PPKM Dicabut, Sandiaga Uno Ketiban Berkah

Sandiaga Uno mengatakan, keputusan pemerintah mencabut PPKM akan berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2023, 16:50 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Liputan6.cm/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 kemarin. Tentu saja pencabutan kebijakan PPKM ini memberikan berkah tersediri kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Dengan pencabutan PPKM, target kunjungan wisata bakal terakselerasi. Di 2023 ini, Sandiaga Uno menargetkan bisa mendatangkan 7,4 juta wisatawan mancanegara.

"Dampak terhadap pariwisata akan sangat signifikan, kita semakin yakin target pergerakan wisatawan mancanegara ke 7,4 juta itu akan bisa kita wujudkan di tahun 2023," ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Jakarta, Senin (2/1/2022).

Sandiaga mengatakan, keputusan pemerintah mencabut PPKM akan berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebab, kegiatan dan mobilitas masyarakat termasuk wisatawan saat ini tidak lagi dibatasi.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat, mobilitas masyarakat, event akhir tahun bisa digelar, konser musik, juga kegiatan budaya ataupun kegiatan olahraga," jelas Sandiaga.

Kendati demikian, Menparekraf Sandiaga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Vaksinasi booster terus diperkuat, penggunaan masker juga tetap diperhatikan terutama di ruangan tertutup dan juga kerumunan.

"Kita harus tetap tekankan kesiapsiagaan. Walaupun masker sudah bisa ditinggalkan, tapi ada panduan bahwa untuk di ruang tertutup atau saat kita kurang sehat atau saat kita di kerumunan, masker ini tetap digunakan," ucap Sandiaga.

Reporter: sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Sektor Pariwisata Bakal Bangkit usai PPKM Dicabut Jokowi

Turis berjalan di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai ini dilengkapi lahan parkir di sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan minuman, serta tempat penyewaan papan selancar. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mencabut PPKM sejak 30 Desember 2022, kemarin. Langkah ini disebut jadi angin segar bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Pengamat Pariwisata Chusmeru menyampaikan kalau pencabutan PPKM dapat berpengaruh secara psikologis kepada pada pelancong. Artinya, bisa disebut akan muncul anggapan kalau status covid-19 di Indonesia sudah sangat terkendali.

"Pencabutan PPKM akan berdampak signifikan pada industri pariwisata. Hal itu terkait dengan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat. Begitu pula dengan minat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, karena dianggap sebagai destinasi yang aman untuk dikunjungi," ujar dia kepada Liputan6.com, Sabtu (31/12/2022).

Kendsti begitu, Chusmeru memandang kalau tingkat kunjungan wisatawan diperkirakan akan bergerak secara perlahan di 2023 nanti. Sebabnya adalah adanya krisis ekonomi global yang melanda beberapa negara serta kondisi ekonomi dalam negeri yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi.

"Jika pemerintah secara resmi menyatakan endemi, tentu akan lebih memberi dampak pada sektor pariwisata. Utamanya pada sektor transportasi, akomodasi, objek dan daya tarik wisata," tambahnya.

Disamping itu, dia menilai bisnis Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) akan menjanjikan pasca dicabutnya PPKM. Misalnya, aktivitas pameran, pertemuan, seminar hingga konferensi yang akan kembali bergairah karena tak ada pembatasan pengunjung.

Kemudian, akan berdampak pada peningkatan keterisian dari hotel-hotel. Imbas dari meningkatnya pengunjung ke acara-acara tadi.

"Apalagi tahun 2023 nanti Indonesia akan memasuki 'tahun politik' setelah KPU mengumumkan hasil verifikasi partai politik peserta pemilu. Diperkirakan, berbagai aktivitas seperti kampanye, konsolidasi, maupun deklarasi akan banyak dilakukan di hotel," paparnya.

 


Tetap Vaksinasi

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf/Dinny Mutiah)

Meski begitu, dia masih menekankan pada pentingnya upaya pencegahan penularan covid-19. Salah satunya melalui akselerasi vaksinasi booster.

"Hal penting yang perlu diperhatikan, agar pemerintah tidak menghentikan program vaksinasi booster 1 dan 2. Mengingat kasus positif covid19 dengan varian baru masih saja ada," ujar dia.

"Selain itu, pemerintah juga perlu menjamin kondusifitas sosial politik di tahun 2023. Dengan demikian wisatawan tetap merasa aman dan nyaman dalam berwisata, meskipun perhelatan politik mulai dilaksanakan," pungkas Chusmeru.

Infografis Jokowi Beri Sinyal Hapus PPKM di Akhir 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya