Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari dunia sepak bola. Pele, legenda sepak bola dunia mengembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun. Seperti dilansir dari BBC, Pele meninggal dunia pada Jumat (30/12/2022) dini hari di San Paolo Brasil, di Hospital Israelita Albert Einstein.
Baca Juga
Advertisement
Rumah sakit tempat Pele dirawat mengungkapkan penyebab legenda sepak bola Brasil itu meninggal dunia karena kegagalan multiorgan akibat kanker usus besar yang ia derita. Seperti diketahui, Pele yang menderita penyakit kanker usus besar sudah dirawat di rumah sakit tersebut sejak 29 November lalu.
Selain itu, sang legenda juga didiagnosa menderita infeksi pada paru, serta diketahui mengalami gangguan ginjal dan jantung. Pemegang 3 gelar Piala Dunia itu sudah menjalani perawatan kanker usus besar sejak tahun lalu.
Tidak hanya sebagai legenda sepak bola dunia, Pele juga dikenal karena kehidupannya di luar lapangan. Bahkan, Ronaldo menggambarkan Pele sebagai sosok yang unik dan tak tertandingi. Dalam histori kariernya, Pele mencetak rekor dunia 1.279 gol untuk klub dan negara antara tahun 1956 dan 1977, termasuk 77 gol dalam 92 penampilan untuk Brasil.
Perjuangan hidupnya pun tak mudah. Di usia tujuh tahun, ia pernah bekerja paruh waktu sebagai penyemir sepatu. Untuk mengenangnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang beberapa perjalanan hidup Pele hingga jadi legenda sepak bola dunia, Jumat (30/12/2022).
1. Sempat jadi penyemir sepatu saat masih kecil
Pele dilahirkan sebagai Edson Arantes do Nascimento di desa Três Coraçoess di negara bagian Brasil Minas Gerais. Dia putra dari Celeste dan João Ramos. Ayahnya, yang dikenal sebagai Dondinho, adalah seorang pesepak bola berbakat yang berharap bisa membawa keluarganya ke Bauru, sebuah kota kereta api di negara bagian São Paulo.
Namun, cedera lutut mengakhiri karier olahraganya dan keluarganya jatuh miskin. Sejak usia tujuh tahun, Pele bekerja paruh waktu sebagai penyemir sepatu. Celeste bersikeras putranya tidak akan mengikuti jejak Joao, tetapi pada saat dia remaja, pengintai dari klub besar di Rio dan São Paulo mengetuk pintu.
Asal usul nama panggilannya pun masih menjadi pertanyaan. Namun jika dilihat dari kesederhanaannya, nama tersebut mudah diucapkan dalam bahasa apa pun. Pele mengambil nama itu saat masih kecil.
Advertisement
2. Awal karier yang luar biasa
Secara luas, Pele dianggap sebagai pesepakbola terhebat yang pernah ada. Dia adalah satu-satunya pemain yang memenangkan Piala Dunia tiga kali, mengangkat trofi pada tahun 1958, 1962, dan 1970. Karier panjang Pele dinilai sudah mencapai pendewaan di panggung terbesar dunia.
Di usia 17 tahun, ia sudah bermain untuk Brasil di final Piala Dunia 1958 di Swedia. Ia bahkan mencetak enam gol dalam tiga pertandingan terakhir mereka – di perempat final, hat-trick di semifinal dan dua di final. Pencapaian Pele mulai tumbuh sejak ia masuk secara dramatis di Piala Dunia sebagai pesepakbola termuda yang bermain di turnamen besar.
Menjadi pemain termuda yang mencetak hat-trick, atau tampil dan mencetak gol di final, Pele diberkati dengan perpaduan antara atletis, keterampilan, dan visi taktis tertinggi. Dia bisa berlari 100m dalam 11 detik, menembak dengan salah satu kaki dan melompati bek tertinggi.
Fisiknya yang luar biasa dan pergantian kecepatannya menggetarkan saat ia masuk ke gawang, berlari lebih cepat atau sekadar menerobos pertahanan sambil mengelola bola di bawah kendali ketat.
3. Karier makin gemilang dan diakui dunia
Selama karier legendarisnya, Pele mencetak rekor dunia 1.279 gol untuk klub dan negara antara tahun 1956 dan 1977, termasuk 77 gol dalam 92 penampilan untuk Brasil. Meskipun penghitungan resminya yang diakui secara luas dengan 757 gol dalam 831 pertandingan masih menjadi salah satu yang tertinggi dalam sejarah sepak bola.
Mantan pemain nomor 10 yang ikonik itu kemudian mencuat ke kancah dunia di Piala Dunia 1958. Pada tahun 1970 pendukung Santos mengukuhkan reputasinya sebagai pemain terhebat sepanjang masa hingga saat itu sebagai bintang dalam tim yang diyakini banyak orang sebagai yang terbaik dalam sejarah sepak bola.
Superstar kelahiran Minas Gerais itu menghabiskan sebagian besar karier klubnya bersama Santos, di mana ia memenangkan 25 trofi dan mencetak 643 gol dalam 659 penampilan--rekor dunia dengan satu klub hingga dipecahkan oleh Lionel Messi di Barcelona, meskipun Santos mengklaim bahwa total aktual Pele mendekati 1.000.
Advertisement
4. Berbagai penghargaan yang diraih
Setelah 19 musim di Santos dari tahun 1956 hingga 1974, dan waktu itu dia diduga dilarang pergi ke klub asing oleh politisi Brasil, Pele melihat tahun-tahun terakhir kariernya di NASL bersama New York Cosmos mengikuti semipensiun singkat.
Pele dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA abad ini pada tahun 2000, berbagi penghargaan dengan legenda Argentina Diego Maradona. Selain sejumlah penghargaan individu, Pele sekarang berbagi rekor mencetak gol Brasil 77 dengan Neymar, sementara ia juga membanggakan rasio gol per pertandingan terbaik dalam sejarah Brasil - 0,84.
Hampir dua dekade kemudian dia keluar dari masa pensiunnya dan membuat keputusan yang hampir tidak terpikirkan untuk menandatangani kontrak dengan New York Cosmos. Untuk semua kekayaannya, AS saat itu adalah "negara miskin" di dunia sepak bola.
Pele-lah yang membantu memperkenalkan orang Amerika Serikat pada "sepak bola". Pertandingan pertamanya disiarkan di 22 negara. Ketika itu lapangannya, lebih banyak tanah daripada rumput, harus dicat hijau untuk dunia yang menonton.
Adapun film biopiknya paling populer yakni berjudul Pelé: Birth of a Legend. Film ini disutradarai oleh dua bersaudara Jeff Zimbalist dan Michael Zimbalist. Film yang berdurasi sekitar 107 menit itu juga memunculkan Pele sebagai cameo. Dilansir IMDb, film ini bercerita mengenai kebangkitan Pele di dunia sepak bola dan Piala Dunia 1958 jadi salah satu fokus cerita.
5. Meninggal di usia 82 tahun
Pele meninggal dunia di usianya yang ke-82 tahun pada Jumat (30/12/2022) dini hari di San Paolo Brasil, di Rumah Sakit Albert Einstein. Legenda sepak bola dunia itu pun banjir ucapan belasungkawa dari sejumlah pemimpin dan tokoh dunia. Selain itu, warganet juga mengucapkan dukacita dan mengenang perjalanan karier Pele.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengumumkan negaranya berkabung tiga hari. Hal itu disampaikan Jair Bolsonaro pada Kamis, 29 Desember 2022 waktu setempat. Langkah itu diumumkan dalam sebuah dekrit yang diterbitkan dalam edisi tambahan surat kabar pemerintah seperti mengutip Antara.
Pemerintah Brasil mengungkapkan juga bahwa Pele adalah salah satu atlet terbaik sepanjang masa. Kemanapun Pele pergi turut juga membuat nama harum Brasil.
Advertisement