Liputan6.com, Jakarta - Korlantas Polri menyatakan, secara umum Keamanan dan Ketertiban Lalu Lintas (Kamtiblantas) selama pelaksanaan Operasi Lilin 2022 sesuai dengan target dan relatif aman. Namun, tercatat adanya kenaikan angka kecelakaan di jalan dengan perbandingan 2019 dengan 2022.
"Beberapa catatan-catatan bahwa dalam 11 hari operasi kita laksanakan kemarin jumlah laka (kecelakaan) memang naik 11 persen dengan 2019, kita bandingkan ini karena 2019 belum terjadi Covid," tutur Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).
Advertisement
Namun begitu, kata Firman, untuk angka korban meninggal dunia tercatat menurun hingga 40 persen dan luka berat turun 11 persen.
"Kecelakaan yang menonjol kecelakaan tunggal. Apakah karena faktor kelelahan atau yang lainnya,” jelas dia.
Menurut Firman, tidak ada kecelakaan di jalan tol yang menonjol selama Operasi Lilin 2022. Namun begitu, di jalur arteri cukup banyak peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menjadi sorotan.
"Dan masih kendaraan bermotor roda dua yang mendominasi kecelakaan ini. Untuk penindakan laka lantas, tilang naik 37 persen, teguran naik 24 persen. Tetapi kita upayakan persuasif, ini dua bulan ini kita pendekatan dengan e-Tilang," Firman menandaskan.
Hari Pertama Operasi Lilin 2022 Polri: 114 Kecelakaan, 18 Meninggal Dunia
Polri telah memulai pelaksanaan Operasi Lilin 2022 pada Jumat, 23 Desember 2022 yang digelar di seluruh wilayah Indonesia. Tercatat ada 114 kecelakaan yang terjadi dengan 18 korban meninggal dunia.
"Jumlah kecelakaan seluruh Indonesia ada di hari pertama 114 kejadian. Dengan korban meninggal dunia 18, luka berat 10, luka ringan 123," tutur Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan di Kantor Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12/2022).
Beberapa peristiwa yang tercatat antara lain adanya minibus yang terjatuh ke laut di Pelabuhan Merak pada 23 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.
Kemudian untuk pagi ini, terpantau terjadi kecelakaan beruntun di Tol MBZ.
"Sampai saat ini dampak kecelakaan MBZ ada perlambatan, walaupun semua sudah dievakuasi. Untuk mengurai kepadatan di KM 47 sampai 61 kita akan melakukan contra flow. Ini upaya kita yang dilakukan hari ini," jelas dia.
Untuk kecelakaan lalu lintas di Pelabuhan Merak hingga lajur Tol dari barat mengarah ke Timur atau Jawa, sejauh ini tercatat tidak ada korban jiwa.
"Untuk kegiatan hari ini kita tetap fokus arus lalu lintas, terutama di jalur wisata kemungkinan ada bangkitan ke daerah wisata Puncak dan lainnya. Puncak pagi ini sudah diberlakukakn contraflow di Ciawi karena ada peningkatan arus. Kemudian nanti malam kita sudah fokus ke tempat-tempat ibadah. Jalur ke sekitar tempat leribadatan akan ada rekayasa lalu lintas," Aan menandaskan.
Advertisement
Polri Samakan Standar Operasi Lilin Nataru 2022 dengan G20
Polri menyatakan standar pelaksanaan Operasi Lilin 2022 dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan sama dengan saat penyelenggaraan G20. Seluruh penggunaan teknologi canggih akan dimaksimalkan.
"Memang sesuai instruksi Kapolri, standar Operasi Lilin disamakan dengan G20. Kita bisa memanfaatkan semua orang dan peralatan, dan sistemnya kita perbaiki," tutur Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Menurut Agung, akan ada penambahan peralatan yang menjadi bagian dari sistem penanganan Nataru 2022. Termasuk memperhatikan efektivitas penggunaan teknologi.
"Dari Korlantas akan mengendalikan dari jalur di Jawa ini. Perbaikan sistem ini akan memperlancar Operasi Lilin tahun ini," jelas Agung.
Sebelumnya, pemerintah, TNI, Polri dan stakeholder terkait lainnya menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 22 Desember 2022.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa, seluruh personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat ketika merayakan Natal dan Tahun Baru.
"Hari ini kita melaksanakan Apel Gelar pasukan gabungan dari TNI, Polri dan seluruh stakeholder yang terkait untuk memastikan bahwa personel siap untuk melaksanakan kegiatan pengamanan dan juga tentunya kesiapan dari sarana prasarana ataupun alutsista," kata Sigit.
Apel gelar pasukan ini sendiri, dikatakan Sigit merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan kepada TNI, Polri dan jajarannya untuk memastikan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman tanpa ada gangguan.