WHO Minta China Perkuat Penanggulangan COVID-19 di Negaranya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta para pejabat China untuk berbagi lebih banyak informasi real-time tentang Covid di negara itu.

oleh Hariz Barak diperbarui 31 Des 2022, 10:00 WIB
Pasien Covid-19 di tempat tidur di Rumah Sakit Tianjin Nankai di Tianjin (28/12/2022). Kota-kota di seluruh China berjuang melawan lonjakan infeksi, mengakibatkan kekurangan obat-obatan dan bangsal rumah sakit serta krematorium yang meluap setelah Beijing tiba-tiba membongkar kuncian nol-Covid dan rezim pengujian. (AFP/Noel Celis)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta para pejabat China untuk berbagi lebih banyak informasi real-time tentang COVID-19 di negara itu.

Itu terjadi ketika infeksi Covid melonjak di seluruh China menyusul keputusannya untuk melonggarkan kebijakan nol-Covid, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (31/12/2022).

Selama pertemuan pada hari Jumat, pejabat WHO menyerukan lebih banyak data tentang rawat inap, penerimaan unit perawatan intensif (ICU) dan kematian.

Ia juga menyerukan lebih banyak data tentang vaksinasi.

Beberapa negara telah mengumumkan mereka akan menyaring pelancong dari China setelah kasus melonjak bulan ini.

Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, dan Taiwan semuanya telah memberlakukan tes Covid untuk pelancong dari China.

Dan penumpang yang tiba di Inggris dari China harus memberikan tes Covid negatif sebelum mereka naik pesawat, para menteri mengkonfirmasi pada hari Jumat.

"WHO kembali meminta pembagian data spesifik dan real-time secara teratur tentang situasi epidemiologis ... dan data tentang vaksinasi yang diberikan dan status vaksinasi, terutama pada orang-orang yang rentan dan mereka yang berusia di atas 60 tahun," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan.

 


WHO Bersedia Bantu China

Penumpang yang memakai masker berjalan melalui terminal bandara Ibukota di Beijing, China, Selasa (13/12/2022). Pada Rabu (28/12/2022) AS mengumumkan persyaratan pengujian COVID-19 baru untuk semua pelancong dari China, bergabung dengan negara lain yang memberlakukan pembatasan karena dari lonjakan infeksi. (AP Photo/Ng Han Guan)

Badan tersebut "menyatakan kesediaan untuk memberikan dukungan di bidang-bidang ini, serta pada komunikasi risiko tentang vaksinasi untuk melawan keraguan".

Laporan itu juga "menekankan pentingnya pemantauan dan publikasi data yang tepat waktu untuk membantu Tiongkok dan komunitas global merumuskan penilaian risiko yang akurat dan untuk menginformasikan tanggapan yang efektif".

Kelompok penasihat teknis WHO tentang evolusi Covid-19 akan mengadakan pertemuan pada hari Selasa. Badan itu mengatakan telah mengundang para ilmuwan China untuk menyajikan data terperinci tentang pengurutan virus.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya "membutuhkan informasi yang lebih rinci" untuk membuat penilaian risiko yang komprehensif terhadap situasi Covid di China.

 


Korea Utara Larang Pelancong China Masuk

Seorang wanita menjalani swab tenggorokan untuk tes COVID-19 di tempat pengujian virus corona di Beijing, Rabu (9/11/2022). Lonjakan kasus COVID-19 telah mendorong penguncian di pusat manufaktur China selatan Guangzhou, menambah keuangan tekanan yang telah mengganggu rantai pasokan global dan secara tajam memperlambat pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. (Foto AP/Mark Schiefelbein)

Di tengah kekhawatiran yang melanda sejumlah negara akan gelombang COVID-19 yang kembali melanda China, Korea Utara telah memberlakukan larangan total terhadap pengunjung dari negara sekutu dan tetangganya itu.

“Warga China untuk sementara dilarang masuk,” demikian pernyataan yang diunggah di situs Badan Imigrasi Nasional China.

“Semua penumpang yang baru tiba (dari China), termasuk warga Korea Utara, harus menjalani karantina dan observasi selama 30 hari.”

Belum jelas kapan atau berapa lama Korea Utara akan memberlakukan larangan itu, dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (31/12/2022).

Selengkapnya...

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya