Liputan6.com, Jakarta Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto selama lima tahun terakhir memiliki tradisi unik, naik gunung menjelang akhir tahun.
Dia menyebut, kehadirannya di Bali tahun ini juga ritual memperingati HUT PDIP ke-50.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun lalu saya naik gunung tertinggi di Bali, yakni Gunung Agung. Pada tahun ini bersama teman-teman S3 Cohort 3 dan juga beberapa teman wartawan, kami naik Gunung Sang Hyang, Bali. Buat saya pribadi, ini bagian ritual menjelang Peringatan HUT PDI Perjuangan ke 50," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (31/12/2022).
Menurut Hasto, kegiatan naik gunung, dan juga gerakan membersihkan sungai, menanam pohon, dan gerakan mencintai Bumi, selalu mewarnai kegiatan HUT Partai. Kesemuanya muncul dari pengenalan mendalam terhadap kebiasaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Megawati begitu mencintai tanaman. Beliau sering melakukan kontemplasi dengan merawat tanaman. Sebab dari tanaman mengalir oksigen bagi kehidupan. Terlebih ketika semuanya diperindah dengan berbagai jenis bunga dan bahkan rumput-rumputan, hingga aneka jenis lumut, yang dirawat Ibu Mega dengan sangat baik. Burung-burung dan kupu-kupu serta seluruh ekosistem kehidupan pun akan tumbuh menyertainya, ketika alam dirawat dengan baik. Sebab bumilah penyangga kehidupan," ujar Hasto
"Dalam filosofi Bali, Ibu Mega menjalankan konsepsi Trihita Karana, bahwa kebahagiaan itu akan mewujud apabila manusia berada dalam keseimbangan dengan Sang Pencipta, dengan alam raya seisinya, dan dengan sesamanya," sambungnya.
Atas dasar hal tersebut, kebiasaan Megawati tersebut menjadi kultur PDIP hingga sekarang.
"Gerakan mencintai bumi, merawat kehidupan, dan menjaga keseimbangan alam melalui gerakan penghijauan menjadi kultur PDI Perjuangan dan wajib dijalankan seluruh anggota Partai. Sebab alam adalah kehidupan. Alamlah yang mengajarkan tentang darma, tentang bagaimana alam memberi tanpa pamrih bagi kehidupan, dan tugas PDI Perjuangan untuk menjaga alam," jelasnya.
Merenungkan Diri
Alhasil, meski jauh dari keramaian, malam tahun baru di puncak gunung menjadi tradisi untuk merenung sejenak dari hiruk pikuk politik.
"Di puncak gunung, kami berdoa bagi rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Juga doa bagi Bung Karno, Ibu Megawati, dan Pak Jokowi, serta seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan," pungkas Hasto.
Advertisement