Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat sore menguat jelang pergantian tahun seiring dengan potensi melambatnya suku bunga global.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan untuk meniadakan lagi status PPKM di seluruh wilayah Indonesia
Advertisement
Rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,54 persen ke posisi 15.573 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.658 per dolar AS.
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, memang ada kecenderungan dolar AS melemah. Indeks dolar AS saat ini sudah di bawah 104.
"Dalam beberapa waktu terakhir kecenderungannya dolar melemah, melihat potensi ke depan laju kenaikan suku bunga global mulai melambat," ujar Rully dikutip dari Antara, Jumat (30/12/2022).
Sebelumnya pasca-libur Natal hingga tengah pekan ini rupiah cenderung sulit menguat, dipicu faktor global. "Pasar masih cenderung risk averse, karena risiko yang akan dihadapi di tahun 2023," kata Rully.
Suku Bunga AS
Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), telah menaikkan suku bunga dengan total 425 basis poin sejak Maret untuk mengekang lonjakan inflasi, sebuah langkah yang membuat dolar tetap dalam penawaran beli untuk sebagian besar tahun ini.
Kendati demikian ekspektasi bahwa bank sentral mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya, telah menyebabkan dolar melepas reli yang menjulang tinggi. Indeks dolar AS telah jatuh lebih dari 7 persen pada kuartal empat.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 15.636 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.545 per dolar AS hingga 15.643 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi 15.592 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 15.731 per dolar AS.
Advertisement