Liputan6.com, Jakarta - BitTorrent adalah platform berbagi file dan peer-to-peer (P2P) populer yang telah menjadi semakin terdesentralisasi dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya dirilis pada Juli 2001, BitTorrent dibeli oleh platform blockchain TRON pada Juli 2018.
Sejak diakuisisi, BitTorrent telah menambahkan berbagai alat baru, dengan token kripto asli khusus yaitu BTT Coin, yang dirilis pada Februari 2019. BTT diluncurkan di blockchain TRON sendiri, menggunakan standar TRC-10.
Advertisement
Menurut situs resminya, BitTorrent saat ini merupakan protokol komunikasi P2P terdesentralisasi terbesar di dunia.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (30/12/2022) BTT Coin, harus melemah tipis 0,12 persen dalam 24 jam terakhir. Hal tersebut membuat harga BTT Coin turun ke level Rp 0,009689 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 130,8 miliar.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 57 dengan kapitalisasi pasar Rp 9,1 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 947,9 triliun dari maksimal suplai tidak tersedia.
Siapa Pendiri BitTorrent?
BitTorrent asli adalah gagasan Bram Cohen, seorang pengembang dan pengusaha yang sejak saat itu menjadi terkenal di arena cryptocurrency.
Cohen telah menjelaskan dia merancang BitTorrent untuk merebut industri hiburan yang ketinggalan zaman, yang membuat perolehan materi menjadi lambat dan mahal.
Platform ini telah mengalami beberapa pertempuran hukum, dengan Cohen mempertahankan itu tidak melanggar undang-undang hak cipta dalam memungkinkan pengguna untuk berbagi file seperti musik dan film di antara mereka sendiri.
Pada 2018, TRON menyelesaikan akuisisi BitTorrent, membawa BitTorrent di bawah kendali Justin Sun. Sun terkenal karena memasukkan TRON sebagai cryptocurrency dan teknologi blockchain-nya,
TRON juga berada di balik penambahan cryptocurrency ke BitTorrent, karena token BTT dirilis di blockchain TRON. Langkah ini merupakan bagian dari upaya TRON untuk menambahkan fitur terdesentralisasi lebih lanjut ke platform.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Jumat Pagi 30 Desember 2022
Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat (30/12/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali bertengger di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 30 Desember 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat tipis 0,54 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 1,27 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 16.607 per koin atau setara Rp 259,5 juta (asumsi kurs Rp 15.629 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat pagi ini. ETH naik 1,00 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih melemah 1,49 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.198 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 1,12 persen, tetapi masih terkoreksi 0,02 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 245,95 per koin.
Kemudian Cardano, masih bertengger di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 2,31 persen dan 5,39 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,2426 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) masih melemah dengan penurunan selama satu hari terakhir sebesar 2,37 persen dan 20,18 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 9,49 per koin.
Sedangkan XRP turut melemah hari ini. XRP merosot 4,36 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,93 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3423 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali menguat tipis. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 0,61 persen dan 8,15 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,07057 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto alami penurunan dalam 24 jam ke level USD 806,8 miliar dari sebelumnya di level USD 795,3 miliar.
MicroStrategy Beli 2.501 Bitcoin Rp 704 Miliar
Sebelumnya, MicroStrategy (MSTR), vendor perangkat lunak bisnis yang didirikan bersama oleh pendukung kripto Michael Saylor, telah menambah persediaan bitcoin (BTC) ke neraca perusahaan.
MSTR membeli sekitar 2.395 bitcoin seharga USD 42,8 juta (Rp 675,7 miliar) antara 1 November hingga 21 Desember 2022 melalui anak perusahaan MacroStrategy, menurut pengajuan ke Securities and Exchange Commission pada Rabu, 28 Desember 2022.
Meskipun begitu, pada Kamis pekan lalu, perusahaan menjual sekitar 704 bitcoin seharga USD 11,8 juta dengan alasan kerugian transaksi akan mengimbangi keuntungan modal sebelumnya.
Kemudian pada Sabtu, perusahaan mengakuisisi 810 bitcoin tambahan seharga USD 13,6 juta, sehingga total kepemilikannya mencapai 132.500 bitcoin. Itu bernilai sekitar USD 2,25 miliar dengan harga saat ini, dibandingkan dengan biaya akuisisi MicroStrategy sebesar USD 4 miliar.
Ini berarti perusahaan telah menambahkan sekitar 2.501 bitcoin ke kepemilikannya, menghabiskan USD 44,6 juta (Rp 704 miliar) bersih sejak 1 November. Adapun penjualan minggu lalu menandai pertama kalinya MicroStrategy menjual bitcoin sejak mulai mengakuisisi cryptocurrency pada 2020.
Saham MicroStrategy sempat naik sedikit dalam perdagangan premarket, sementara harga bitcoin tetap sedikit berubah di sekitar USD 16.700 pada Rabu, 28 Desember 2022.
Sebelumnya pada kuartal III 2022, MicroStrategy membukukan biaya penurunan nilai aset digital sebesar USD 727.000 atau sekitar Rp 11,3 miliar pada kepemilikan bitcoin (BTC), turun secara signifikan dari USD 917,8 juta.
Penurunan aset digital perusahaan mencerminkan penurunan harga bitcoin versus harga saat bitcoin diperoleh.
Di bawah aturan akuntansi standar, nilai aset digital seperti cryptocurrency harus dicatat pada biayanya dan kemudian hanya disesuaikan jika nilainya terganggu, atau turun. Namun, jika harga naik, itu tidak akan dilaporkan kecuali aset dijual.
Advertisement