Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi membuka pedagangan saham di Bursa Efek Indonesia di awal tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Pembukaan ditandai dengan penekanan sirine tepat pukul 09.00 WIB.
Jokowi mengatakan bahwa 2023 merupakan tahun ujian bagi perekonomian nasional maupun global. Hal ini lantaran adanya ancaman ketidakpastiaan global yang menghantui sejumlah negara.
Advertisement
"Tahun 2023 ini adalah tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi kita, tapi kita harus hati-hati, tetap waspada," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/1/2023).
Namun, dia optimisme Indonesia bisa melewati ujian ekonomi ini. Sebab, Jokowi menyebut 55 persen investor di bursa efek merupakan anak-anak muda dibawah 30 tahun dan 70 persen dibawah 40 tahunm
"Artinya, prospek kedepan betul-betul masih sangat menjanjikan dan dengan optimisme ini tapi waspada dan hati-hati," ucapnya.
Disisi lain, Jokowi mengatakan Indonesia patut bersyukur bahwa indeks pasar modal pada 2022 mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara lainnya yang menurun sangat tajam.
Selain itu, kapitalisasi pasar Indonesia juga tumbuh 15 persen hingga Rp9.499 triliun pada 2022.
Indeks Pasar Modal Alami Kenaikan
"Ini juga bukan sebuah angka yang kecil. Angka yang besar ditengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022," ujarnya.
Jokowi pun menargetkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2023. Terlebih, pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kita semuanya harus optimis bahwa kita bisa menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada dan bisa mengarungi 2023 tahun ujian dengan ekonomi yang lebih baik," jelas Jokowi.
Advertisement