Berkah di Balik Larangan Wisata Bahari untuk Situ Begendit

Larangan berwisata ke kawasan pantai dan gunung di wilayah Garut, bak durian runtuh bagi limpahan peningkatan pengunjung ke Situ Bagendit.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Jan 2023, 10:00 WIB
Ribuan pengunjung tengah menyemut di sekitar Amphiteather yang berada dekat pintu masuk 1 Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai larangan berwisata ke pantai dan kawasan pegunungan di wilayah Garut dan beberapa daerah Jawa Barat lainnya, menjadi berkah tersembunyi bagi peningkatan pengunjung Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi.

Berada dekat kawasan perkotaan, salah satu kawasan situ atau danau air tawar terbesar di Garut itu mampu menerima limpahan jumlah pengunjung yang cukup signifikan, sejak peringatan larangan wisata bahari itu keluar.

"Kalau saat liburan Natal pengunjung masih sama dengan hari biasa, tapi sejak 31 Desember, kemarin begitu pun hari ini, jumlah pengunjung memang naik signifikan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Agus Ismail, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, larangan berwisata ke kawasan pantai dan gunung di wilayah Garut sebelum tahun baru 2023 berlangsung, bak durian runtuh bagi peningkatan pengunjung ke Situ Bagendit.

"Memang naik beberapa kali lipat dibanding kunjungan harian," kata dia.

Dalam tiga hari terakhir, jumlah pengunjung Situ Bagendit berkisar di angka 3.000-5.000 orang pengunjung tiap hari. "Tapi itu baru asumsi, sebab banyak juga yang masuk tanpa tiket, kita gratiskan," ujar dia.

Ia mencontohkan, para pengiring lomba Pencak Silat Bagendit Cup mendapatkan tiket gratis, saat mereka mendukung jagoannya berlomba di area Amphiteather Bagendit.

"Belum lagi warga sekitar, banyak yang masuk tanpa tiket kita gratiskan," ujarnya.

Nurul, salah satu pengunjung asal kecamatan Garut Kota mengaku senang berkunjung ke Situ Bagendit kali ini. "Memang pengunjungnya banyak sekali, berbeda dengan hari biasa," kata dia.

Dalam empat kali kunjungan ke kawasan Situ Bagendit, jumlah pengunjung kali ini terbilang signfikan. "Mungkin juga (faktor pendukung) karena adanya larangan wisata ke pantai dan gunung, saya juga biasanya liburan ke pantai," ujar dia.

Hal senada disampaikan Wahyu, pengunjung lainya dari Kecamatan Tarogong Kidul. Hadirnya sejumlah fasilitas penunjang setelah revitalisasi, menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung untuk datang.

"Lumayan indah, meskipun belum maksimal, lokasinya juga dekat dengan kawasan perkotaan," ujarnya.

Kita berharap, dengan tingginya animo warga berkunjung ke Situ Bagendit, menjadi perhatian pemerintah daerah (Pemda) Garut untuk terus berbenah, melengkapi fasilitas wisata Situ Bagendit.

"Kalau bisa coba hama eceng gondoknya bisa segera dibersihkan, agar luasan Situ Bagendit bertambah, memudahkan bagi pangunjung saat berlayar dengan rakit," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya