Liputan6.com, Jakarta Komika Mudy Taylor yang selalu tampil khas dengan gitarnya menggemparkan publik lantaran terseret kasus narkoba beberapa waktu lalu. Mudy pun mengungkapkan bahwa kini dirinya sudah tidak mau lagi kenal dengan narkoba.
Bahkan sang komika mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih sehat lagi dengan tidak merokok. Mudy Taylor anggap kejadian tersebut merupakan tamparan baginya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Alhamdulilah sejak tersandung masalah sudah hijrah jauh dari semua-muanya. Merokok juga udah enggak," ungkapnya saat ditemui di kawasan Taman Impian Jaya Ancol pada Rabu (28/12/2022).
"Now lagi nunggu job-job aja yang mau make gue, ngundang ke acara acara lagi. Dan alhamdulilah off air juga masih ada dari temen-temen EO," sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Penampilannya di Acara BPIP
Setelah kasus itu Mudy sempat mengalami kesusahan untuk mencari job manggung. Namun Ia bersyukur karena perlahan mulai membaik.
Pada Rabu (28/12/2022), ia bahkan sempat tampil di acara bertajuk Refleksi Akhir Tahun 2022 yang digelar BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) RI.
"Susah ya. Kan mereka tolok ukurnya kayak gini. Ini bintang tamunya siapa? Mudy. Pas di searching yang nongol (kasus) itu lagi. Terutama buat mereka yang belum pernah pakai jasa gue di dunia hiburan. Mereka tolok ukurnya itu liat profil orangnya di google," lanjut Mudy.
Advertisement
Nilai Pancasila pada Generasi Muda
Tujuan dari digelarnya acara BPIP tak lain adalah ingin mendekatkan nilai Pancasila pada generasi muda.
Media yang menurut BPIP sangat berpotensi dan belum maksimal adalah musik dan film. Harapannya, nila-nilai Pancasila akan semakin masif tertanam di masyarakat.
Wujud Sosialisasi
"Kita harus terus menyampaikan nilai pancasila lewat film, musik, olahraga, kuliner yang dekat dengan anak-anak muda," kata Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.
"Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi, sosialisasi ini bisa lewat cara terkini, baik itu musik, animasi, olahraga dan kuliner, sesuai dengan keinginan kaum milenial," ujar Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) DR. Drs. Karjono, S.H., M.Hum.
Advertisement