Stadion Maracana diterangi dengan cahaya keemasan untuk menghormati legenda sepak bola Brasil Pele, di Rio de Janeiro, Brasil (29/12/2002). Ikon sepak bola Brasil Pele, yang secara luas dianggap sebagai pemain terhebat sepanjang masa dan pemenang Piala Dunia tiga kali yang mendalangi "permainan indah", meninggal pada Kamis dalam usia 82 tahun. (AFP/Mauro Pimentel)
Stadion Maracana diterangi dengan cahaya keemasan untuk menghormati legenda sepak bola Brasil Pele, di Rio de Janeiro, Brasil (29/12/2002). Rumah sakit Albert Einstein yang merawat Pele mengatakan dalam sebuah pernyataannya kematian setelah pertempuran panjang dengan kanker disebabkan oleh "kegagalan banyak organ." (AFP/Mauro Pimentel)
Stadion Maracana diterangi dengan cahaya keemasan untuk menghormati legenda sepak bola Brasil Pele, di Rio de Janeiro, Brasil (29/12/2002). Ikon sepak bola Brasil Pele, yang secara luas dianggap sebagai pemain terhebat sepanjang masa dan pemenang Piala Dunia tiga kali yang mendalangi "permainan indah", meninggal pada Kamis dalam usia 82 tahun. (AFP/Mauro Pimentel)
Stadion Maracana diterangi dengan cahaya keemasan untuk menghormati legenda sepak bola Brasil Pele, di Rio de Janeiro, Brasil (29/12/2002). Rumah sakit Albert Einstein yang merawat Pele mengatakan dalam sebuah pernyataannya kematian setelah pertempuran panjang dengan kanker disebabkan oleh "kegagalan banyak organ." (AFP/Mauro Pimentel)
Stadion Maracana diterangi dengan cahaya keemasan untuk menghormati legenda sepak bola Brasil Pele, di Rio de Janeiro, Brasil (29/12/2002). Ikon sepak bola Brasil Pele, yang secara luas dianggap sebagai pemain terhebat sepanjang masa dan pemenang Piala Dunia tiga kali yang mendalangi "permainan indah", meninggal pada Kamis dalam usia 82 tahun. (AFP/Mauro Pimentel)