PPKM Dihentikan, Komisi VII DPR Yakin Perekonomian Stabil

Tahun 2022, ekonomi Indonesia sudah menunjukkan pergerakan positif. Eddy yakin ekonomi Indonesia bisa jadi tumbuh sebesar 5%, seperti target Bank Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2023, 18:45 WIB
Masyarakat berjalan di terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022). "Pada hari ini pemerintah memutuskan mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022," ucap Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (30/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Presiden Joko Widodo menghentikan kebijakan PPKM diyakini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun tidak hanya itu, ada hal lain yang juga bisa mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan, setelah PPKM dicabut, mobilitas masyarakat praktis tanpa batasan khusus. Sektor perjalanan, wisata, transportasi, hotel, makanan minuman, convention, dan exhibition kemungkinan akan semakin bangkit.

Tahun 2022, ekonomi Indonesia juga sudah menunjukkan pergerakan positif. Karena itu, Eddy yakin ekonomi Indonesia bisa jadi tumbuh sebesar 5%, seperti target Bank Indonesia. 

"Melihat pertumbuhan dan resiliensi ekonomi kita di tahun 2022, saya optimis kita bisa mencapai target tersebut dengan catatan inflasi terkendali, penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan kondisi politik stabil di tahun jelang pemilu ini," kata Eddy.

Eddy yang juga Seken PAN meminta pemerintah tetap menjalankan kebijakan vaksin dosis lengkap sampai booster secara masif sebagai upaya preventif.

"Jangan sampai PPKM dicabut, booster juga ikut berhenti," ungkapnya.

 


Pengaruhi Iklim Perekonomian

Masyarakat berjalan di terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022). Pencabutan itu berdasarkan data-data kasus COVID-19 di Indonesia yang sudah menunjukkan penurunan baik kasus aktif maupun kematian di bawah standar WHO. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya mengingatkan masyarakat dan pemerintah agar tetap berhati-hati, karena saat ini penularan Covid-19 di China meroket.

Menurut dia, pemerintah bisa kembali memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat jika Covid-19 kembali naik di Indonesia. Jika kasus kembali naik, pasti berpengaruh terhadap ekonomi.

"Akhir November lalu, sebelum C19 meroket di China, Indef proyeksikan pertumbuhan PDB 2023 Indonesia sebesar 4,8%.  Kalau C19 parah berkepanjangan di China maka pertumbuhan Indonesia akan lebih rendah," ujar Berly.

Banner Infografis Jokowi Beri Sinyal Hapus PPKM di Akhir 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya