Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrem hingga awal tahun 2023. PT PLN (Persero) memastikan seluruh personelnya dalam keadaan siap mengantisipasi berbagai potensi yang terjadi, termasuk cuaca buruk.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, ada ribuan personel yang siap mengamankan pasokan listrik selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Termasuk adanya potensi cuaca ekstrem pada momen-momen tersebut.
Advertisement
"Seluruh personel sudah siaga untuk antisipasi hujan lebat disertai angin puting beliung atau potensi bencana lain yang berpotensi mengganggu kelistrikan," ujarnya di Kantor PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban di Gandul, Depok, Sabtu (31/12/2022) malam.
"Untuk itu, seluruh Pegawai PLN yang secara tugasnya kritikal, seperti dispatcher, operator, pemeliharaan, penanganan gangguan, call center, security, pelaksana akan tetap bekerja secara maksimal walaupun di hari libur," sambung pria yang karib disapa Darmo.
Dalam menghadapi imbas dari cuaca ekstrem, Darmo menyebut PLN telah menjalin komunikasi dengan BMKG. Kemudian juga dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pemerintah daerah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Untuk diketahui, ada total 3.000 Posko dengan kekuatan 78.000 personil, 6.800 Kendaraan dan 3.110 peralatan pendukung siaga di seluruh unit.
"Semuanya dalam kondisi siap, dalam status on dan stand by. Sehingga jikapun, seandainya, terjadi kebutuhan respons gangguan apapun, bisa seketika diterjunkan tim ke lokasi yang siap dengan peralatan dan perlengkapannya,"ungkap Darmo.
Dia memastikan, PLN berkomitmen penuh dalam mengawal malam pergantian tahun. Bukan hanya kesiapan kelistrikan, tetapi juga mengawal setiap lokasi penting untuk gerak cepat jika terjadi gangguan-gangguan sekecil apapun.
Tips Jika Terjadi Banjir
Lebih lanjut, Darmo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada adanya potensi banjir saat momen Nataru. Apalagi dengan adanya cuaca ekstrem yang siprediksi terjadi di beberpaa daerah.
Dia menyampaikan, jika terjadi potensi banjir, segera cabut colokan listrik. Lebih aman jika matikan aliran listrik sementara dari kWh meter.
"Dalam kondisi tertentu, seperti banjir misalnya, kami harus mengamankan kelistrikan dengan memadamkannya agar tidak membahayakan keselamatan masyarakat," ujar dia.
"Jika masyarakat melihat potensi bahaya listrik silahkan dapat menghubungi PLN," imbuh Darmo.
Advertisement
Dirut PLN Pastikan Pasokan Listrik Momen Tahun Baru 2023 Cukup
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan beban puncak pada momen tahun baru 2023 bisa diatasi. Alasannya, pasokan daya yang dihimpun PLN dalam kondisi prima.
Hal ini diungkapkan Darmawan saat mengunjungi Kantor PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban di Gandul, Depok, Jawa Barat. Dia juga telah memastikan banyak lokasi di Jawa-Bali pada kondisi andal.
"Dari hasil pemantauan, ketersediaan daya listrik untuk tahun baru 2023 dalam kondisi cukup. Saat ini daya mampu pasok secara nasional sebesar 46,9 Gigawatt (GW), dengan prediksi beban puncak pada malam pergantian tahun sebesar 35,1 GW," ujar dia di Depok, Sabtu (31/12/2022) malam.
Dia menyampaikan, dengan kondisi itu, menjadi bukti pasokan listrik lebih baik dari tahun lalu. Menurutnya, hari operasi pembangkit (HOP) pada perayaan tahun lalu rata-rata kurang dari 7 hari.
"Alhamdulillah, tahun ini sangat mencukupi, rata-rata HOPnya lebih dari 20 hari. Dan ini menjadi Hari Operasi Pembangkit (HOP) terbaik sepanjang sejarah," paparnya.
Sebagai contoh, dia menyampaikan kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tamvak Lorok Semarang yang cukup aman. Kemudian, HOP PLTU Suralaya di Cilegon di atas 30 hari, HOP di PLTU Tanjung Jati di atas 22 hari. Di Sumatera, PLTU Nagan Raya HOPnya di atas 25 hari dan Di Kalimantan PLTU Ketapang HOPnya juga di atas 20 Hari.
"Kemudian juga pembangkit yang di kawasan timur Indonesia untuk inventori batu baranya bahkan di atas 90 hari operasi. Jadi pembangkit batu bara kami, kondisi ketersediaan batu baranya sangat aman," bebernya.
Jamin Mati Listrik 2019 Tak Terulang
PT PLN (Persero) optimistis ketenagalistrikan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) mampu lebih andal. Ini juga mengaca ke beberapa kejadian beberapa tahun lalu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkap beberapa kejadian yang dimaksudnya. Diantaranya adalah kejadian blackout pada 2019 lalu.
"Selama dua setengah tahun kita pelajari apa yang terjadi pada Blackout tersebut dan dari sana banyak sekali dan kemudian kita bangun strategi yang namanya anti Black Out," ujarnya dalam Apel Siaga Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
"Hari ini kita dengan bangga mengumumkan sistem tenagalistrikan kita dari pelajaran Blackout 2019 itu menjadi jauh lebih handal," sambung Darmawan.
Advertisement