Liputan6.com, Jambi - Perkebunan Teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertua di Indonesia. Kebun teh ini sudah ada semenjak masa penjajahan kolonial Belanda.
Kebun teh Kayu Aro terletak di kaki Gunung Kerinci, tepatnya di kecamatan Kayu Aro, Kerinci, Provinsi Jambi. Tak hanya itu Kayu Aro merupakan kebun teh tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeeling di Himalaya, India.
Kebun teh ini memiliki luas sekitar 2.500 hektar dan berada di ketinggian 1.600 mdpl. Dikutip dari jurnal berjudul ' Perkebunan Teh Kayu Aro di Kerinci 1925-1940' (2018) oleh Edi Boy Sabaktani, kebun teh ini didirikan Belanda pada 1925.
Kemudian diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada 1959. Kini pengelolaannya berada di tangan PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN 6).
Jenis teh yang ditanam di Kebun Teh Kayu Aro adalah teh Ortodoks atau teh hitam. Tentu kualitas dan rasanya tak perlu diragukan lagi, bahkan teh hasil perkebunan ini menjadi langganan Ratu Belanda dan Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Pada masa penjajahan, kebun teh ini awalnya dikelola oleh pekerja yang didatangkan dari Pulau Jawa. Tidak heran jika masyarakat disini memiliki kultur Jawa.
Teh Kayu Aro merupakan minuman teh tradisional yang sama sekali tidak menggunakan bahan kimia, sehingga kualitasnya sangat alami. Para pegawai juga diawasi untuk tidak mengaplikasikan kosmetik apapun pada wajah, untuk menghindari kontaminasi pada teh tersebut serta penjagaan kualitas teh.
Uniknya lagi, proses pembuatannya menggunakan metode orthodox atau masih dalam bentuk daun. Tidak hanya itu, teh ini juga diolah dengan strategi C-T-C atau crush-tear-curl yang memiliki arti peras-remas-keriting.
Proses produksi dengan metode ini akan menghasilkan teh yang menyerupai butiran-butiran kecil seperti kristal. Teh Kayu Aro masih konsisten memproduksi teh hitam alami yang diekspor ke berbaga negara.
Jadi Tempat Wisata
Selain menjadi lokasi perkebunan, kawasan ini juga dibuka untuk dipengunjung atau menjadi tempat wisata. Lingkungan Kebun Teh Kayu Aro yang sejuk dan tenang berpadu dengan pemandangan Gunung Kerinci sungguh menyegarkan mata dan pikiran.
Pengunjung dapat berjalan-jalan di antara tanaman teh yang begitu luas. Pengunjung juga dapat melihat dan mencoba memetik teh tunas teh siap olah. Bahkan pengunjung dapat melihat proses pembuatan teh secara langsung.
Destinasi wisata pekebunan teh Kayu Aro ini dibuka setiap hari pada pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Pengunjung akan didikenakan tiket tarif masuk sebesar 5.000 per orang.
Advertisement