Liputan6.com, Jakarta Polda Jatim menyelesaikan 50 kasus tindak pidana korupsi dari total penyidikan terhadap 107 kasus selama 2022.
"Dari hasil ungkap kasus tindak pidana korupsi, Polda Jatim berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 3,3 miliar lebih," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto, ditulis Senin (2/1/2022).
Advertisement
Irjen Toni mengungkapkan, untuk data perbandingan Crime Total (CT) dan Crime Clearance (CC) tahun 2021 dengan 2022 mengalami peningkatan. Di 2021, Crime Total mencapai 20.286. Sementara di 2022 mengalami kenaikan sebanyak 22.428.
Sementara untuk crime clearance di 2021 sebanyak 18.832. Sementara di 2022 mengalami kenaikan sebanyak 21.828. Sehingga data pebandingan CT dan CC di tahun 2021 dan 2022 mengalami kenaikan.
"Persentase crime total dan crime clearance di 2021 sebanyak 92,83 persen. Dan mengalami kenaikan menjadi 97,32 persen di tahun 2022," ucapnya.
Selain itu, lanjut Irjen Toni, pelanggaran disiplin anggota di Polda Jatim di tahun 2022 ini menurun 63 persen dibandingkan 2021. Total tercatat sebanyak 382 pelanggar sepanjang 2022, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebanyak 1026 pelanggar.
Sementara untuk hukuman kode etik, profesi Polri, pidana hukuman kode etik, profesi polri dan pidana cenderung meningkat 84 persen, jika di tahun 2021 sebanyak 316 kasus mengalami kenaikan sebanyak 580 kasus.
"Peningkatan performa juga nampak dari data pelayanan masyarakat tahun 2021 ke 2022, dari angka 7.280 meningkat 28.583 pada tahun 2022," ujar Irjen Toni.
Kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 40,98 persen, dibanding tahun 2021. Rinciannya, di tahun 2021 total laka lantas ada 19.154, sedangkan di 2022 mengalami peningkatan sebesar 7,849 kasus.
4,393 Nyawa Melayang
"Laka di tahun 2021 menyebabkan 4,393 nyawa melayang, di 2022 meningkat sebanyak 496 korban jiwa," ucap Irjen Toni.
Irjen Toni mengaku, pihaknya belakangan ini tengah serius menanggapi kecelakaan yang terjadi di Jatim. Utamanya, kecelakaan yang melibatkan kereta api. Data yang dihimpun, sedikitnya ada 500 an perlintasan KA, yang kebanyakan tidak ada penjaganya.
"Beberapa hari ini saya diskusi intensif yang berkaitan dengan itu. Jadi fantastis juga selama 2022 ini. Ini saya tegaskan lagi, Kemarin saya sudah berkomunikasi, ini juga proses hukum yang akan kami cari tau penyebabnya, termasuk juga yang bertanggung jawab," ujarnya.
Advertisement