Polisi Dalami Identitas Korban Mutilasi di Bekasi Lewat Tes DNA

Polisi masih mencoba mengidentifikasi jasad wanita tanpa identitas yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 31 Des 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mencoba mengidentifikasi jasad wanita tanpa identitas yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi.

Jasad wanita ditemukan di sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (30/12/2022).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan, pihaknya sedang membuktikan secara ilmiah identitas dari body part yang ditemukan pada saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Salah satunya mengunakan metode pencocokan DNA.

"Puslabfor membandingkan DNA terduga dengan DNA keluarga," kata Hengki di Polda Metro Jaya," kata dia Sabtu (31/12/2022).

Hengki tak menampik, pihaknya memang menemukan kartu identitas yang diduga korban. Namun, penyidik tidak ingin gegabah menentukkan identitas selaras dengan jasad.

"Oleh karenanya kita mengundang laboraturium forensik dan juga mendapatkan bantuan dari kedokteran forensik untuk menentukkan DNA apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada temukan di TKP," ujar Hengki.

Hengki menerangkan, penyidikan menggunakan metode scientific crime investigation. Adapun, pengungkapan tidak boleh terpaku terhadap pengakuan tersangka.

"Kita harus berdasarkan alat bukti sehingga bisa tentukkan apa motif, siapa tersangka, kemudian siapa korban. Apakah hanya ini korban dan lain sebagainya kita masih pendalaman sampai sekarang," ujar dia.


Gandeng Penyidik Laboratorium Forensik

Ilustrasi Mayat (Dok. Istimewa)

Dalam kasus ini, penyidik menggadeng laboratorium forensik kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, berkoordinasi dengan tim kedokteran forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Di adakan pemeriksaan atau pun otopsi terhadap jenazah ini yang diduga ini memang sudah cukup lama ada di kos-kosan tersebut. Nah sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan lanjutan," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya