Liputan6.com, Riau - Kabupaten Lingga memiliki minuman khas tradisional yang disebut air serbat. Minuman tradisional Melayu ini merupakan minuman yang dipengaruhi budaya masyarakat muslim luar Melayu yang berasal dari timur tengah.
Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, minuman tradisional ini telah dikenal sejak zaman Kekhalifahan Abbasyiah. Bahkan, air serbat juga termasuk minuman khalifah.
Pada zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid berkuasa, umat muslim sudah menikmati masakan-masakan Persia yang rumit, seperti ayam panggang berisi kacang hingga susu dan almond. Bahkan, mereka juga menikmati minuman lembut yang mirip pencuci mulut, seperti serbat cair yang diberi rasa buah.
Sebagai kerajaan Islam, Kerajaan Turki juga mengenal minuman yang disebut dengan serbat yang dibuat dari buah-buahan. Pada akhirnya, minuman yang dinamakan air serbat pun telah membudaya di dunia Islam yang selanjutnya menyebar ke wilayah-wilayah muslim bagian timur, terutama di alam Melayu.
Baca Juga
Advertisement
Budaya meminum air serbat ini dibawa oleh orang-orang muslim dari timur tengah maupun dari wilayah muslim lainnya ke daerah Melayu. Tempat yang digunakan sebagai awal mula budaya minum serbat di alam melayu dimulai dari Bandar perdagangan Malaka.
Tempat tersebut merupakan pusat perdagangan internasional yang dikunjungi oleh para pedagang muslim dari timur tengah, Turki, dan India. Orang-orang muslim dari timur tengah yang menjadi pendakwah sekaligus pedagang memiliki peran penting dalam penyebaran minuman tersebut.
Dalam Kerajaan Lingga-Riau, orang-orang keturunan Arab yang berasal dari timur tengah mempunyai pengaruh penting dalam urusan agama, pemerintahan, dan perdagangan.Sebagai budaya dari timur tengah yang berasal dari wilayah Arab, air serbat turut menjadi bagian dari budaya orang-orang Arab perantauan dan keturunannya di wilayah Melayu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Mengalami Perkembangan
Selanjutnya, air serbat terus berkembang dan menjadi bagian dari minuman khas orang Melayu. Air serbat di Lingga menjadi bagian dari minuman tradisional masyarakat Melayu dengan bahan-bahan pembuatan khas dari rempah-rempah dan produk hewani.
Masyarakat Lingga menyajikan air serbat sebagai hidangan untuk para tamu dan jamuan adat istiadat. Namun, ada juga yang mengonsumsi air serbat di hari-hari biasa.
Air serbat dibuat dari produk hewani yang bergizi, seperi kuning telur dan susu. Selain itu, juga ditambah rempah-rempah yang menyehatkan, seperti jahe, kayu manis, serta cengkih.
Minuman ini juga memiliki aroma harum yang berasal dari daun pandan. Untuk membuatnya pun cukup mudah, yakni dengan menyiapkan beberapa bahan, seperti susu kental manis, kuning telur ayam kampung, kayu manis, cengkih, jahe, gula pasir, air, dan daun pandan.
Cara membuatnya adalah dengan memanaskan susu yang telah dicampur air dan kemudian ditambahkan kayu manis, cengkeh, jahe, dan daun pandan. Setelah mendidih, masukkan kuning telur dan aduk sebentar hingga merata. Selanjutnya, matikan kompor dan air serbat hangat siap dinikmati.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement