Demi Keamanan, Google Chrome Bakal Blokir Semua Unduhan Mencurigakan

Google Chrome tengah mengembangkan fitur keamanan untuk memblokir semua unduhan file yang dianggap mencurigakan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Jan 2023, 07:00 WIB
businessinsider.com

Liputan6.com, Jakarta - Google mengembangkan sebuah fitur baru untuk meningkatkan keamanan web browser-nya. Sejak beberapa waktu lalu, Google Chrome memang memprioritaskan koneksi aman ketika pengguna berselancar.

Kemampuan Google Chrome untuk menampilkan seluruh halaman secara default melalui protokol HTTP pertama ditawarkan pada versi 90. Chrome beralih ke protokol HTTP, ketika situs web yang dikonsultasikan tidak mendukung protokol aman.

Belakangan, Google menyempurnakan sistemnya dengan menambah opsi "HTTPS only" pada Chrome 94.

Terakhir, yang umumnya tersedia di sebagian besar browser web, dirancang untuk meningkatkan keamanan saat mengunjungi internet dengan membatasi laman web apa yang ditampilkan di browser, pada protokol HTTPS.

Akibatnya, ketika situs web tidak mendukung penelusuran aman, browser web tak lagi otomatis beralih ke HTTP. Halaman peringatan menyatakan pengguna akan memuat halaman web tidak aman muncul, sehingga pengguna berhenti mengakses.

Kini, sebagaimana dikutip Gizchina, Rabu (4/1/2023), Google bersiap memperluas modul HTTPS only-nya termasuk pada seluruh file yang diunduh.

Menurut kode temuan 9to5Google di Chromium Gerrit, sebuah platform kolaboratif bagi pengembang untuk meninjau protokol HTTP, Google akan segera memblokir file hasil unduhan yang dianggap tidak aman.


Cara Kerjanya?

Ilustrasi Google

Cara kerjanya, ketika Chrome menyadari ada sebuah file unduhan yang menggunakan protokol HTTP tidak aman, Google segera memblokirnya.

Opsi baru ini melampaui apa yang kini disediakan browser, karena memengaruhi sejumlah kasus baru. Unduhan apa pun dari halaman web yang tidak aman, yang memakai pengalihan tidak aman atau URL yang bukan HTTPS, akan diblokir oleh browser.

Untuk menyelesaikan pengunduhan file yang diminta, pengguna bisa selalu meminta agar Chrome menghapus blokir, dengan begitu tindakan pemblokiran masih jadi opsional.

Versi eksperimental dari fitur keamanan baru yang tengah dikembangkan ini awalnya hanya tersedia di Chrome. Fitur ini rencananya dirilis pada Maret 2023, saat peluncuran Chrome 111.


Fitur Penghemat Baterai dan Memori Lebih Hemat di Google Chrome

(ilustrasi/theverge.com)

Sebelumnya, Google membawa sejumlah fitur seperti mode penghemat memori dan penghemat energi untuk peramban (browser) mereka Chrome di update 108, yang diklaim bisa meningkatkan kinerja browser dan memperpanjang masa pakai baterai.

Mark Chang, Group Product Manager Chrome di blog resmi Google, mengatakan mereka memperkenalkan dua setelan kinerja baru sehingga Chrome menggunakan memori hingga 40 persen dan 10 GB lebih sedikit.

Hal ini agar tab pengguna tetap berjalan lancar, dan memperpanjang baterai Anda saat hampir habis.

"Kami akan meluncurkan mode Memory Saver dan Energy Saver selama beberapa pekan ke depan secara global untuk Windows, macOS, dan ChromeOS," kata Chang, dikutip Selasa (13/12/2022).

Untuk mode Memory Saver, akan membebaskan memori dari tab yang tidak digunakan, sehingga situs yang aktif dan sedang dijelajahi di Google Chrome akan tetap menghadirkan pengalaman yang lancar.


Bebaskan Memori

Google Chrome. Dok: bgr.com

"Ini khususnya berguna saat Anda menjalankan aplikasi intensif lain, seperti editing video keluarga atau bermain gim. Semua tab yang tidak aktif akan dimuat ulang ketika Anda membutuhkannya," kata Chang.

Sementara, fitur mode Energy Saver berguna untuk memaksimalkan masa pakai baterai perangkat desktop.

Saat pengguna menjelajahi Web dengan Chrome dan baterai perangkat mencapai 20 persen, Chrome akan menghemat daya dengan membatasi aktivitas latar belakang dan efek visual untuk situs web dengan animasi dan video.

Chang juga menegaskan pengguna akan punya kendali untuk mempersonalisasi kinerja Chrome yang dia gunakan, di mana fitur ini bisa dimatikan, atau menandai situs yang dikecualikan dari Memory Saver.

(Tin/Ysl)

Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya