima laporannya dan akan segera ditindaklanjuti dengan mendorong mobilisasi pangan dari wilayah surplus atau sentra produksi ke wilayah defisit atau daerah konsumsi seperti Jakarta, mengingat Jakarta merupakan indikator nasional dan berkontribusi sebesar 27 persen terhadap inflasi nasional," ungkapnya.

 


Gelar Pasar Murah

Pekerja memilah ayam yang dipesan konsumen di tempat pemotongan ayam, Jakarta, Jumat (3/12/2021). Jelang Natal dan Tahun Baru harga beberapa kebutuhan pokok khususnya daging sapi dan ayam masih stabil, kecuali minyak goreng curah yang mengalami kenaikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ia mengaku, untuk menjaga stabilitas stok dan harga pangan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini pihaknya telah menjalankan berbagai program sejak beberapa bulan terakhir. Program tersebut dijalankan dengan berkoordinasi dan melibatkan berbagai stakeholder pangan seperti Kementerian/Lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Pemerintah Daerah, Dinas yang menangani pangan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, asosiasi, BUMN, BUMD, serta swasta.

"Bersama stakeholder pangan kita sudah jalankan banyak program untuk persiapan akhir tahun ini, seperti penyusunan neraca komoditas, Gelar Pangan Murah (GPM), top up Cadangan Beras Pemerintah (CBP), mobilisasi pangan, serta melakukan kunjungan kerja bersama turun ke pasar tradisional dan modern," paparnya.

Sebelumnya bersama Menteri Perdagangan, Kepala NFA telah meninjau ketersediaan dan harga pangan jelang Nataru di Pasar Induk Beras Cipinang, ritel modern di Jakarta Barat, Pelabuhan Tanjung Priok, serta pasar tradisional di Serang dan Bogor.

"Hari ini hingga Tahun Baru, kita sudah perintahkan seluruh eselon 1, 2, dan 3 Badan Pangan Nasional untuk turun ke seluruh provinsi guna mematau dan memastikan stok, harga, dan pelaksanaan operasi pasar atau Gelar Pangan Murah berjalan dengan baik," ujarnya.

Arief menegaskan, upaya tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI yang secara jelas meminta agar stok dan ketersediaan pangan benar-benar dipastikan dan dihitung secara detail. "Dalam rapat Kabinet Paripurna lalu Presiden sudah memberikan araha agar stok cadangan pangan dihitung secara detail, jangan sampai kurang atau terlambat melakukan langkah mitigasi, sehingga berdampak pada ketidakstabilan sosial," tambah Arief.

Ia menghimbau agar masyarakat tidak khawatir dan tetap berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan agar ketersediaan stok di pasar tidak terganggu. "Semua kebutuhan pangan pokok aman dan tersedia, jadi kami himbau masyarakat tidak perlu khawatir," ucapnya.

 


Harga Per 27 Desember

Pedagang melayani pembeli kebutuhan pokok di Pasar Santa, Jakarta, Kamis (8/12/2022). Harga bahan pokok dari sejumlah komoditas seperti cabai, bawang, daging, ayam, beras dan telur, mulai mengalami kenaikan di awal bulan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adapun berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA harga rata-rata nasional komoditas pangan strategis di tingkat konsumen per 27 Desember 2022 adalah sebagai berikut, beras medium Rp 11.491 per kg, daging sapi Rp 135.045 per kg, daging ayam Rp 36.998 per kg, telur ayam Rp 29.971 per kg, bawang merah Rp 36.265 per kg.

Kemudian, bawang putih Rp 27.054 per kg, cabai merah keriting Rp 39.147 per kg, cabai rawit merah Rp 54.282 per kg, gula konsumsi Rp 14.540 per kg, minyak goreng Rp 14.540 per liter. Dari komoditas tersebut, hampir seluruhnya berada di harga sesuai Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).

"Daging ayam dan minyak goreng masih tipis di atas HAP. Sedangkan telur ayam terpaut sekitar Rp 2.971 di atas HAP yang telah ditetapkan, yaitu Rp 27.000 per kg. Sedangkan komoditas lainnya terkendali sesuai HAP," ungkap Arief.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya