ASABRI Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur

Kantor Cabang ASABRI Bandung menyerahkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi Cianjur

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2022, 20:04 WIB
PT Asabri (Persero)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Cabang ASABRI Bandung menyerahkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi Cianjur bertempat di Posko Satgas Bencana BUMN Wilayah Jawa Barat yang beralamat di Kantor Perum Perhutani KPH Cianjur Jl.Dr Muwardi No.120 B Kab. Cianjur.

Penyaluran bantuan yang dilaksanakan pada 21 Desember ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT ASABRI (Persero).

Pada kesempatan ini Kakancab ASABRI Bandung Febrianto Widhi Nurcahyo mendapatkan amanah untuk menyerahkan langsung bantuan kepada Satgas Bencana BUMN Wilayah Jawa Barat, Erwin Sulistyo selaku Satgas bencana yang sedang bertugas. Erwin menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh ASABRI.

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh ASABRI. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi korban gempa Cianjur, karena memang saat ini stok kebutuhan para korban sudah mulai menipis sehingga bantuan ini sangat dibutuhkan oleh para korban bencana,” ujarnya.

Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan ini tak lepas dari sinergi antara ASABRI dengan Perum BULOG dan PT POS Indonesia sebagai penyedia barang kebutuhan, penyedia armada pengiriman serta membantu kelancaran penyaluran bantuan ini.

 

Kantor Cabang ASABRI Bandung menyerahkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi Cianjur

Sinergi BUMN

PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau disingkat PT ASABRI (Persero). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Febrianto Widhi berharap sinergi antara BUMN dapat terus terjalin sehingga memberikan manfaat bagi Bangsa dan Negara.

Pemberian bantuan ini juga selaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN saling membantu, bergotong-royong membantu korban terdampak untuk mempercepat pemulihan bencana Cianjur.

Gempa bumi yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 lalu di Cianjur dengan kekuatan 5,6 SR mengakibatkan dampak yang cukup parah bagi masyarakat Cianjur.

Berdasarkan laporan dari Tim SAR Gabungan pada 18 Desember 2022 total korban dunia sebanyak 602 jiwa dan sekitar sekitar 58 ribu rumah masyarakat mengalami kerusakan.


DPR Minta Dugaan Penyelewenangan Bantuan Gempa Cianjur Jangan Menjadi Politis

Tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Puluhan warga di kawasan itu diperkirakan masih tertimbun longsor pascagempa yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bupati Cianjur Herman Suherman dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada umat, 16 Desember 2022, lantaran diduga menyelewengkan bantuan asing untuk gempa bumi yang terjadi belum lama ini.

Meski demikian, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka meminta kasus ini harus dibuktikan dengan kuat. Pasalnya, jika hanya sekedar melempar bola panas, terkesan menjadi politis semata.

"Tuduhan kepada Bupati Cianjur atas penyelewengan bantuan bencana apabila tanpa adanya bukti itu bisa menjadi politis," kata dia, Kamis (29/12/2022).

Dia mengingatkan, bahwa sekarang ini dalam proses pemulihan. Sehingga, Politikus PDIP ini menyayangkan jika ini digunakan hanya untuk kepentingan politik semata.

"Saya menyayangkan, apabila tuduhan itu tidak berdasar dan dapat menjadi isu politik di tengah proses penanganan bencana. Masyarakat sudah ingin kehidupan kembali berjalan normal," ungkap Diah.

"Untuk itu saya meminta semua pihak fokus membantu masyarakat korban bencana untuk segera memperoleh tempat tinggal, bekerja dan bersekolah," sambungnya.

Meski demikian, dia menyebut ini bisa menjadi momentum bagaimana semua pihak melakukan monitoring terhadap proses distribusi bantuan untuk gempa Cianjur, terlebih pasca bencana.

"Kalau Cianjur dijadikan pilot (pilot project) bagaimana membangun sistem monitoring pasca kebencanaan, ini momen yang sangat bagus. Pemerintah daerah akan melakukan nanti akan secara terbuka, dengan pemerintah pusat juga. Dibuka aja sekalian," jelas Diah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya