Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menghijau pada perdagangan saham, Selasa (3/1/2023).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG terlihat masih cenderung bergerak sideways. Namun, jika IHSG dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik, peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka hingga ke depan.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam zona hijau. IHSG di kisaran 6.789-6.956,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup flat ke 6.850 dan masih tertahan oleh MA20-nya. Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.715 sebagai supportnya, posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (y) dari wave [x], sehingga apabila terkoreksi diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 6.760-6.797 terlebih dahulu, selanjutnya IHSG masih berpeluang menguat ke arah 6,932-7.023.
“Namun demikian, waspadai akan adanya koreksi dari IHSG yang cukup agresif, apabila IHSG break support 6.715,” ujar dia.
Herditya prediksi IHSG berada di level support 6.715,6.693 dan resistance 6.955,7.094 pada Selasa pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) - Buy on Weakness
Saham AISA ditutup menguat 1,4 persen ke 145 dan masih disertai munculnya volume pembelian. Posisi AISA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave 5 dari wave (C) dari wave [B], sehingga meskipun kembali terkoreksi diperkirakan akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 137-140
Target Price: 156, 168
Stoploss: below 135
2.PT Indo Tambangraya Sedaya Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG ditutup menguat 1,5 persen ke 39.600 dan masih tertahan oleh MA60. Selama ITMG tidak terkoreksi ke bawah 38.600 sebagai stoplossnya, posisi ITMG saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] pada label biru, sehingga ITMG berpeluang melanjutkan peguatannya.
Buy on Weakness: 39.375-39.500
Target Price: 41.900, 43/850
Stoploss: below 38.600
3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR ditutup menguat 0,8 persen ke 6.625 pada perdagangan Senin, 2 Januari 2023.
"Kami perkirakan, posisi SMGR masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga SMGR masih akan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.
Buy on Weakness: 6.350-6.500
Target Price: 6.925, 7.300
Stoploss: below 6.200
4.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Buy on Weakness
Saham SRTG ditutup terkoreksi 2,4 persen ke 2.470 dan disertai dengan volume penjualan yang cukup tinggi.
"Kami perkirakan, posisi SRTG sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi SRTG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 2.380-2.420
Target Price: 2.570, 2.680
Stoploss: below 2.310
Advertisement
Penutupan IHSG pada 2 Januari 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan perdana Senin, (2/1/2023). IHSG berbalik arah menghijau di tengah pengumuman inflasi 2022 dan sektor saham yang menguat mendominasi.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,01 persen ke posisi 6.850,98. Indeks LQ45 melemah 0,22 persen ke posisi 935,08. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan perdana 2023 ini, IHSG sempat bergerak di zona merah sejak awal perdagangan. Bahkan sempat sentuh posisi terendah 6.823,47.
Pada penutupan perdagangan, IHSG berbalik arah menghijau. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.856,88. Sebanyak 292 saham menguat dan 244 saham melemah. 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 926.975 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.558.
Mayoritas indeks sektor saham menguat. Pada awal pekan ini, sektor saham energi merosot 0,17 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,14 persen, sektor saham kesehatan anjlok 1,69 persen dan catat koreksi terbesar. Selanjutnya sektor saham properti merosot 0,02 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,14 persen, sektor saham industri menanjak 0,20 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,59 persen. Kemudian sektor saham keuangan mendaki 0,13 persen, sektor saham teknologi melompat 0,31 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,13 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,10 persen.
Bursa Saham Eropa
Bursa saham Eropa menguat pada sesi pertama perdagangan 2023 pada Senin, 2 Januari 2023. Hal ini terjadi setelah tahun yang sulit diwarnai dengan kekhawatiran resesi karena bank sentral menaikkan suku bunga global dan perang Rusia-Ukraina.
Indeks STOXX 600 pan-regional naik 0,5 persen didukung saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga. Sektor energi bertambah 0,8 persen. STOXX 600 mengakhiri 2022 dengan penurunan tajam didorong pengetatan kebijakan agresif bank sentral untuk mengendalikan harga yang melonjak. Kemudian perlambatan ekonomi, perang Rusia-Ukraina yang meningkatkan tekanan inflasi dan meningkatnya kekhawatiran kasus COVID-19 di China.
Menteri Keuangan Jerman memperkirakan inflasi di ekonomi terbesar Eropa turun menjadi 7 persen pada 2023 dan terus turun pada 2024 dan seterusnya. Namun, ia berharap harga energi tinggi menjadi normal baru.
Advertisement