Liputan6.com, Jakarta - Air hujan dianggap sebagai musuh bagi logam, kandungan asam yang tinggi dinilai sebagai pemicu korosi.
Hal itulah yang terjadi pada busi, bila kemudian perawatan motor hanya dilakukan asal-asalan. Terlebih di tengah musim hujan yang melanda di beberapa daerah Indonesia saat ini.
Advertisement
Kalau tidak teliti dan hati-hati, dikhawatirkan busi bisa patah. Bagaimana relevansinya?
Busi Lembab
Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia menjelaskan, air juga bisa jadi musuh busi karena mudah membuat kelembapan tinggi.
"Kuncinya kalau motor habis melewati genangan air, atau merasa si busi berpotensi terkena air, mending dibuka, lalu dikeringinkan. Jangan biarkan busi menjadi lembab," buka Diko.
Lebih lagi bila busi dalam kondisi sedikit terbuka atau mungkin kurang tertutup rapat. Bagian busi bermaterial logam akan terancam mengalami korosi.
"Ini bisa karatan karena metal shell tidak menutup sempurna sama si tutup busi," tukasnya.
Busi Karatan
Nah, masalah bermula dari karat itu sendiri. Bila dibiarkan lama, tidak heran kemudian dampaknya menyebar ke hampir seluruh bagian metal. Korosi berarti merapuhkan struktur busi yang bila dibuka, malah bikin busi patah.
"Bagian metal shell sama insulator bisa patah ketika diputer sama kunci busi," terangnya.
Maka dari itu, disarankan untuk selalu memerhatikan kondisi busi. Meskipun busi punya daya tahan tinggi terhadap korosi, tapi jangan sampai dibiarkan basah atau terlalu sering terpapar air.
Bawa Busi Cadangan
Diko menambahkan, saat musim hujan busi menjadi poin penting yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan pengapian. Tanpa pengapian yang baik, mesin bisa mati. Selain itu, biasakan membawa busi cadangan saat musim penghujan.
"Busi kudu sering dirawat, ini jadi poin perhatian utama. Yang penting jaga kebersihan biar tetep kering. Kalo perlu bawa cadangan, jika suatu saat -- misalnya -- melewati genangan air sampai mesin terendam," pungkasnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement